Umrah Diizinkan, Sandi Uno Ingatkan Penerapan Protokol Kesehatan Ketat

Senin, 16 November 2020 - 16:02 WIB
loading...
Umrah Diizinkan, Sandi...
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengapresiasi langkah Pemerintah Arab Saudi memberi izin kepada jamaah dari luar negaranya untuk umrah. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Salahudin Uno mengapresiasi langkah Pemerintah Arab Saudi yang telah memberi izin kepada jamaah dari luar negaranya untuk menyelenggarakan umrah termasuk Indonesia.

(Baca juga: Kemendikbud Didesak Sanksi Disdik yang Melanggar Aturan Pembukaan Sekolah)

Sejak dibuka 1 November 2020 lalu, sebanyak 359 jamaah umrah asal Indonesia telah diberangkatkan ke Arab Saudi dalam tiga fase tanggal 1, 3, dan 8 November 2020.

(Baca juga: Masih Ada 30% Masyarakat Ragu-ragu Diberikan Vaksin Covid-19)

Sandiaga menilai, hal tersebut merupakan kabar baik bagi para umat Islam, khsusnya bagi para pelaku usaha yang bergerak di bidang bisnis travel atau agen perjalanan.

"Ini merupakan kabar baik bagi para agen perjalanan (travel agent). Mudah-mudahan bisa segera bangkit kembali bisnisnya, peluang usaha dan lapangan kerja yang sempat hilang, tercipta kembali," kata Sandiaga Uno dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (16/11/2020).

Namun demikian, mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini mengingatkan agar para jamaah tetap mengutamakan keselamatan dan memastikan protokol kesehatan dijalankan secara ketat dan disiplin agar tidak berisiko penyebaran virus Corona atau Covid-19.

"Dengan protokol kesehatan yang ketat, insya Allah semua rangkaian ibadah dapat berjalan lancar. Meski belum banyak yang bisa diberangkatkan, namun perlahan pasti akan kembali normal lagi," harap Sandi.

Selain itu, dalam kondisi ini juga menurut Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini harus ada perjanjian bilateral Indonesia dan Arab Saudi untuk mengurangi risiko selama haji dan umrah di masa pandemi.

"Saya sendiri berencana pergi (umrah) semoga tidak lama lagi ke Makkah dan Madinah. Tapi saya rasa prosedur bilateral perlu diterapkan. Ini semacam perjanjian gelembung perjalanan yang baru perjanjian bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi. Kita harus mengurangi risiko selama haji dan umrah demi kesehatan masyarakat kita," ujarnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1665 seconds (0.1#10.140)