Seragam Satgas Lawan COVID-19 DPR Dihujani Kritikan Warganet

Kamis, 16 April 2020 - 00:10 WIB
loading...
Seragam Satgas Lawan COVID-19 DPR Dihujani Kritikan Warganet
Seragam satuan tugas (Satgas) Lawan COVID-19 DPR dihujani kritikan warganet di media sosial (Medsos). Foto/SINDonews/Rico Simanjuntak
A A A
JAKARTA - Seragam satuan tugas (Satgas) Lawan COVID-19 DPR dihujani kritikan warganet di media sosial (Medsos). Adapun foto Satgas Lawan COVID-19 DPR itu diunggah oleh Warganet, @Hanifah933 di akun Twitternya, Rabu (15/4/2020).

Dalam foto itu, sejumlah anggota DPR yang menggunakan seragam wearpack berwarna putih sedang berpose di lantai dasar Gedung Nusantara III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. "Dear @DPR_RI foto selfie dgn memakai BAJU APD sementara PARAMEDIS diseluruh Nusantara BERJIBAKU KEKURANGAN APD. You are all so embarrassing and heartless," kicau @Hanifah933.
Seragam Satgas Lawan COVID-19 DPR Dihujani Kritikan Warganet


Kemudian, unggahan itu pun dikomentari para Warganet lainnya. "Kami sangat prihatin atas acting @DPR_RI yang seperti itu, seakan-akan sedikitpun tidak ada rasa empati terhadap apa yang terjadi di lapangan. Sementara semua #TotalitasLawanCorona dengan resiko yang tinggi," kicau warganet lainnya, @Dhea_Rike.

Sementara itu, Koordinator Satgas Lawan Covid-19 DPR, Sufmi Dasco Ahmad membantah bahwa seragam Satgas Lawan COVID-19 itu merupakan alat pelindung diri (APD) tenaga medis. "Yang kami pakai itu menyerupai, tapi bahannya berbeda," ujar Dasco dihubungi wartawan, Rabu (15/4/2020).

Politikus Partai Gerindra ini mengklaim justru Satgas Lawan COVID-19 menyumbangkan APD ke tenaga medis yang menangani virus Corona. "Namanya seragam satgas kan kita boleh aja, itu kan sedang COVID-19 begitu. Tapi bahannya berbeda dengan yang seragam untuk APD untuk medis," kata Wakil Ketua DPR RI ini.

Dia pun heran mengapa seragam Satgas Lawan COVID-19 DPR yang dikomentari, bukan sumbangannya. "Kalau ada kegiatan kan orang boleh saja bikin seragam, mau kaos kek, mau bahannya apa kek. Ini kebetulan menyerupai APD, tapi bukan APD standar. Kita memang sengaja bikin untuk standar aja," kilahnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1739 seconds (0.1#10.140)