Ambil Alih Tugas Satpol PP, Ketua FUUI: Maaf, TNI Tidak Agung Lagi
loading...
A
A
A
BANDUNG - Ketua Forum Ulama Ummat Indonesia (FUUI) KH Athian Ali menilai pemerintah berlebihan menyikapi fenomena Habib Rizieq Shihab, termasuk fanatisme para pendukungnya. Athian pengerahan aparat TNI yang untuk menghadapi imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu.
"Selama ini saya menganggap agung TNI. Bukan maksud mau merendahkan, tapi melihat TNI turun langsung mencopoti baligo Habib Rizieq, bagaimana ya? Duh rasanya sudah tidak agung lagi karena itu bukan tupoksinya. Itu tugas Satpol PP dan aparat kewilayahan," tutur dia melalui sambungan telepon selularnya, Sabtu (21/10/2020).
(Baca: Tanggapi Enteng Ancaman Pangdam Jaya, FPI: Lucu, TNI Kok Bubarin Ormas)
Menurut Athian, kegaduhan menyusul kepulangan Habib Rizieq sebenarnya tak perlu andaikan pemerintah mau bersikap bijaksana. Sebagai penguasa, pemerintah harus mampu merangkul, mengayomi, dan mengarahkan rakyatnya.
"Sekali lagi, sekecil apapun kelompok masyarakat, termasuk FPI, pemerintah harus mampu merangkul, mengayomi, serta mengarahkan. Dan sebagai manusia, saya kira, watak keras Habib Rizieq pun tidak akan selamanya seperti itu," tandasnya.
(Baca: Pangdam Jaya Ancam Bubarkan FPI, Pengamat Militer: Bravo TNI)
Athian berharap, kegaduhan yang terjadi saat ini dapat segera berakhir dengan damai. Menurutnya, pemerintah bersama seluruh elemen bangsa harus mau bersatu padu. Terlebih, pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini telah banyak menyengsarakan rakyat.
"Dalam persoalan Habib Rizieq ini, kedua pihak harus mau menurunkan egonya masing-masing. Saya kira, di balik semua ini, Habib Rizieq bersama FPI dan pemerintah bisa jadi sebenarnya memiliki tujuan yang sama," katanya.
Seperti diketahui, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengaku memerintahkan personel TNI untuk mencopot spanduk dan baliho Habib Rizieq. Dia juga mengancam bisa membubarkan FPI kalau diperlukan. Sebelumnya, sekelompok pasukan elite TNI pun diterjunkan mendatangi Markas FPI.
"Selama ini saya menganggap agung TNI. Bukan maksud mau merendahkan, tapi melihat TNI turun langsung mencopoti baligo Habib Rizieq, bagaimana ya? Duh rasanya sudah tidak agung lagi karena itu bukan tupoksinya. Itu tugas Satpol PP dan aparat kewilayahan," tutur dia melalui sambungan telepon selularnya, Sabtu (21/10/2020).
(Baca: Tanggapi Enteng Ancaman Pangdam Jaya, FPI: Lucu, TNI Kok Bubarin Ormas)
Menurut Athian, kegaduhan menyusul kepulangan Habib Rizieq sebenarnya tak perlu andaikan pemerintah mau bersikap bijaksana. Sebagai penguasa, pemerintah harus mampu merangkul, mengayomi, dan mengarahkan rakyatnya.
"Sekali lagi, sekecil apapun kelompok masyarakat, termasuk FPI, pemerintah harus mampu merangkul, mengayomi, serta mengarahkan. Dan sebagai manusia, saya kira, watak keras Habib Rizieq pun tidak akan selamanya seperti itu," tandasnya.
(Baca: Pangdam Jaya Ancam Bubarkan FPI, Pengamat Militer: Bravo TNI)
Athian berharap, kegaduhan yang terjadi saat ini dapat segera berakhir dengan damai. Menurutnya, pemerintah bersama seluruh elemen bangsa harus mau bersatu padu. Terlebih, pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini telah banyak menyengsarakan rakyat.
"Dalam persoalan Habib Rizieq ini, kedua pihak harus mau menurunkan egonya masing-masing. Saya kira, di balik semua ini, Habib Rizieq bersama FPI dan pemerintah bisa jadi sebenarnya memiliki tujuan yang sama," katanya.
Seperti diketahui, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengaku memerintahkan personel TNI untuk mencopot spanduk dan baliho Habib Rizieq. Dia juga mengancam bisa membubarkan FPI kalau diperlukan. Sebelumnya, sekelompok pasukan elite TNI pun diterjunkan mendatangi Markas FPI.
(muh)