Menakar Peluang Anies Baswedan Melaju di Pilpres 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 memang masih jauh. Namun, isu mengenai sosok pemimpin berikutnya sudah mencuat ke tengah publik sejak beberapa bulan lalu.
Berbagai survei dilakukan untuk menemukan calon pemimpin ideal Indonesia mendatang. Selain Prabowo Subianto yang selalu meraih peringkat tertinggi dalam survei, sejumlah nama pun sering berseliweran muncul dalam berbagai jejak pendapat.
Adapun nama-nama yang kerap muncul dalam survei di antaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Ketua DPR Puan Maharani, dan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah.
Kali ini SINDOnews mengulas tentang sejauh mana peluang Anies Baswedan maju pada Pilpres 2024. Berikutnya akan diturunkan pula ulasan mengenai sederet tokoh lain yang memiliki kans maju pada kontestasi pilpres mendatang.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi salah satu tokoh yang memiliki kans mengikuti kontestasi Pilpres 2024 mendatang. Namanya acapkali masuk nominasi di beberapa lembaga survei belakangan ini.
Dalam Survei Indo Barometer yang diumumkan di Hotel Atlet Century, Jakarta, Minggu 23 Februari 2020 menyebut Anies Baswedan sebagai capres paling kuat dari latar belakang kepala daerah. Dalam survei yang dilakukan pada 9-15 Januari 2020 itu, tingkat keterkenalan tertinggi adalah Anies Baswedan sebesar 91,7%.
Dalam survei tersebut, sebanyak 31,7% responden mengaku bakal memilih Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Sementara itu, dalam survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada 13-16 Juli 2020 dan diumumkan pada Selasa 21 Juli 2020, Anies Baswedan berada di urutan kedua teratas, yakni 15,0%.
Survei Indonesia Publik Opinion (IPO) yang diumumkan pada Sabtu 4 Juli 2020, Anies Baswedan dinilai sebagai kepala daerah paling responsif dalam menangani Pandemi Covid-19.( )
Kemudian, pada survei New Indonesia Research and Consulting yang diumumkan pada Kamis 1 Oktober 2020, elektabilitas Anies Baswedan sebesar 8,7%.
Selanjutnya, dari survei Polmatrix Indonesia yang diumumkan pada Rabu 17 September 2020, elektabilitas Anies Baswedan sebesar 10,6%. Lalu, elektabilitas Anies Baswedan pada survei Cyrus Network yang diumumkan Jumat 13 Maret 2020 sebesar 13%.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengakui Anies Baswedan memiliki peluang besar maju di Pilpres 2024. Kendati demikian, peluang tersebut tergantung kepada performa Anies selama menjadi gubernur.
"Itu tergantung dari kinerja dia selama menjabat Gubernur. Berprestasi atau tidak," ujar Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Jumat 23 Oktober 2020.
Jika berprestasi, kata Ujang, peluang Anies menjadi caapres terbuka luas. Ujang melanjutkan, peluang Anies juga tergantung dukungan rakyat yang akan tercermin pada popularitas dan elektabilitasnya.
"Apabila popularitas dan elektabiltasnya tinggi, maka bisa melaju ke babak berikutnya, yakni bisa menjadi capres. Begitu juga sebaliknya," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini.
Pendapat senada juga diungkapkan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia."Anies memiliki daya tarik yang cukup kuat, selain memimpin ibu kota, Anies juga sudah miliki reputasi sebagai tokoh yang hampir sejajar dengan Presiden dari sisi sentimen publik," kata Dedi dihubungi SINDOnews secara terpisah.
Lalu kira-kira partai politik mana yang berpotensi menjadi kendaraan Anies jika melaju menjadi capres?
Dalam konstelasi politik pasca Pilpres 2029, ada dua partai politik yang pernah memberikan kesan positif kepemimpinan Anies, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Nasional Demokrat (Nasdem).
PKS pernah mengakui Anies masuk dalam radar capres yang bisa saja diusungnya pada Pilpres 2024. Namun, Anies harus terlebih dahulu menunjukkan keberhasilannya memimpin Ibu Kota.
Hal itu pernah diungkapkan politikus PKS Mustafa Kamal pada 25 Februari 2020 yang bersyukur kepala daerah yang diusung partainya memiliki elektabilitas tinggi.
