Legislator Demokrat Nilai Bantuan UMKM Kurang Tepat Sasaran dan Lambat

Senin, 09 November 2020 - 17:24 WIB
loading...
Legislator Demokrat...
Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat Nanang Samodra menyampaikan kritiknya terhadap bantuan untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam Rapat Paripurna DPR RI. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat Nanang Samodra menyampaikan kritiknya terhadap bantuan untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam Rapat Paripurna DPR RI.

Pasalnya, bantuan tersebut belum tepat sasaran dan lambat dalam pencairannya, karena semestinya awal November ini sudah rampung. ”Tim bantuan penyaluran tersebut masih lambat dan belum cepat dan tepat, dan masalah kriteria penerima bantuan yang tidak mudah,” kata Nanang dalam Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (9/11/2020). (Baca juga: Ngeri, UMKM Benar-benar Mati Suri Dihajar Corona)

Nanang juga mengritisi soal masalah besaran bantuan UMKM yang dinilai banyak pihak belum sesuai dengan kontribusi yang telah diberikan UMKM terhadap keuangan negara. Padahal, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional yang diberikan sebesar 57% di 2018. (Baca juga: Bangkitkan UMKM, Teten Minta Bantuan Erick Thohir)

Mengingat Indonesia dilanda pandemi Covid-19, sambung Nanang, terdapat penurunan kontribusi yang diberikan UMKM, maka sudah seharusnya alokasi anggaran dalam program tersebut ditingkatkan lagi. “Sehingga, menimbulkan multiplier effect yang lebih besar lagi terhadap kesejahteraan perekonomian bangsa,” harapnya. (Baca juga: Cara Mudah Cek BLT UMKM di BRI, Tinggal Klik Eform.bri.co.id)

Selain itu, legislator Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) II ini mengingatkan batas waktu penyaluran bantuan UMKM ini hanya sampai awal November, tapi belum memenuhi target yang diharapkan. “Harus sejalan dengan batas waktu penyaluran yang sampai awal November ini masih belum memenuhi target yang ditetapkan,” pungkas anggota Komisi VIII DPR ini.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Pengesahan RUU Perampasan...
Pengesahan RUU Perampasan Aset Tingkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Pemberantasan Korupsi
Demo Ricuh Pecah, Polisi...
Demo Ricuh Pecah, Polisi Pukul Mundur Massa Aksi Tolak UU TNI
Demo Ricuh, Massa Aksi...
Demo Ricuh, Massa Aksi Tolak UU TNI Masuk ke Jalan Tol Depan Gedung DPR
Puan Tegaskan DPR Belum...
Puan Tegaskan DPR Belum Terima Surpres RUU Polri
DPR Terima Surpres RUU...
DPR Terima Surpres RUU KUHAP
Sesalkan Aksi Teror...
Sesalkan Aksi Teror Terhadap Wartawan Tempo, AHY Harap Isu Tak Melebar
Bergabung ke Demokrat,...
Bergabung ke Demokrat, Mantan Wasekjen PBB Optimistis Dongkrak Suara di Pemilu 2029
AHY Tunjuk 7 Waketum...
AHY Tunjuk 7 Waketum Partai Demokrat, Ada Dede Yusuf hingga Edhie Baskoro Yudhoyono
AHY Tunjuk Andi Mallarangeng...
AHY Tunjuk Andi Mallarangeng Jadi Ketua Dewan Pakar Demokrat 2025-2030
Rekomendasi
Profil Sheikha Jawaher,...
Profil Sheikha Jawaher, Istri Pertama Emir Qatar yang Pernah Serukan Boikot Haji ke Makkah
PM Jepang: Tarif Trump...
PM Jepang: Tarif Trump Berpotensi Ganggu Tatanan Ekonomi Global
Daftar 23 Pemain Timnas...
Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Korea Utara di Perempat Final Piala Asia U-17 2025
Berita Terkini
Putusan Djuyamto Cs...
Putusan Djuyamto Cs terkait Korupsi Minyak Goreng Bakal Diadili di Kasasi
14 menit yang lalu
MA Bentuk Satgassus...
MA Bentuk Satgassus Imbas 4 Hakim Jadi Tersangka Suap Perkara CPO
48 menit yang lalu
Profil dan Kekayaan...
Profil dan Kekayaan Hakim Djuyamto, Pernah Tolak Praperadilan Hasto, Kini Jadi Tahanan Kejagung
1 jam yang lalu
MA Berhentikan Sementara...
MA Berhentikan Sementara Empat Hakim dan Panitera Tersangka Suap Putusan Perkara Migor
1 jam yang lalu
Puan Ungkap Kongres...
Puan Ungkap Kongres PDIP Berpotensi Mundur
1 jam yang lalu
4 Perwira Pecah Bintang...
4 Perwira Pecah Bintang usai Dimutasi Kapolri pada April 2025, Ini Nama-namanya
2 jam yang lalu
Infografis
Demo Besar Guncang AS...
Demo Besar Guncang AS di 1.200 Lokasi dan 50 Negara Bagian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved