Universitas Trilogi Peringati Hari Kesaktian Pancasila di Tengah Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila tahun ini, Universitas Trilogi mengadakan Webinar bertemakan, Refleksi Hari Kesaktian Pancasila dalam Menghadapi Ancaman terhadap Kedaulatan Nasional di tengah Situasi Pandemi Covid-19 (virus Corona).
(Baca juga: Kenakan Jas dan Peci, Jokowi Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila)
Melalui webinar ini diharapkan peserta memiliki gambaran mengenai potensi nasional untuk menghadapi ancaman kedaulatan bangsa serta ancaman non-militer, seperti pandemi Covid-19 yang sedang terjadi saat ini.
(Baca juga: Penolakan RUU HIP Meluas, PDIP Siap Coret Trisila-Ekasila)
Hadir sebagai pembicara, yaitu Mayjen TNI Purn. Samsudin dan Prof. Dr. Cecep Darmawan. Dalam webinar ini, Mayjen TNI Purn. Samsudin, menceritakan kembali pengalamannya saat menghadapi Peristiwa G30S. Saat itu, beliau merupakan anggota satuan khusus Angkatan Darat, RPKAD.
(Baca juga: Nih Sekelumit Sejarah Komunisme hingga Masuk ke Indonesia)
Lalu, ia juga menjelaskan bagaimana pentingnya untuk bisa melihat Pancasila dengan rasional, bukan emosional. Selain Samsudin, juga hadir Prof. Dr. Cecep Darmawan memberikan refleksinya terhadap Hari Kesaktian Pancasila.
Ia menekankan pentingnya menurunkan ideologi Pancasila ke dalam instrumen praktis untuk keseharian, bukan sekadar bahan ajar yang teoritik. Acara yang dihadiri oleh kurang lebih 400 orang yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum ini dipandu oleh Dosen Agribisnis Universitas Trilogi, Yodfiatfinda
Perwakilan pengurus Yayasan Pengembangan Pendidikan Indonesia Jakarta (YPPIJ), Dr. Ir. Arissetyanto Nugroho, MM., bahwa di era pandemi Covid-19 ini, kita harus berhati-hati dalam memilih negara mitra produsen vaksin, karena berkaitan dengan ketahanan ideologi kita sebagai Bangsa.
Momentum Hari Kesaktian Pancasila 1 oktober 2020 hendaknya selalu mengingatkan kita agar semakin menghayati Pancasila sebagai dasar hidup bangsa Indonesia. "Dengan ideologi Pancasila yang kuat, maka Indonesia akan mampu menjadi negara unggul & berperadaban maju di dunia," tukasnya.
(Baca juga: Kenakan Jas dan Peci, Jokowi Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila)
Melalui webinar ini diharapkan peserta memiliki gambaran mengenai potensi nasional untuk menghadapi ancaman kedaulatan bangsa serta ancaman non-militer, seperti pandemi Covid-19 yang sedang terjadi saat ini.
(Baca juga: Penolakan RUU HIP Meluas, PDIP Siap Coret Trisila-Ekasila)
Hadir sebagai pembicara, yaitu Mayjen TNI Purn. Samsudin dan Prof. Dr. Cecep Darmawan. Dalam webinar ini, Mayjen TNI Purn. Samsudin, menceritakan kembali pengalamannya saat menghadapi Peristiwa G30S. Saat itu, beliau merupakan anggota satuan khusus Angkatan Darat, RPKAD.
(Baca juga: Nih Sekelumit Sejarah Komunisme hingga Masuk ke Indonesia)
Lalu, ia juga menjelaskan bagaimana pentingnya untuk bisa melihat Pancasila dengan rasional, bukan emosional. Selain Samsudin, juga hadir Prof. Dr. Cecep Darmawan memberikan refleksinya terhadap Hari Kesaktian Pancasila.
Ia menekankan pentingnya menurunkan ideologi Pancasila ke dalam instrumen praktis untuk keseharian, bukan sekadar bahan ajar yang teoritik. Acara yang dihadiri oleh kurang lebih 400 orang yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum ini dipandu oleh Dosen Agribisnis Universitas Trilogi, Yodfiatfinda
Perwakilan pengurus Yayasan Pengembangan Pendidikan Indonesia Jakarta (YPPIJ), Dr. Ir. Arissetyanto Nugroho, MM., bahwa di era pandemi Covid-19 ini, kita harus berhati-hati dalam memilih negara mitra produsen vaksin, karena berkaitan dengan ketahanan ideologi kita sebagai Bangsa.
Momentum Hari Kesaktian Pancasila 1 oktober 2020 hendaknya selalu mengingatkan kita agar semakin menghayati Pancasila sebagai dasar hidup bangsa Indonesia. "Dengan ideologi Pancasila yang kuat, maka Indonesia akan mampu menjadi negara unggul & berperadaban maju di dunia," tukasnya.
(maf)