Apabila Anies bisa melewati berbagai tantangan dalam menjalankan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Mustafa tidak menampik PKS memiliki pertimbangan kuat untuk mengusung Anies di Pilpres 2024.
Kendati demikian hingga saat ini belum ada tanda-tanda PKS untuk menyiapkan Anies sebagai capres 2024. "Suara yang nyaring saya dengar adalah agar PKS menggusung kader sendiri dalam Pilpres 2024. Karena Pilpres 2024 adalah arena politik baru," ujarWakil Ketua Fraksi PKS DPR Mulyanto Mulyanto kepada SINDOnews, Jumat 23 Oktober 2020.
Sementara itu sinyal dukungan kepada Anies sebagai calon pemimpin masa depan juga pernah ditunjukkan Partai Nasdem. Dalam berbagai momen, Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh memuji kinerja Anies sebagai Gubernur DKI. Salah satunya saat dikunjungi Anies pada 24 Juli 2020, Paloh mengatakan mantan Menteri Pendidikan ini baru mengeluarkan setengah potensi kemampuannya.
Perlu diketahui kedekatan Anies dengan Paloh bukan tiba-tiba. Anies termasuk salah satu deklarator Ormas Nasdem.
Mengenai potensi Anies di 2024, Anggota Dewan Pakar Partai Nasdem Teuku Taufiqulhadi belum memikirkan tentang pencapresan. Saat ini Nasdem sedang melakukan konsolidasi organisasi secara nasional. Kata dia, Nasdem harus efektif hingga ke tingkat akar rumput.
"Kami belum berpikir hal-hal lain saat ini. Kami belum ingin berpikir soal presiden saat ini. Masalah presiden masih saat jauh. Tidak mungkin kami membicarakan urusan presiden mulai sekarang karena sangat jauh," ujar Taufiqulhadi.(Baca Juga: Masuk Bursa Capres Nasdem 2024, Anies Baswedan: Rileks Dulu Saja)
Mengenai berbagai hasil survei yang memunculkan namanya sebagai calon potensial pada Pilpres 2024, Anies belum berkomentar. Anies belum merespons konfirmasi yang disampaikan SINDOnews.
Lihat Juga: DPR Ramai-ramai Cecar Jaksa Agung soal Kasus Tom Lembong, Anies: Rakyat Indonesia Mengapresiasi
Berbagai survei dilakukan untuk menemukan calon pemimpin ideal Indonesia mendatang. Selain Prabowo Subianto yang selalu meraih peringkat tertinggi dalam survei, sejumlah nama pun sering berseliweran muncul dalam berbagai jejak pendapat.
Adapun nama-nama yang kerap muncul dalam survei di antaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Ketua DPR Puan Maharani, dan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah.
Kali ini SINDOnews mengulas tentang sejauh mana peluang Anies Baswedan maju pada Pilpres 2024. Berikutnya akan diturunkan pula ulasan mengenai sederet tokoh lain yang memiliki kans maju pada kontestasi pilpres mendatang.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi salah satu tokoh yang memiliki kans mengikuti kontestasi Pilpres 2024 mendatang. Namanya acapkali masuk nominasi di beberapa lembaga survei belakangan ini.
Dalam Survei Indo Barometer yang diumumkan di Hotel Atlet Century, Jakarta, Minggu 23 Februari 2020 menyebut Anies Baswedan sebagai capres paling kuat dari latar belakang kepala daerah. Dalam survei yang dilakukan pada 9-15 Januari 2020 itu, tingkat keterkenalan tertinggi adalah Anies Baswedan sebesar 91,7%.
Dalam survei tersebut, sebanyak 31,7% responden mengaku bakal memilih Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Sementara itu, dalam survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada 13-16 Juli 2020 dan diumumkan pada Selasa 21 Juli 2020, Anies Baswedan berada di urutan kedua teratas, yakni 15,0%.
Survei Indonesia Publik Opinion (IPO) yang diumumkan pada Sabtu 4 Juli 2020, Anies Baswedan dinilai sebagai kepala daerah paling responsif dalam menangani Pandemi Covid-19.( )
Kemudian, pada survei New Indonesia Research and Consulting yang diumumkan pada Kamis 1 Oktober 2020, elektabilitas Anies Baswedan sebesar 8,7%.
