Doni Monardo: Pengorbanan Kita Belum Sebanding dengan Para Dokter

Sabtu, 10 Oktober 2020 - 05:05 WIB
loading...
Doni Monardo: Pengorbanan...
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo. Foto/dok BNPB
A A A
JAKARTA - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengungkapkan keprihatinannya terhadap banyaknya aksi demonstrasi di berbagai daerah.

Menurut Doni, dalam kondisi kedaruratan kesehatan, undang-undang yang saat ini diikuti adalah Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kedaruratan Kesehatan.

Dalam UU itu, ketentuan mengenai protokol kesehatan harus dipatuhi oleh seluruh pihak. “Salah satu protokol kesehatan yang harus kita patuhi adalah menjaga jarak dan menghindari kerumunan,” tutur Doni Monardo dalam diskusi bertajuk 44,9 Juta Orang Yakin Kebal Covid-19, Apa yang Harus Kita Lakukan? di Media Center Satgas Covid-19 Graha BNPB Jakarta, Jumat (9/10/2020).

Doni mengatakan, jika ada kegiatan yang bersifat mengumpulkan massa apalagi dalam jumlah banyak maka risiko penularan Corona juga besar. “Karena bisa saja di antara masyarakat yang berkumpul itu ada yang positif Covid. Bisa jadi ketika nanti terjadi hubungan yang sangat dekat akibatnya yang lain bisa terpapar Covid,” tuturnya.( Baca juga: 1.192 Pendemo Ditahan, Wagub DKI: 50% Bukan Warga Jakarta )

Tidak hanya itu, orang yang terpapar Covid-19 juga berpotensi menulari keluarganya saat pulang ke rumah. “Risikonya sangat besar bagi keluarga yang punya komorbid atau mereka yang sudah lansia. Karena angka kematian bagiku morbid dan lansia itu sangat besar,” ungkapnya.

Doni mengajak seluruh komponen masyarakat, seluruh pimpinan di berbagai lapisan baik di pusat dan di daerah untuk memperhatikan protokol kesehatan. "Jangan sampai kita membiarkan terjadinya kerumunan yang berdampak terhadap keselamatan ‘solus populi suprema lex’ keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi,” tuturnya. ( )

Doni meminta semua pihak untuk mencegah munculnya kerumunan massa agar tidak memicu penyebaran Covid-19. “Oleh karenanya, upaya-upaya terjadinya kerumunan harus bisa kita cegah. Kalau kita bisa mengurangi terjadinya kerumunan, berarti kita bisa melindungi lebih banyak warga negara kita,” tegasnya.

Dia juga menilai penanganan kesehatan sudah semakin baik, jumlah rumah sakit juga semakin baik. Doni berharap para dokter tidak mengalami kelelahan. “Sehingga dokter punya waktu dan kesempatan untuk rileks untuk istirahat karena kalau kita bebankan dokter tidak punya waktu yang cukup untuk istirahat maka dampaknya juga sangat fatal,” ujarnya.

Donimengimbau semua pihak terus mematuhi protokol kesehatan, salah satunya menghindari kerumunan. Doni juga mengingatkan masyarakat tentang pengorbanan para dokter dan tenaga kesehtan dalam menangani Covid-19. “Kita hanya diminta untuk patuh protokol kesehatan, mengenakan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta mencuci tangan. Belum sebanding dengan pengorbanan para dokter yang berjuang mengobati pasien di rumah sakit,” tuturDoni.
(dam)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1869 seconds (0.1#10.140)