DPR Apresiasi Program Desa Pancasila yang Digagas BPIP dan Kemendes
loading...
Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia Tanjung mengapresiasi langkah BPIP dalam rangka membumikan nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat. Foto/SNDOnews
A
A
A
JAKARTA - Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia Tanjung mengapresiasi langkah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dalam rangka membumikan nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat. Salah satunya melalui program Desa Pancasila yang digagas bersama Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Doli menyebut beberapa tahun yang lalu, tugas untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat ini sempat hilang di tengah masyarakat. Padahal, ini sangat penting dilakukan dan juga dipertahankan. "Saya mencatat ya di dalam era reformasi ini, kita sempat ada sedikit lost ya sekitar 5-8 tahun, wacana di publik kita kurang menyentuh masalah ideologi dan Pancasila," kata Doli dalam Seminar Online Sosialiasi Pancasila bertajuk 'Pengarusutamaan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Pembangunan Desa Menuju Indonesia Maju', Selasa (6/10/2020). (Baca juga: Kemendes Bersama BPIP Perkokoh Pembangunan Desa dengan Pancasila)
Dengan lahirnya BPIP, dia berharap program-program yang mengarusutamakan atau membumikan Pancasila dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara bisa kembali digencarkan. Menurut dia, hal ini harus dimulai dari bagian atau aspek yang terkecil. "Dalam konteks negara kita punya struktur pemerintahan sampai yang paling terkecil adalah di desa, dan kemudian bisa dilanjutkan di tingkat yang paling bawah, di lingkungan, kemudian di RT/RW dan seterusnya," ujarnya. (Baca juga: Ideologi Pancasila Sudah Final, yang Menolak Bisa Disebut Pemberontak)
Politikus Golkar ini mengaku setuju dengan gagasan Desa Pancasila yang tengah digagas BPIP bersama Kemendes PDTT. Menurut dia, program ini merupakan salah satu implementasi nilai Pancasila tentang kegotong royongan itu harus mulai dihidupkan kembali di tengah-tengah masyarakat. "Oleh karena itu, kami di Komisi II sangat memberikan apresiasi dan akan memberikan support, mendukung penuh adanya program-program yang memungkinkan agar masyarakat kita bisa memahami dan memaknai nilai-nilai pancasila itu," pungkasnya.
Doli menyebut beberapa tahun yang lalu, tugas untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat ini sempat hilang di tengah masyarakat. Padahal, ini sangat penting dilakukan dan juga dipertahankan. "Saya mencatat ya di dalam era reformasi ini, kita sempat ada sedikit lost ya sekitar 5-8 tahun, wacana di publik kita kurang menyentuh masalah ideologi dan Pancasila," kata Doli dalam Seminar Online Sosialiasi Pancasila bertajuk 'Pengarusutamaan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Pembangunan Desa Menuju Indonesia Maju', Selasa (6/10/2020). (Baca juga: Kemendes Bersama BPIP Perkokoh Pembangunan Desa dengan Pancasila)
Dengan lahirnya BPIP, dia berharap program-program yang mengarusutamakan atau membumikan Pancasila dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara bisa kembali digencarkan. Menurut dia, hal ini harus dimulai dari bagian atau aspek yang terkecil. "Dalam konteks negara kita punya struktur pemerintahan sampai yang paling terkecil adalah di desa, dan kemudian bisa dilanjutkan di tingkat yang paling bawah, di lingkungan, kemudian di RT/RW dan seterusnya," ujarnya. (Baca juga: Ideologi Pancasila Sudah Final, yang Menolak Bisa Disebut Pemberontak)
Politikus Golkar ini mengaku setuju dengan gagasan Desa Pancasila yang tengah digagas BPIP bersama Kemendes PDTT. Menurut dia, program ini merupakan salah satu implementasi nilai Pancasila tentang kegotong royongan itu harus mulai dihidupkan kembali di tengah-tengah masyarakat. "Oleh karena itu, kami di Komisi II sangat memberikan apresiasi dan akan memberikan support, mendukung penuh adanya program-program yang memungkinkan agar masyarakat kita bisa memahami dan memaknai nilai-nilai pancasila itu," pungkasnya.
(cip)
Lihat Juga :
