10 Prestasi Dirut Pertamina Masuk Daftar Perempuan Berpengaruh di Dunia

Jum'at, 23 Oktober 2020 - 15:19 WIB
loading...
10 Prestasi Dirut  Pertamina Masuk Daftar Perempuan Berpengaruh di Dunia
Nicke Widyawati sebagai salah satu perempuan paling berpengaruh di dunia (Most Powerful Women International) 2020.
A A A
JAKARTA - Kegigihannya dalam menakhodai kapal besar Pertamina melalui triple shock akibat pandemi COVID-19 berbuah manis. Media bisnis global, Fortune menobatkan Nicke Widyawati sebagai salah satu perempuan paling berpengaruh di dunia (Most Powerful Women International) 2020.

Nicke langsung menempati peringkat 16 dari 50 perempuan dunia yang dinilai memiliki kemampuan mengendalikan perusahaan yang dipimpinnya selama pandemi. Ia dinilai Fortune sangat layak menerima apresiasi tersebut karena mampu melakukan terobosan untuk mengendalikan kinerja Pertamina sekaligus berkontribusi maksimal terhadap penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia.

Perempuan kelahiran Tasikmalaya, 25 Desember 1967 ini memang tangguh. Sejak Pemerintah secara resmi mengumumkan pandemi COVID-19 di Indonesia, Nicke langsung mengambil langkah tegas. Secara virtual, di hadapan 32 ribu perwira Pertamina, ia memaparkan kebijakan strategis untuk menjaga kinerja perusahaan dari segi operasional dan finansial. Hal ini dilakukan untuk menyikapi perkembangan terkini pandemi COVID-19 yang tidak hanya berdampak terhadap kesehatan warga dunia tapi terhadap perlambatan ekonomi dunia.

Pertama, Pertamina harus menjamin ketersediaan energi kesampai ke seluruh pelosok negeri di tengah pandemi COVID-19.
Untuk menjamin ketersediaan BBM, LPG, dan gas bumi bagi masyarakat dan industri. Pertamina tetap mengoperasikan seluruh aktivitas produksinya dari hulu ke hilir, serta seluruh mitra bisnis pada ekosistem bisnis proses Pertamina. Nicke berupaya, tidak menghentikan operasi agar tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK), walaupun perusahaan migas global lainnya maupun industri lain melakukan PHK besar-besaran. Itu adalah sikap pemimpin sejati yang tidak hanya memikirkan kepentingan perusahaan jangka pendek untuk penyelamatan perusahaan, namun dengan pertimbangan mendalam untuk tetap menjadi penggerak perekonomian nasional di masa sulit akibat pandemi Covid-19, terutama untuk Pertamina yang secara langsung menjaga keberlangsungan hidup 1,2 Juta Tenaga Kerja lansung, serta multiplier effect terhadap sekitar 20 juta tenaga kerja secara tidak langsung. Untuk memberikan kemudahan kepada para pelanggan, Pertamina pun mendorong program digitalisasi SPBU, My Pertamina, serta Call Cente 135. . Memasuki era new normal, Pertamina menyadari bahwa digitalisasi harus menjadi platform bisnis Pertamina ke depannya.

Kedua, Pertamina tetap menjalankan proyek-proyek strategis yang menyerap ribuan tenaga kerja dan menggerakan industri nasional.
Pertamina tetap melaksanakan pembangunan proyek kilang RDMP Balikpapan, proyek Gas Processing Facility Jambaran Tiung Biru, dan Proyek PLTG Jawa-1. Tentunya semua dijalankan dengan mematuhi protokol Covid-19 dengan prioritas kesehatan pekerja. Langkah luar biasa ini adalah bentuk nyata komitmen Pertamina sebagai BUMN yang menjalankan amanah dan peran menggerakkan ekonomi nasional, dan tidak hanya berorientasi profit semata.

Ketiga, Nicke Konsisten menjalankan dan memastikan program mandatori Pemerintah,
Dengan keterbatasan mobilitas saat pandemi CoVid-19, Pertamina tetap konsisten menjalankan seluruh program mandatory Pemerintah seperti B30, penyaluran BBM dan LPG subsidi, dan program BBM 1 Harga di daerah 3T, Program Konversi BBM ke LPG untuk Nelayan dan Petani, tetap berjalan lancar.

Keempat, secara korporasi, Nicke sigap memimpin Pertamina Group dalam melakukan berbagai upaya untuk membantu Pemerintah dalam penanganan dampak COVID-19.
Di masa-masa awal Pandemi Covid-19 menyerang Indonesia, Nicke langsung memutuskan untuk melakukan alih fungsi beberapa aset perusahaan. Hotel-hotel, perusahaan, dan Wisma disulap menjadi safe house untuk isolasi mandiri pasien Covid-19. Bahkan lapangan sepak bola di lingkungan aset Pertamina dialihfungsikan menjadi Rumah Sakit Darurat khusus Covid-19, dengan proses pembangunan yang memakan waktu sangat singkat kurang dari 30 hari. Fasilitas Pertamina juga menjadi salah satu trendsetter dalam penyediaan Drivethru Swab Test yang sampai saat ini masih dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Selain itu, di masa awal Pandemi, Pertamina juga menjadi bagian dari sinergi dengan BUMN lain dalam mendatangkan Alkes untuk tenaga medis serta swab kit. Selain itu, melalui komitmen Nicke yang kuat terhadap penanganan Pandemi Covid-19, Pertamina juga menjadi garda terdepan dalam penyediaan ventilator, serta beragam kontribusi lainnya hingga mencapai Rp1,4 triliun.

Kelima, Nicke mendorong Pertamina untuk memberikan dukungan penuh kepada UMKM.
Memahami akan peran UMKM yang signifikan terhadap perekonomian serta impact-nya terhadap ketenagakerjaan, mendorong Nicke untuk terus memastikan Pertamina memberikan dukungan penuh kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar bangkit dari dampak pandemi. Pertamina menggulirkan beragam program, mulai dari program pelatihan, kemitraan, program pinky movement, pemberdayaan OJOL dalam layanan Pertamina Delivery Service (PDS), hingga pemberdayaan mitra binaan untuk memproduksi APD dan perlengkapan kesehatan lainnya sebagai upaya memenuhi kebutuhan tenaga medis dan masyarakat selama pandemi. Bahkan Pertamina menyelenggarakan pameran virtual dan menyediakan market place agar UMKM tersebut dapat terus menjalankan dan mengembangkan usahanya.

“Walaupun Pertamina juga terdampak COVID-19, kita tetap harus dapat menyebarkan energi kepada yang lain agar semuanya bisa survive. Jadi, Pertamina harus survive, industri nasional harus survive, masyarakat juga harus survive. Inilah cara kita memulihkan bangsa,” ujarnya.

Keenam, Effisiensi biaya operasional (operating expenses/opex) untuk semua Pertamina Group sebesar 30 persen dan belanja modal (capital expenditure/capex) hampir 25 persen, dengan tetap meningkatkan produktifitas.
Walapun biaya dipangkas, namun hingga semester 1 / 2020, produksi minyak dan gas bumi Pertamina Group baik untuk aset domestik maupun internasional masih mencapai 99 persen atau 884,1 MBOEPD (ribu barel setara minyak per hari).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1457 seconds (0.1#10.140)