Gatot Nurmantyo: Mau Dibilang Kadrun, Allah Tahu yang Saya Lakukan

Minggu, 18 Oktober 2020 - 05:01 WIB
loading...
Gatot Nurmantyo: Mau...
Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo saat menghadiri deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi, Jakarta, beberapa waktu lalu. Foto/SINDOnews/Isra Triansyah
A A A
JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo tidak mempersoalkan penilaian orang terhadap apa yang dilakukan dirinya selama ini. Gatot yang kini menjadi tokoh sentral dalam Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini mengungkapkan Allah mengetahui apa yang dilakukannya.

Dia juga tidak khawatir bila ada yang menstigmakan dirinya sebagai kadrun dan pengkhianat."Saat usia sekarang-sekarang ini, mau (saya-red) dibilang kadrun atau pengkhianat, ya yang pasti Allah tahulah apa yang saya lakukan, itu saja. Jadi saya santai-santai saja," kata Gatot dalam wawancara dengan jurnalis senior Karni Ilyas yang ditayangkan dalam channel Youtube Karnis Ilyas Club bertajuk "Manuver Jenderal Gatot" 16 Oktober 2020.

Ucapan Gatot menjawab pertanyaan Karni Ilyas. Gatot dinilai Karni sudah menunjukkan sikap politiknya saat mendatangi massa aksi demo 212 beberapa tahun lalu. Saat itu Gatot yang mendampingi Presiden Jokowi tampil mengenakan kopiah berwarna putih. "Jenderal terlihat ambil jalan berbeda dengan pimpinan lembaga lain. Jenderal datang ke (massa-red) 212, dari kostumnya saja sudah berbeda, mengenakan kopiah putih, mengesankan 'saya bukan di sana (pemerintah-red)'" kata Karni sambil bertanya.

Mendapat pertanyaan tersebut, Gatot menjelaskan alasannya tampil seperti itu. Saat itu dirinya menjabat Panglima TNI yang memiliki tugas pokok mendukung pemerintahan agar berjalan.

"Saya Panglima tni, tugas pokok saya mendukung pemerintah agar berjalan. Saya melihat saat itu ada ancaman. Demo ini dilakukan orang-orang baik yang datang ke sana dengan tujuan yang sama, orang-orang yang taat beragama, mengedepakan kasih sayang," tuturnya.( )

Menurut dia, jika saat itu terjadi percikan maka akan situasi akan berbahaya. Sebab dalam teori, massa tidak memiliki kepribadian. Apalagi demo ini adalah rangkaian dari demo 411, aksi sebelumnya. Ketika itu Presiden tidak datang menemui pedemo.

Gatot juga mengungkapkan Presiden Jokowi sempat meminta pendapatnya apakah dirinya datang bertemu massa 212 atau tidak. Ketika itu Gatot mengatakan terserah Presiden. Dirinya menegaskan sebagai Panglima TNI, siap mengamankan.

Ketika itu Gatot menyadari jika terjadi sesuatu maka akan berbahaya. Kekuatan Paspampres yang hanya 400 orang dinilainya tidak bisa menghadapi jutaan orang pedemo.

"Maka saya mengenakan peci putih. Tujuannya ingin menunjukkan saya aparatur tapi saya juga bagian dari anda (pedemo-red). Jadi ketika saya berbicara, didengarkan oleh mereka. Ini diartikan lain, bagi saya wajar-wajar saya. tugas pokok saya mengamankan presiden dan mengamankan demonstran. ada hal-hal lain yang tidak bisa ceritakan," tutur Gatot sambil tertawa.( )

Lalu Karni bertanya apakah Gatot sekarang tidak khawatir disebut kaum khilafah atau kadrun. "Jenderal tidak khawatir disebut kaum khilafah atau kadrun stigma itu ditempelkan ke jenderal," tanya Karni.

Gatot menjawab itu sebagai bagian risiko dalam menjalankan tugasnya yang memegang doktrin asas tujuan. "Di 212 pun saya juga dibilang orang pemerintah jadi saya dalam tanda kutip tidak disukai dua duanya, itu risiko," kata Gatot.

(dam)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
PP Muhammadiyah Soroti...
PP Muhammadiyah Soroti Tak Ada Oposisi di Indonesia Sekarang
Makna Bisik-bisik Anies-Ahok,...
Makna Bisik-bisik Anies-Ahok, Simbol Oposisi hingga Kans Berduet di Pilpres 2029
Kontroversi Haikal Hassan,...
Kontroversi Haikal Hassan, Dulu Janji Oposisi Sampai Mati, Kini Gabung Kekuasaan
Sikap PDIP Oposisi atau...
Sikap PDIP Oposisi atau Gabung Prabowo, Ini Kata Hasto
PDIP Diprediksi Masuk...
PDIP Diprediksi Masuk Pemerintahan Prabowo-Gibran, Rakyat Siap Jadi Oposisi
Prabowo Sebut Orang...
Prabowo Sebut Orang Suka Caci Maki Pasti Ketahuan, Sindir Siapa?
Oposisi Diyakini Bakal...
Oposisi Diyakini Bakal Didengarkan di Era Prabowo, Begini Alasannya
Alexander Marwata: Mestinya...
Alexander Marwata: Mestinya Pimpinan KPK Jadi Oposisi Pemerintah
Oposisi atau Koalisi...
Oposisi atau Koalisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran, PDIP Tunggu Keputusan Megawati
Rekomendasi
Bacaan Zikir Wanita...
Bacaan Zikir Wanita Haid di Bulan Ramadan
Putri Nabila Meminta...
Putri Nabila Meminta Maaf pada Mantan Kekasih di Lagu Maaf
Berapa Kg Zakat Fitrah...
Berapa Kg Zakat Fitrah untuk 1 Orang? Simak Ketentuannya
Berita Terkini
Presiden Bakal Umumkan...
Presiden Bakal Umumkan Tunjangan Guru ASN Langsung ke Rekening
1 jam yang lalu
Menkomdigi Sebut Status...
Menkomdigi Sebut Status Seskab Berlandaskan Kewenangan Konstitusional
2 jam yang lalu
Ahok Penuhi Panggilan...
Ahok Penuhi Panggilan Kejagung: Apa yang Saya Tahu Akan Saya Sampaikan!
2 jam yang lalu
Daftar Lengkap 10 Kapolda...
Daftar Lengkap 10 Kapolda Baru pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
3 jam yang lalu
Mutasi Polri Maret 2025:...
Mutasi Polri Maret 2025: Irjen Rusdi Hartono Jabat Kapolda Sulsel, Brigjen Mardiyono Kapolda Bengkulu
3 jam yang lalu
Daftar Polwan Baru Jabat...
Daftar Polwan Baru Jabat Kapolres pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
3 jam yang lalu
Infografis
5 Manfaat Salat Tarawih...
5 Manfaat Salat Tarawih bagi Kesehatan yang Harus Diketahui
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved