AS Sebut Aneksasi Gaza Pintu Perdamaian Israel-Palestina, PBNU: Itu Persepsi Sepihak

Jum'at, 30 Oktober 2020 - 00:28 WIB
loading...
AS Sebut Aneksasi Gaza Pintu Perdamaian Israel-Palestina, PBNU: Itu Persepsi Sepihak
Katib ‘Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf menilai pernyataan AS bahwa aneksasi wilayah Gaza akan membawa perdamaian Israel-Palestina adalah persepsi sepihak. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Amerika Serikat (AS) menyetujui aneksasi Israel atas sebagian besar wilayah Tepi Barat, Palestina , termasuk wilayah pemukiman.

Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Mike Pompeo mengatakan, pihaknya memiliki visi ke depan bagaimana rakyat di wilayah Timur Tengah bisa hidup lebih makmur, termasuk mereka yang berada di jalur Gaza.

"Kami merasa perlu untuk dimulai mewujudkan perdamaian. Kami punya solusi kedua negara," katanya saat pertemuan dengan Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nahdlatul Ulama (NU) di Jakarta, Kamis (29/10/2020).

(Baca: Temui Jokowi, Menlu AS Ingin Kirim Pesan Khusus untuk China?)

Dia mengatakan, Israel juga memiliki hak di wilayah Tepi Barat. "Saya harap Palestina juga mengakui hal yang sama sehingga diskusi bisa dimulai," tuturnya.

Menurut Pompeo, jika ada kompromi kedua belah pihak maka ke depan akan ada manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat Tepi Barat. "Kami percaya kalau kita dapat mendorong mundur terorisme, kami bisa mendorong hubungan diplomatik Israel dan Palestina," katanya.

Menanggapi pernyataan Pompeo, Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengatakan bahwa konflik Israel-Palestina adalah masalah yang rumit. Jika AS menjanjikan bahwa aneksasi Israel akan membawa kemakmuran yang akan mewujudkan kedamaian dengan jalan dialog, hal itu adalah persepsi sepihak AS. "Mereka juga harus melihat persepsi yang lain dari masyarakat Palestina," tuturnya.

(Baca: Bertemu Pompeo, Menlu RI Singgung Masalah Palestina)

Gus Yahya menjelaskan bahwa bicara soal konflik Palestina-Israel tidak sesederhana apa yang disampaikan Pompeo. "Kita harus bicara lebih dalam soal ini," katanya.

Selama ini dia enggan bicara soal politik, bahkan ketika datang ke Yerusalem. Namun, ada satu hal yang sangat fundamental adalah bagaimana Israel dan Palestina bisa hidup berdampingan secara damai.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2757 seconds (0.1#10.140)