“Ini perlu persiapan lapangan, perlu persiapan untuk implementasi. Sehingga perlu juga yang berkaitan dengan training-training,” ujarnya saat membuka rapat terbatas, Senin (19/10/2020). (Baca juga: Jokowi: Menkes Urus Vaksin Gratis, BUMN Urus yang Berbayar)
Dia meminta agar treatment terhadap vaksin COVID-19 tidak dianggap enteng. Menurutnya setiap vaksin memiliki perlakukan yang berbeda-beda. Sehingga perlu adanya pelatihan untuk hal ini.
“Jangan menganggap enteng. Ini bukan hal yang mudah. Training membawa vaksin, training menaruh vaksin karena ini dalam jumlah yang banyak. Karena vaksin-vaksin pun ini harus mendapatkan treatment dan perlakuan yang spesifik. Tiap vaksin beda-beda. Dari G42 itu beda, dari Sinovac beda lagi, nanti dari AstraZeneca beda lagi. Nyimpennya di cold storagenya seperti apa, tidak boleh guncang apa boleh,” tuturnya.
Baca Juga:
Jokowi minta agar terkait hal ini melibatkan perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO di Indonesia. (Baca juga: Jokowi Ingin Komunikasi Publik soal Vaksin COVID-19 Disiapkan Matang)
“Ini dan saya minta ini dilibatkan WHO, WHO Indonesia agar mereka bisa memberikan training-training. Sehingga apa standarnya itu menjadi jelas. Hati-hati. Hati-hati mengenai vaksin. Bukan barang gampang ini. Setelah saya pelajari semakin hari semakin saya yakin tidak mudah,” pungkasnya.
(kri)