BMKG Tegaskan Isu Gempa Bumi 8 SR Akibat Letusan Gunung Krakatau Hoaks
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk tidak mempercayai rekaman suara (voice note) mengatasnamakan Andre yang menyebutkan akan terjadi gempa sebesar 8 skala richter (SR) akibat letusan Gunung Krakatau yang saat ini viral di berbagai WhatsApp Group.
”Informasi mengenai akan terjadinya gempa 8 skala richter (SR) akibat letusan Gunung Krakatau dalam rekaman tersebut dengan menyebutkan bahwa sumber info dari BMKG adalah berita bohong (hoax) yang tidak layak dipercaya oleh masyarakat,” ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan resminya yang diterima SINDOnews, Sabtu (3/10/2020). (Baca juga: Awas Banjir dan Longsor! BMKG Imbau Masyarakat Waspada Badai La Nina)
Menurut Rahmat, rekaman berita bohong ini sebenarnya sudah pernah beredar sebelumnya sehingga tidak perlu ditanggapi karena sengaja disebarkan ulang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan tujuan menciptakan kecemasan dan kepanikan masyarakat. ”Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak meneruskannya rekaman berita bohong tersebut kepada pihak lain agar mata rantai penyebaran berita bohong ini terputus dan berhenti,” katanya. (Baca juga: BMKG Prediksi Awal Musim Hujan Terjadi Pada Akhir Oktober 2020)
Untuk mendapatkan informasi terkait aktivitas gunung api, kata dia, masyarakat dapat menghubungi lembaga yang berwenang, yaitu Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM. Sedangkan untuk mendapatkan informasi mengenai aktivitas gempa tektonik, masyarakat bisa mendapatkan dari BMKG. ”Hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi kapan, dimana, dan berapa besar kekuatan/magnitudo gempa bumi akan terjadi, sehingga masyarakat diimbau untuk tidak percaya dengan ramalan gempa bumi,” tegasnya.
”Informasi mengenai akan terjadinya gempa 8 skala richter (SR) akibat letusan Gunung Krakatau dalam rekaman tersebut dengan menyebutkan bahwa sumber info dari BMKG adalah berita bohong (hoax) yang tidak layak dipercaya oleh masyarakat,” ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan resminya yang diterima SINDOnews, Sabtu (3/10/2020). (Baca juga: Awas Banjir dan Longsor! BMKG Imbau Masyarakat Waspada Badai La Nina)
Menurut Rahmat, rekaman berita bohong ini sebenarnya sudah pernah beredar sebelumnya sehingga tidak perlu ditanggapi karena sengaja disebarkan ulang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan tujuan menciptakan kecemasan dan kepanikan masyarakat. ”Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak meneruskannya rekaman berita bohong tersebut kepada pihak lain agar mata rantai penyebaran berita bohong ini terputus dan berhenti,” katanya. (Baca juga: BMKG Prediksi Awal Musim Hujan Terjadi Pada Akhir Oktober 2020)
Untuk mendapatkan informasi terkait aktivitas gunung api, kata dia, masyarakat dapat menghubungi lembaga yang berwenang, yaitu Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM. Sedangkan untuk mendapatkan informasi mengenai aktivitas gempa tektonik, masyarakat bisa mendapatkan dari BMKG. ”Hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi kapan, dimana, dan berapa besar kekuatan/magnitudo gempa bumi akan terjadi, sehingga masyarakat diimbau untuk tidak percaya dengan ramalan gempa bumi,” tegasnya.
(cip)