2 Kapolda Dicopot Terkait Kerumunan Habib Rizieq Menjawab Kekecewaan Masyarakat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR, Trimedya Panjaitan mengapresiasi langkah tegas Kapolri Jenderal Pol Idham Azis yang mencopot dua Kapoldanya karena diduga tidak tegas dalam menegakkan protokol kesehatan (Prokes).
Menurut Trimedya, keputusan itu sebagai salah satu pembuktian bahwa Kapolri serius dalam menegakkan aturan protokol kesehatan. "Itu kan sudah lugas. Itu enggak perlu kita perjelas lagi, dan inilah yang paling jelas sikap Polri dalam mutasi, biasanya kan penyegaran, segala macam, ini jelas kesalahan. Itu kita apresiasi Kapolri dan Kadiv Humas bicara seperti itu tentu atas dasar persetujuan Kapolri. Jadi itu sikap institusi Polri," kata Trimedya saat dihubungi Okezone, Selasa (17/11/2020). (Baca juga: Mabes Polri Ungkap Alasan Pencopotan Kapolda Metro Jaya dan Jawa Barat)
Tak hanya itu, Trimedya juga memuji konsistensi Kapolri dalam menegakkan aturan protokol kesehatan. Ketegasan Idham Azis dalam menegakkan aturan protokol kesehatan, kata Trimedya, sudah dibuktikan sejak diterbitkannya maklumat Kapolri. "Dulu kan juga sudah pernah ada maklumat soal kerumunan, dan di beberapa tempat kaya di Tegal, pimpinan DPRD yang kena, kemudian di institusi Polri juga ada yang buat pesta ramai-ramai dicopot. Itu kan bagian dari konsistensi," bebernya. (Baca juga: Dua Kapolda Dicopot, DPR Ingatkan Mutasi Harus Berbasis Reward and Punishment)
Lebih lanjut, politikus PDI-Perjuangan tersebut juga menilai tindakan tegas pencopotan Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat untuk menjawab kekecewaan masyarakat yang menganganggap adanya pembiaran terhadap kerumunan kegiatan Habib Rizieq. "Orang lain disuruh PSBB, kita juga setengah mati di rumah, tapi ada yang sampai puluhan ribu, dan itu tidak bisa dibandingkan," pungkasnya.
Sekadar informasi, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudy Sufahriadi dicopot dari jabatannya oleh Kapolri. Keduanya dicopot karena diduga tidak tegas menegakkan protokol kesehatan dalam kegiatan yang dihadiri Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.
Menurut Trimedya, keputusan itu sebagai salah satu pembuktian bahwa Kapolri serius dalam menegakkan aturan protokol kesehatan. "Itu kan sudah lugas. Itu enggak perlu kita perjelas lagi, dan inilah yang paling jelas sikap Polri dalam mutasi, biasanya kan penyegaran, segala macam, ini jelas kesalahan. Itu kita apresiasi Kapolri dan Kadiv Humas bicara seperti itu tentu atas dasar persetujuan Kapolri. Jadi itu sikap institusi Polri," kata Trimedya saat dihubungi Okezone, Selasa (17/11/2020). (Baca juga: Mabes Polri Ungkap Alasan Pencopotan Kapolda Metro Jaya dan Jawa Barat)
Tak hanya itu, Trimedya juga memuji konsistensi Kapolri dalam menegakkan aturan protokol kesehatan. Ketegasan Idham Azis dalam menegakkan aturan protokol kesehatan, kata Trimedya, sudah dibuktikan sejak diterbitkannya maklumat Kapolri. "Dulu kan juga sudah pernah ada maklumat soal kerumunan, dan di beberapa tempat kaya di Tegal, pimpinan DPRD yang kena, kemudian di institusi Polri juga ada yang buat pesta ramai-ramai dicopot. Itu kan bagian dari konsistensi," bebernya. (Baca juga: Dua Kapolda Dicopot, DPR Ingatkan Mutasi Harus Berbasis Reward and Punishment)
Lebih lanjut, politikus PDI-Perjuangan tersebut juga menilai tindakan tegas pencopotan Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat untuk menjawab kekecewaan masyarakat yang menganganggap adanya pembiaran terhadap kerumunan kegiatan Habib Rizieq. "Orang lain disuruh PSBB, kita juga setengah mati di rumah, tapi ada yang sampai puluhan ribu, dan itu tidak bisa dibandingkan," pungkasnya.
Sekadar informasi, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudy Sufahriadi dicopot dari jabatannya oleh Kapolri. Keduanya dicopot karena diduga tidak tegas menegakkan protokol kesehatan dalam kegiatan yang dihadiri Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.
(cip)