Eri Cahyadi: Banyak Sejarah dari Bangsa Ini Libatkan Peran Santri

Jum'at, 23 Oktober 2020 - 16:40 WIB
loading...
Eri Cahyadi: Banyak Sejarah dari Bangsa Ini Libatkan Peran Santri
Cawalkot Surabaya Eri Cahyadi mengajak anak-anak muda untuk terus menggelorakan rasa cinta Tanah Air. Seruan itu disampaikan Eri dalam momentum Hari Santri. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak anak-anak muda Kota Pahlawan untuk terus menggelorakan rasa cinta Tanah Air. Seruan itu disampaikan Eri dalam momentum Hari Santri yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober.

(Baca juga: Antre Bansos, Ribuan Warga Ciampea Abaikan Protokol Kesehatan)

"Sesungguhnya semakin kita menyelami ajaran agama, maka sudah seharusnya kita semakin cinta negeri, makin cinta sesama, makin besar kerja pengabdian kita untuk menyebarkan kebaikan bagi Surabaya," kata Eri, Kamis (22/10/2020).

(Baca juga: Jadi Ikon Baru, Jokowi Puji Arsitektur Jembatan Teluk Kendari)

Bagi Eri, santri dan pesantren bukanlah kelompok asing. Sebab, calon penerus Wali Kota Tri Rismaharini ini berasal dari kalangan Pesantren Sidoresmo, pesantren yang telah ada sejak ratusan tahun lalu di Surabaya.

"Banyak sejarah penting bangsa ini, dengan peran santri di dalamnya. Banyak pula santri yang telah sukses berkiprah di berbagai bidang seperti politik dan pemerintahan," ucap Eri.

Eri menuturkan, tanggal 22 Oktober yang telah ditetapkan sebagai Hari Santri oleh Presiden Jokowi, adalah salah satu tonggak perjuangan bangsa Indonesia.

"Pada 22 Oktober 1945, terjadi peristiwa super bersejarah yang menunjukkan bahwa nasionalisme semakin dikobarkan setelah Resolusi Jihad dicetuskan Hadrastussyaikh KH Hasyim Asyari di Surabaya," tutur Eri.

Sebelumnya, Bung Karno juga meminta fatwa tentang hukum membela Tanah Air kepada KH Hasyim Asyari, yang kemudian dijawab oleh pendiri NU tersebut bahwa mencintai Tanah Air adalah sebagian dari iman.

Berkat para ulama dan santri itulah, sambung Eri, semangat perjuangan rakyat Surabaya semakin berkobar. Rakyat melawan kedatangan tentara Sekutu.

"Surabaya bergolak. Dari masjid dan musala, dari kampung-kampung, seruan perlawanan kepada penjajah mencapai puncaknya. Pertempuran heroik arek-arek Suroboyo itu tentu antara lain didorong spirit Resolusi Jihad yang dicetuskan Mbah Hasyim," ungkap Eri.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3421 seconds (0.1#10.140)