JIK Apresiasi Penyerapan Anggaran Kemensos di Tengah Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Sosial menjadi kementerian dengan penyerapan tertinggi di antara kementerian atau lembaga lain. Prestasi Kemensos ini diapresiasi oleh perkumpulan dai dan mubalig Jaringan Islam Kebangsaan (JIK).
(Baca juga: DPR Luruskan 12 Fakta tentang Omnibus Law Cipta Kerja)
"JIK sangat mengapresiasi capaian Kemensos. Jajaran Kemensos bersungguh-sungguh dan serius dalam bekerja sehingga program-programnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat," jelas Koordinator Nasional JIK, Irfaan Sanoesi, Sabtu (10/10/2020).
"Di tengah pendemi seperti sekarang, negara melalui Kemensos hadir dengan beragam bantuan bagi masyarakat," sambungnya. (Baca juga: KSP Sesalkan Aksi Demo Tolak UU Ciptaker Rusak Fasilitas Umum)
Irfaan Sanoesi melanjutkan, Kemensos menjadi ujung tombak pemerintah dalam penyaluran bantuan bagi masyarakat Indonesia di tengah pandemi virus Corona (Covid-19). Kehadiran Kemensos menjaga daya beli masyarakat kelas menengah dan bawah.
"Masyarakat secara nyata merasakan program Kemensos sejak awal kehadiran virus korona. Maka dari itu, tak kaget jika Kemensos menjadi K/L dengan penyerapan anggaran tertinggi di antara K/L lain. Kami doakan supaya Kemensos mempertahankan prestasi ini dan terus berupaya memberikan kinerja yang lebih baik lagi," kata Irfaan.
Sementara itu, Rugiyem (71 tahun) merasakan program nyata Kemensos. Rugiyem, seorang nenek yang berjualan kopi, mengakui bahwa virus korona memberikan dampak ekonomi baginya.
"Sebelumnya saya jualan ya kopi dan teh. Sehari dapat Rp10 ribu, tapi sejak ada Corona, saya hanya mengandalkan bantuan dari tetangga," ucapnya dengan suara serak, di Kantor Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jateng.
Kesulitan ekonomi semakin nyata, sebab Rugiyem masih menghidupi satu anak, yang juga tidak bekerja selama pandemi Corona. Bantuan paket sembako di tengah pandemi ini menjadi bukti "Kemensos Hadir".
Suparmi (51), Salah satu warga lain juga menerima bantuan, mengucapkan terima kasih pada Kemensos atas bantuan sembako. Hal ini sangat berarti, karena sejak wabah Corona, dia kehilangan pekerjaan sebagai buruh cuci.
"Biasa dapat Rp300 ribu sebulan, tapi sejak Corona pada takut. Paling kalau ada yang nyuruh belanja atau beli, itu juga gak banyak. Paling sebulan dapat Rp100 ribu. Saya tetap bersyukur, terima kasih Kemensos," ungkapnya.
Tidak hanya warga Delanggu, Kemensos juga menyalurkan 1.000 paket sembako melalu Rumah Nusantara Lembaga Sosial Lintas Kultural untuk Komunitas Budaya, Komunitas Lintas Agama dan Komunitas Seni di Kabupaten Klaten.
Ketua Rumah Nusantara Lembaga Sosial Lintas Kultural, Agung Bakar mengakui, pandemi Covid-19 memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap lini kehidupan. Khususnya pekerja seni, sebab tidak bisa lagi berkarya dan berekspresi sejak Maret lalu.
"Bantuan Kemensos sangat membantu untuk lintas budaya, terutama di Kabupaten Klaten. Saya sangat berharap, bisa bersinergi dengan Kementerian Sosial karena masalah sosial merupakan masalah besar," ujarnya.
(Baca juga: DPR Luruskan 12 Fakta tentang Omnibus Law Cipta Kerja)
"JIK sangat mengapresiasi capaian Kemensos. Jajaran Kemensos bersungguh-sungguh dan serius dalam bekerja sehingga program-programnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat," jelas Koordinator Nasional JIK, Irfaan Sanoesi, Sabtu (10/10/2020).
"Di tengah pendemi seperti sekarang, negara melalui Kemensos hadir dengan beragam bantuan bagi masyarakat," sambungnya. (Baca juga: KSP Sesalkan Aksi Demo Tolak UU Ciptaker Rusak Fasilitas Umum)
Irfaan Sanoesi melanjutkan, Kemensos menjadi ujung tombak pemerintah dalam penyaluran bantuan bagi masyarakat Indonesia di tengah pandemi virus Corona (Covid-19). Kehadiran Kemensos menjaga daya beli masyarakat kelas menengah dan bawah.
"Masyarakat secara nyata merasakan program Kemensos sejak awal kehadiran virus korona. Maka dari itu, tak kaget jika Kemensos menjadi K/L dengan penyerapan anggaran tertinggi di antara K/L lain. Kami doakan supaya Kemensos mempertahankan prestasi ini dan terus berupaya memberikan kinerja yang lebih baik lagi," kata Irfaan.
Sementara itu, Rugiyem (71 tahun) merasakan program nyata Kemensos. Rugiyem, seorang nenek yang berjualan kopi, mengakui bahwa virus korona memberikan dampak ekonomi baginya.
"Sebelumnya saya jualan ya kopi dan teh. Sehari dapat Rp10 ribu, tapi sejak ada Corona, saya hanya mengandalkan bantuan dari tetangga," ucapnya dengan suara serak, di Kantor Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jateng.
Kesulitan ekonomi semakin nyata, sebab Rugiyem masih menghidupi satu anak, yang juga tidak bekerja selama pandemi Corona. Bantuan paket sembako di tengah pandemi ini menjadi bukti "Kemensos Hadir".
Suparmi (51), Salah satu warga lain juga menerima bantuan, mengucapkan terima kasih pada Kemensos atas bantuan sembako. Hal ini sangat berarti, karena sejak wabah Corona, dia kehilangan pekerjaan sebagai buruh cuci.
"Biasa dapat Rp300 ribu sebulan, tapi sejak Corona pada takut. Paling kalau ada yang nyuruh belanja atau beli, itu juga gak banyak. Paling sebulan dapat Rp100 ribu. Saya tetap bersyukur, terima kasih Kemensos," ungkapnya.
Tidak hanya warga Delanggu, Kemensos juga menyalurkan 1.000 paket sembako melalu Rumah Nusantara Lembaga Sosial Lintas Kultural untuk Komunitas Budaya, Komunitas Lintas Agama dan Komunitas Seni di Kabupaten Klaten.
Ketua Rumah Nusantara Lembaga Sosial Lintas Kultural, Agung Bakar mengakui, pandemi Covid-19 memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap lini kehidupan. Khususnya pekerja seni, sebab tidak bisa lagi berkarya dan berekspresi sejak Maret lalu.
"Bantuan Kemensos sangat membantu untuk lintas budaya, terutama di Kabupaten Klaten. Saya sangat berharap, bisa bersinergi dengan Kementerian Sosial karena masalah sosial merupakan masalah besar," ujarnya.
(maf)