Harga Swab Test Masih Dikaji, Laboratorium Masih Dimungkinkan Ambil Untung
loading...
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan harga PCR atau swab test masih terus dikaji untuk memastikan harganya dapat dijangkau oleh masyarakat. (Baca juga: Satgas: Pemerintah Hanya Tanggung Biaya Perawatan Covid-19 di RS Rujukan)
Sebelumnya Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) merekomendasikan tarif swab berkisar antara Rp493.000 sampai Rp797.000. “Masih dikaji terus oleh pemerintah karena kita ingin memastikan bahwa harga swab tersebut betul-betul dapat terjangkau oleh masyarakat yang membutuhkan,” katanya saat konferensi pers di Kantor Presiden, Kamis (1/10/2020). (Baca juga: Update Corona: Positif 291.182 Orang, 218.487 Sembuh dan 10.856 Meninggal)
Dia menuturkan bahwa selain daya jangkau masyarakat, penentuan harga juga mempertimbangkan keuntungan bagi laboratorium penyedia layanan test. Dia mengatakan penetapan harga nantinya tetap memungkinkan untuk ambil untung. “Kita harus memastikan bahwa penyelenggara tes tersebut juga bervariasi dan memang sesuai dengan biaya yang mereka keluarkan. Tentunya pasti mengambil untung juga pasti harus dilakukan. Tapi dengan jumlah yang terbatas karena ini adalah masa pandemi. Sehingga toleransi yang terjadi secara keseluruhan,” ungkapnya. (Baca juga: Sebanyak 10.856 Orang Meninggal Akibat Covid-19)
Wiku mengatakan jika sudah ditetapkan pemerintah akan mengumumkan kepada publik. “Itu nanti akan kami umumkan kepada publik setelah semua kajian tersebut selesai,” katanya. dita angga
Sebelumnya Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) merekomendasikan tarif swab berkisar antara Rp493.000 sampai Rp797.000. “Masih dikaji terus oleh pemerintah karena kita ingin memastikan bahwa harga swab tersebut betul-betul dapat terjangkau oleh masyarakat yang membutuhkan,” katanya saat konferensi pers di Kantor Presiden, Kamis (1/10/2020). (Baca juga: Update Corona: Positif 291.182 Orang, 218.487 Sembuh dan 10.856 Meninggal)
Dia menuturkan bahwa selain daya jangkau masyarakat, penentuan harga juga mempertimbangkan keuntungan bagi laboratorium penyedia layanan test. Dia mengatakan penetapan harga nantinya tetap memungkinkan untuk ambil untung. “Kita harus memastikan bahwa penyelenggara tes tersebut juga bervariasi dan memang sesuai dengan biaya yang mereka keluarkan. Tentunya pasti mengambil untung juga pasti harus dilakukan. Tapi dengan jumlah yang terbatas karena ini adalah masa pandemi. Sehingga toleransi yang terjadi secara keseluruhan,” ungkapnya. (Baca juga: Sebanyak 10.856 Orang Meninggal Akibat Covid-19)
Wiku mengatakan jika sudah ditetapkan pemerintah akan mengumumkan kepada publik. “Itu nanti akan kami umumkan kepada publik setelah semua kajian tersebut selesai,” katanya. dita angga
(cip)