Covid-19, Manuver Aman Gatot Hadapi Jebakan Bintang Mahaputera

Rabu, 11 November 2020 - 15:23 WIB
loading...
Covid-19, Manuver Aman...
Bintang Mahaputera seperti jebakan yang membuat Gatot Nurmantro sebagai salah satu Presidium KAMI berada di posisi dilematis. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Mantan Panglima TNI (Purn) Jenderal Gatot Nurmantyo memilih tidak memenuhi undangan untuk menerima penghargaan Bintang Mahaputera di Istana Negara. Dari sejumlah tokoh yang menerima penghargaan dalam momentum Hari Pahlawan ini hanya Gatot yang ”mangkir”.

Menkopolhukam Mahfud MD menyatakan Gatot tak hadir dengan alasan Covid-19. Tetapi pemerintah bintang kehormatan itu tetap akan diterima Gatot dan dikirim melalui sekretariat negara. Banyak yang meragukan alasan Covid-19 yang disampaikan Gatot tersebut. Sebagai gedung nomor wahid tempat kerja presiden, soal protokol kesehatan istana negara pasti lebih ketat.

(Baca: PKS Sebut Gatot Nurmantyo Tak Ingin Ditaklukan Pemerintah)

Tak salah kalau alasan Gatot dibaca sebagai manuver yang relatif aman terhadap masa depan langkah politiknya. Bintang Mahaputera dianggap sebagai upaya lunak untuk lunak ”menangkap” Gatot setelah penangkapan petinggi dan aktivis KAMI sebelumnya.

Makanya Rocky Gerung menyebut hanya ada dua motif mengapa pemerintah memberikan Bintang Mahaputera kepada Gatot. Kalau bukan pengakuan salah telah menangkap Syahganda Nainggolan dkk, berarti memang ada keinginan untuk memecah belah KAMI.

”Ada yang diberi borgol, ada yang diberi penghargaan,” kata aktivis dan pengamat politik itu dalam video di saluran youtube belum lama ini.

Seperti jebakan, Bintang Mahaputera membuat Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu berada di posisi dilematis. Ibarat bidak catur yang bisa dimakan gratis, Gatot bisa kehilangan perwira atau malah benteng pertahanan.

Karena itu Gatot memilih menghindar untuk mempertahankan “pasukannya” di satu sisi sembari tetap menjaga terbukanya peluang dari di sisi lain. Dia juga memilih diam, membiarkan semua opini berkembang tanpa merespons.

(Baca: Gatot Tak Hadiri Pemberian Bintang Mahaputera, Bamsoet: Itu Hak Pribadi)

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menyatakan hanya Tuhan dan Gatot sendiri yang tahu alasan ketidakhadirannya. Tetapi Adi mengaku tidak kaget dengan sikap Gatot itu. Sejak awal dia melihat Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu menanggapi dingin rencana pemerintah memberikan penghargaan istimewa kepadanya.

"Tapi yang jelas sejak awal sepertinya Gatot datar saja merespons info yang menyebut dirinya bakal diberi penghargaan," ujar Adi saat dihubungi SINDOnews, Rabu (11/11/2020).

Adi tak menampik adanya anggapan bahwa Gatot sedang memainkan manuver politik. Tapi baginya itu tidak berkaitan dengan konteks elektoral. "Tidak hadir terima penghargaan itu satu manuver karena jarang kejadian seperti ini," kata analis politik asal UIN Jakarta ini.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Humor Oplosan Pertalite...
Humor Oplosan Pertalite Jadi Pertamax, Mahfud MD Bagikan Doa Masuk Pom Bensin
Mahfud MD: Sukatani...
Mahfud MD: Sukatani Tak Perlu Minta Maaf dan Tarik Lagu Bayar Bayar Bayar
RUU Kejaksaan Dikritik...
RUU Kejaksaan Dikritik Mahfud MD: Enggak Bisa Jaksa Salah Harus Minta Izin Jaksa Agung
Mahfud MD: Efisiensi...
Mahfud MD: Efisiensi Nggak Boleh Dikritik Secara Membabi-buta, tapi...
Mahfud MD Ajak Perguruan...
Mahfud MD Ajak Perguruan Tinggi Berani Kritisi Pemerintah: Dukung yang Baik, yang Tidak Baik Kita Luruskan
Mahfud MD Ibaratkan...
Mahfud MD Ibaratkan Pelaku Pemagaran Laut Bak Perampok di Depan Mata, Polisi Harus Segera Tangkap
Mahfud MD: Banyak Kasus...
Mahfud MD: Banyak Kasus Libatkan Oknum Polisi, Buat Masyarakat Hilang Kepercayaan
Soal Pagar Laut, Mahfud...
Soal Pagar Laut, Mahfud MD: Tak Perlu Menutupi Kasus dengan Alasan Demi Marwah Institusi
Mahfud MD Anggap Aneh...
Mahfud MD Anggap Aneh Pagar Laut Belum Ditetapkan sebagai Kasus Pidana
Rekomendasi
MNC Sekuritas dan Sucor...
MNC Sekuritas dan Sucor Asset Management Gelar Edukasi Pasar Modal Syariah di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon
Ini 5 Fakultas/Sekolah...
Ini 5 Fakultas/Sekolah ITB dengan Keketatan Tertinggi pada SNBT 2025, Tertarik?
Kiper Bahrain Ketar-ketir:...
Kiper Bahrain Ketar-ketir: Timnas Indonesia Sama Sulitnya dengan Lawan Raksasa Asia
Berita Terkini
Presiden Bakal Umumkan...
Presiden Bakal Umumkan Tunjangan Guru ASN Langsung ke Rekening
57 menit yang lalu
Menkomdigi Sebut Status...
Menkomdigi Sebut Status Seskab Berlandaskan Kewenangan Konstitusional
1 jam yang lalu
Ahok Penuhi Panggilan...
Ahok Penuhi Panggilan Kejagung: Apa yang Saya Tahu Akan Saya Sampaikan!
2 jam yang lalu
Daftar Lengkap 10 Kapolda...
Daftar Lengkap 10 Kapolda Baru pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
3 jam yang lalu
Mutasi Polri Maret 2025:...
Mutasi Polri Maret 2025: Irjen Rusdi Hartono Jabat Kapolda Sulsel, Brigjen Mardiyono Kapolda Bengkulu
3 jam yang lalu
Daftar Polwan Baru Jabat...
Daftar Polwan Baru Jabat Kapolres pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
3 jam yang lalu
Infografis
Hamas dan Fatah Bersatu...
Hamas dan Fatah Bersatu hadapi Usul Penencaplokan Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved