Ketua Tim Riset Unpad Tegaskan Vaksin Jadi Harapan Memutus Corona

Selasa, 10 November 2020 - 14:28 WIB
loading...
Ketua Tim Riset Unpad...
Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjajaran, Kusnandi Rusmil menegaskan, virus Corona (Covid-19) adalah penyakit menular yang mematikan. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjajaran, Kusnandi Rusmil menegaskan, virus Corona (Covid-19) adalah penyakit menular yang mematikan. Apalagi angka kasusnya saat ini di dunia lebih dari 50 juta kasus.

(Baca juga: Enam Tokoh Ini Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional)

"Kita harus memberi keyakinan pada masyarakat bahwa penyakit ini betul-betul sangat menular dan juga menyebabkan angka kematian yang tinggi sekali. Sekali lagi saya menekankan bahwa kita sudah 10 bulan, yang sakit itu sudah jutaan kan, 50 juta seluruh dunia. Dan yang meninggal juga sudah sekian juta," kata Kusnandi dalam dialog khusus KCP PEN secara virtual, Selasa (10/11/2020).

Sehingga, tegas Kusnandi bahwa vaksin menjadi harapan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Dan, kata Kusnandi ketika vaksin sudah ditemukan tentu masyarakat dianjurkan untuk digunakan agar masyarakat terlindungi dari Covid-19.

“Kita sebagai tenaga kesehatan harus mencari obatnya, harus mencari vaksinnya. Nah kalau udah ketemu vaksinnya, maka kita tentu menganjurkan untuk digunakan kepada masyarakat. Agar masyarakat kita itu terlindung dari penyakit ini, sehingga dia dapat bekerja dengan baik, sehingga dapat menghasilkan untuk keluarganya dan juga menghasilkan untuk negara dan bangsa tetunya,” tegasnya.

Selain itu, Kusnandi mengatakan bahwa banyak penyakit terutama pneumonia di Indonesia yang berhasil dicegah dengan vaksin. “Indonesia itu banyak TBC terutama, dan itu bisa dicegah dengan vaksin. Banyak pneumonia bisa dicegah. Kemudian diare, bahwa penyebab itu juga penyebab kematian Indonesia itu kebanyakan anak-anak oleh karena pneumonia dan diare dan itu hanya bisa dicegah dengan imunisasi. Sehingga kita harus peduli betul dengan imunisasi,” kata Kusnandi.

Meskipun, di Indonesia, kata Kusnandi bahwa cakupan Indonesia bersih dari pneumonia masih 65%. “Nah sekarang cangkupan di Indonesia hanya 65%, sedangkan di Amerika yang sudah bersih dari segala macam pneumonia itu 97%. Nah kita hanya 65%, itu paling kurang bagus kalau dibandingkan dengan yang lain.”

Sehingga, tegas Kusnandi bahwa cakupan imunisasi di Indonesia juga harus ditingkatkan untuk mencegah penyakit yang hanya bisa dicegah dengan vaksin. "Jadi kita harus meningkatkan, bekerja berat ya harus berjuang keras bagaimana caranya cakupan imunisasi di Indonesia itu meningkat. Karena penyakit-penyakit pada anak, yang hanya dapat dicegah oleh imunisasi," pungkasnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1701 seconds (0.1#10.140)