Pengamat Nilai Tak Mudah bagi Partai Ummat Lolos Parlemen

Jum'at, 02 Oktober 2020 - 12:52 WIB
loading...
Pengamat Nilai Tak Mudah...
Mantan Ketua MPR RI Amien Rais telah mengumumkan nama partai barunya, yakni Partai Ummat namun tak dinilai mudah untuk lolos dari ambang batas parlemen. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Mantan Ketua MPR RI Amien Rais telah mengumumkan nama partai barunya, yakni Partai Ummat. Terkait hal tersebut, Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menilai, tidak mudah bagi Partai Ummat bisa lolos ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold.

(Baca juga: Din Syamsuddin ke Moeldoko: KAMI Bukan Orang-orang Pengecut)

"Partai Ummat bentukan Pak Amien Rais saya kira mencoba membidik dukungan dari umat Islam. Setidaknya ini bisa dilihat dari azas partai dan pilihan nama partai Ummat," ujar Arif Nurul Imam kepada SINDOnews, Jumat (2/10/2020).

(Baca juga: Moeldoko Sebut Seseorang Bisa Berbeda kalau Sudah Bicara Politik...)

Menurut Arif, pilihan ceruk umat Islam tentu memiliki berbagai konsekuensi politik. "Dengan asas dan identitas yang jelas maka sasaran bidik lahan untuk meraup dukungan elektoral sudah jelas," ujarnya.

Namun masalahnya, kata dia, partai politik (Parpol) Islam atau berbasis massa umat Islam di Indonesia sepanjang sejarah tak pernah mendapatkan dukungan penuh dari umat Islam. "Selain itu, Parpol yang melabelkan sebagai partai Islam juga banyak, baik tradisional maupun modern seperti PKB, PPP, PAN, PKS, dan PBB," tuturnya.

Maka itu, dia menilai sebagai pendatang baru tentu Partai Ummat akan mencoba mengiris pendukung partai Islam yang sudah ada. Padahal, kata dia, partai-partai Islam banyak yang harus berjuang agar tetap lolos parliamentary threshold.

'Melihat perebutan dukungan pemilih muslim demikian, maka Partai Ummat tidak mudah untuk lolos parlemen Threshold kecuali harus sungguh-sungguh melakukan kerja politik dengan maksimal sekaligus menawarkan tawaran program dan langkah politik yang berbeda dan terukur dari partai Islam yang sudah ada saat ini," pungkasnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1130 seconds (0.1#10.140)