Gatot Nurmantyo Tak Datang ke Istana: Jaga Jarak atau Cari Simpati Publik?
loading...
A
A
A
Sementara itu, Direktur Eksekutif Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Kunto Adi Wibowo menilai tidak bisa hadir atau tidak mau hadir adalah hal yang biasa.
"Bukan hal istimewa, banyak pejabat yang sedang menjabat hari ini masih jadi menteri juga enggak bisa hadir karena ada acara kan gitu, juga mungkin ada yang sakit dan segala macam," ujar Kunto Adi Wibowo dihubungi SINDOnews terpisah, Rabu 11 November 2020.
Namun, kata Kunto, untuk persoalan Gatot Nurmantyo yang tidak menghadiri acara penganugerahan bintang Mahaputra itu cukup unik. "Karena dia (Gatot Nurmantyo - red) sedang merintis untuk menjadi tokoh alternatif di 2024 sehingga narasi bahwa dia harus berhadap-hadapan dengan Jokowi itu perlu untuk dipelihara dan itu kan terlihat dari komentar Presidium KAMI atau pengurus KAMI, bahwa ini bentuk solidaritas Pak Gatot terhadap beberapa aktivis KAMI yang sedang masih ditahan oleh polisi," tutur Kunto.
Jadi, kata Kunto, sah-sah saja bagi politikus untuk kemudian membuat narasi atas sikap politiknya atau atas sebuah kejadian dengan narasi yang paling menguntungkan bagi yang bersangkutan. Kunto menilai seharusnya Gatot Nurmantyo hadir.
"Saya berharap begitu, ataupun kalau tidak hadir ya dikemukakan dengan jelas alasannya apa, kalau memang membuat posisi yang sangat berseberangan dengan Pak Jokowi juga oke asal lebih jelas, jadi tidak membuat spekulasi publik yang justru akan berujung pada rumor, gosip dan hoaks," kata Kunto.
Lihat Juga: Terima Penghargaan, Angkie Yudistia: Kita Kawal Inklusivitas Demi Kesejahteraan Masyarakat
"Bukan hal istimewa, banyak pejabat yang sedang menjabat hari ini masih jadi menteri juga enggak bisa hadir karena ada acara kan gitu, juga mungkin ada yang sakit dan segala macam," ujar Kunto Adi Wibowo dihubungi SINDOnews terpisah, Rabu 11 November 2020.
Namun, kata Kunto, untuk persoalan Gatot Nurmantyo yang tidak menghadiri acara penganugerahan bintang Mahaputra itu cukup unik. "Karena dia (Gatot Nurmantyo - red) sedang merintis untuk menjadi tokoh alternatif di 2024 sehingga narasi bahwa dia harus berhadap-hadapan dengan Jokowi itu perlu untuk dipelihara dan itu kan terlihat dari komentar Presidium KAMI atau pengurus KAMI, bahwa ini bentuk solidaritas Pak Gatot terhadap beberapa aktivis KAMI yang sedang masih ditahan oleh polisi," tutur Kunto.
Jadi, kata Kunto, sah-sah saja bagi politikus untuk kemudian membuat narasi atas sikap politiknya atau atas sebuah kejadian dengan narasi yang paling menguntungkan bagi yang bersangkutan. Kunto menilai seharusnya Gatot Nurmantyo hadir.
"Saya berharap begitu, ataupun kalau tidak hadir ya dikemukakan dengan jelas alasannya apa, kalau memang membuat posisi yang sangat berseberangan dengan Pak Jokowi juga oke asal lebih jelas, jadi tidak membuat spekulasi publik yang justru akan berujung pada rumor, gosip dan hoaks," kata Kunto.
Lihat Juga: Terima Penghargaan, Angkie Yudistia: Kita Kawal Inklusivitas Demi Kesejahteraan Masyarakat
(dam)