Selanjutnya, dari survei Polmatrix Indonesia yang diumumkan pada Rabu 17 September 2020, elektabilitas Anies Baswedan sebesar 10,6%. Lalu, elektabilitas Anies Baswedan pada survei Cyrus Network yang diumumkan Jumat 13 Maret 2020 sebesar 13%.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengakui Anies Baswedan memiliki peluang besar maju di Pilpres 2024. Kendati demikian, peluang tersebut tergantung kepada performa Anies selama menjadi gubernur.
"Itu tergantung dari kinerja dia selama menjabat Gubernur. Berprestasi atau tidak," ujar Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Jumat 23 Oktober 2020.
Jika berprestasi, kata Ujang, peluang Anies menjadi caapres terbuka luas. Ujang melanjutkan, peluang Anies juga tergantung dukungan rakyat yang akan tercermin pada popularitas dan elektabilitasnya.
"Apabila popularitas dan elektabiltasnya tinggi, maka bisa melaju ke babak berikutnya, yakni bisa menjadi capres. Begitu juga sebaliknya," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini.
Pendapat senada juga diungkapkan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia."Anies memiliki daya tarik yang cukup kuat, selain memimpin ibu kota, Anies juga sudah miliki reputasi sebagai tokoh yang hampir sejajar dengan Presiden dari sisi sentimen publik," kata Dedi dihubungi SINDOnews secara terpisah.
Lalu kira-kira partai politik mana yang berpotensi menjadi kendaraan Anies jika melaju menjadi capres?
Dalam konstelasi politik pasca Pilpres 2029, ada dua partai politik yang pernah memberikan kesan positif kepemimpinan Anies, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Nasional Demokrat (Nasdem).
PKS pernah mengakui Anies masuk dalam radar capres yang bisa saja diusungnya pada Pilpres 2024. Namun, Anies harus terlebih dahulu menunjukkan keberhasilannya memimpin Ibu Kota.
Hal itu pernah diungkapkan politikus PKS Mustafa Kamal pada 25 Februari 2020 yang bersyukur kepala daerah yang diusung partainya memiliki elektabilitas tinggi.
Apabila Anies bisa melewati berbagai tantangan dalam menjalankan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Mustafa tidak menampik PKS memiliki pertimbangan kuat untuk mengusung Anies di Pilpres 2024.
Kendati demikian hingga saat ini belum ada tanda-tanda PKS untuk menyiapkan Anies sebagai capres 2024. "Suara yang nyaring saya dengar adalah agar PKS menggusung kader sendiri dalam Pilpres 2024. Karena Pilpres 2024 adalah arena politik baru," ujarWakil Ketua Fraksi PKS DPR Mulyanto Mulyanto kepada SINDOnews, Jumat 23 Oktober 2020.
Sementara itu sinyal dukungan kepada Anies sebagai calon pemimpin masa depan juga pernah ditunjukkan Partai Nasdem. Dalam berbagai momen, Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh memuji kinerja Anies sebagai Gubernur DKI. Salah satunya saat dikunjungi Anies pada 24 Juli 2020, Paloh mengatakan mantan Menteri Pendidikan ini baru mengeluarkan setengah potensi kemampuannya.
Perlu diketahui kedekatan Anies dengan Paloh bukan tiba-tiba. Anies termasuk salah satu deklarator Ormas Nasdem.
Mengenai potensi Anies di 2024, Anggota Dewan Pakar Partai Nasdem Teuku Taufiqulhadi belum memikirkan tentang pencapresan. Saat ini Nasdem sedang melakukan konsolidasi organisasi secara nasional. Kata dia, Nasdem harus efektif hingga ke tingkat akar rumput.
"Kami belum berpikir hal-hal lain saat ini. Kami belum ingin berpikir soal presiden saat ini. Masalah presiden masih saat jauh. Tidak mungkin kami membicarakan urusan presiden mulai sekarang karena sangat jauh," ujar Taufiqulhadi.(Baca Juga: Masuk Bursa Capres Nasdem 2024, Anies Baswedan: Rileks Dulu Saja)
Mengenai berbagai hasil survei yang memunculkan namanya sebagai calon potensial pada Pilpres 2024, Anies belum berkomentar. Anies belum merespons konfirmasi yang disampaikan SINDOnews.
Lihat Juga: DPR Ramai-ramai Cecar Jaksa Agung soal Kasus Tom Lembong, Anies: Rakyat Indonesia Mengapresiasi
(dam)