Bisa Bujuk Gatot Nurmantyo dkk, Partai Amien Rais Bakal Besar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Ummat yang didirikan Amien Rais diyakini akan mendapat banyak simpati masyarakat jika bisa menarik para tokoh oposisi untuk bergabung.
Adapun tokoh oposisi yang dimaksud antara lain mereka yang berada dalam Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) seperti mantan Panglima TNI Jenderal Purn Gatot Nurmantyo dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.
"Partai Ummat juga akan mendapat respons positif jika bisa membujuk Gatot Nurmantyo dan Din Syamsuddin masuk jajaran pengurus partai, sebagai Ketua Umum dan sekretaris jenderalnya," ujar Pengamat Politik dari Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara kepada SINDOnews, Senin 12 Oktober 2020. ( )
Igor mengatakan jika Gatot Nurmantyo dan Din Syamsuddin masuk kepengurusan Partai Ummat, bukan tidak mungkin partai ini membesar pada Pemilu 2024.
(Baca juga : Ada Kedekatan Emosional, Peluang Gatot Nurmantyo Gabung Partai Ummat Terbuka )
Bahkan, kata dia, bisa melampaui partai baru lainnya seperti Partai Gelora Indonesia besutan Anis Matta dan Fahri Hamzah. Bisa juga mengalahkan Partai Amanat Nasional (PAN) yang dipimpin Zulkifli Hasan saat ini. Karena, kata Igor, untuk dapat menembus ambang batas parlemen 4% sangat tidak mudah bagi partai baru.
"Dibutuhkan kepemimpinan yang kuat dan tokoh karismatik, serta logistik yang besar," ujar Direktur Survei dan Polling Indonesia (SPIN) itu.(
Menurut Igor, tantangan utama bagi Partai Ummat itu sebenarnya adalah bisa meraup suara lebih banyak dibandingkan PAN kepemimpinan Zulkifli Hasan. Karena, lanjut dia, kepemimpinan Zulkifli Hasan di PAN yang mendorong lahirnya Partai Ummat.
(Baca juga : Mahfud MD: Pemerintah Tak Pernah Tuduh SBY Dalang Kericuhan Demo Omnibus Law )
"Jika tokoh-tokoh oposisi di KAMI bergabung ke dalam partai Ummat, tentu akan menuai simpati dan antusias bagi mereka yang kurang suka dengan pemerintahan saat ini atau Partai Ummat bisa mengajak komponen tokoh lainnya dari organisasi massa KAMI, seperti misalnya Said Didu, dan Persaudaraan 212, seperti Slamet Maarif, serta tokoh-tokoh Muhammadiyah untuk bergabung dalam kepengurusan partai Ummat dari Amien Rais yang baru," tuturnya.
Adapun tokoh oposisi yang dimaksud antara lain mereka yang berada dalam Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) seperti mantan Panglima TNI Jenderal Purn Gatot Nurmantyo dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.
"Partai Ummat juga akan mendapat respons positif jika bisa membujuk Gatot Nurmantyo dan Din Syamsuddin masuk jajaran pengurus partai, sebagai Ketua Umum dan sekretaris jenderalnya," ujar Pengamat Politik dari Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara kepada SINDOnews, Senin 12 Oktober 2020. ( )
Igor mengatakan jika Gatot Nurmantyo dan Din Syamsuddin masuk kepengurusan Partai Ummat, bukan tidak mungkin partai ini membesar pada Pemilu 2024.
(Baca juga : Ada Kedekatan Emosional, Peluang Gatot Nurmantyo Gabung Partai Ummat Terbuka )
Bahkan, kata dia, bisa melampaui partai baru lainnya seperti Partai Gelora Indonesia besutan Anis Matta dan Fahri Hamzah. Bisa juga mengalahkan Partai Amanat Nasional (PAN) yang dipimpin Zulkifli Hasan saat ini. Karena, kata Igor, untuk dapat menembus ambang batas parlemen 4% sangat tidak mudah bagi partai baru.
"Dibutuhkan kepemimpinan yang kuat dan tokoh karismatik, serta logistik yang besar," ujar Direktur Survei dan Polling Indonesia (SPIN) itu.(
Menurut Igor, tantangan utama bagi Partai Ummat itu sebenarnya adalah bisa meraup suara lebih banyak dibandingkan PAN kepemimpinan Zulkifli Hasan. Karena, lanjut dia, kepemimpinan Zulkifli Hasan di PAN yang mendorong lahirnya Partai Ummat.
(Baca juga : Mahfud MD: Pemerintah Tak Pernah Tuduh SBY Dalang Kericuhan Demo Omnibus Law )
"Jika tokoh-tokoh oposisi di KAMI bergabung ke dalam partai Ummat, tentu akan menuai simpati dan antusias bagi mereka yang kurang suka dengan pemerintahan saat ini atau Partai Ummat bisa mengajak komponen tokoh lainnya dari organisasi massa KAMI, seperti misalnya Said Didu, dan Persaudaraan 212, seperti Slamet Maarif, serta tokoh-tokoh Muhammadiyah untuk bergabung dalam kepengurusan partai Ummat dari Amien Rais yang baru," tuturnya.
(dam)