Realisasi Anggaran Kesehatan Masih di Bawah 25%, Satgas Yakin Terserap
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) yang juga Wakil Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Suahasil Nazara mengatakan, sampai saat ini realisasi anggaran kesehatan mencapai Rp21,79 triliun atau 24,9% dari pagu anggaran sebesar Rp87,55 triliun.
Rincian realisasinya antara lain untuk insentif tenaga kesehatan pusat dan daerah sebesar Rp3,1 triliun, santunan kematian tenaga kesehatan Rp29 miliar, Gugus Tugas Rp3,22 triliun, belanja penanganan COVID-19 Rp11,67 triliun, bantuan iuran JKN Rp1,19 triliun, dan insentif perpajakan Rp2,58 triliun.
"Yang untuk insentif nakes pusat dan daerah sudah keluar. Santunan kematian itu untuk tenaga kesehatan kita yang gugur juga sudah keluar. Gugus tugas ada penambahan. Belanja penanganan COVID, ini yang untuk penanganan di rumah sakit dan fasilitas kesehatan sudah keluar. Bantuan iuran JKN dan juga insentif perpajakan untuk kesehatan," katanya saat konferensi pers di Kantor Presiden, Rabu (30/9/2020). ( )
Suahasil memastikan bahwa sisa anggaran kesehatan yang cukup tinggi akan terserap. Bahkan bisa saja digunakan untuk vaksin jika memang sudah dimungkinkan untuk dilaksanakan.
"Kita tetap memastikan bahwa pagu ini akan terserap dan pagu ini akan cukup tersedia. Bahkan untuk penanganan pengadaan vaksin. Kalau vaksin betul-betul muncul dan bisa kita laksanakan pada tahun ini maka kita akan tetap menyiapkan anggaran untuk itu dan akan kita lakukan," katanya.
"Tentu seperti yang sudah disampaikan beberapa kali, vaksin ini bukan sekadar masalah membeli. Tapi kalau kita sudah membeli, kita juga harus melakukan vaksinasi untuk seluruh Indonesia. Tentu ini menjadi pekerjaan juga nanti lintas sektoral," katanya. ( erapan Anggaran Kesehatan Penanganan Corona Baru 7,22% )
Rincian realisasinya antara lain untuk insentif tenaga kesehatan pusat dan daerah sebesar Rp3,1 triliun, santunan kematian tenaga kesehatan Rp29 miliar, Gugus Tugas Rp3,22 triliun, belanja penanganan COVID-19 Rp11,67 triliun, bantuan iuran JKN Rp1,19 triliun, dan insentif perpajakan Rp2,58 triliun.
"Yang untuk insentif nakes pusat dan daerah sudah keluar. Santunan kematian itu untuk tenaga kesehatan kita yang gugur juga sudah keluar. Gugus tugas ada penambahan. Belanja penanganan COVID, ini yang untuk penanganan di rumah sakit dan fasilitas kesehatan sudah keluar. Bantuan iuran JKN dan juga insentif perpajakan untuk kesehatan," katanya saat konferensi pers di Kantor Presiden, Rabu (30/9/2020). ( )
Suahasil memastikan bahwa sisa anggaran kesehatan yang cukup tinggi akan terserap. Bahkan bisa saja digunakan untuk vaksin jika memang sudah dimungkinkan untuk dilaksanakan.
"Kita tetap memastikan bahwa pagu ini akan terserap dan pagu ini akan cukup tersedia. Bahkan untuk penanganan pengadaan vaksin. Kalau vaksin betul-betul muncul dan bisa kita laksanakan pada tahun ini maka kita akan tetap menyiapkan anggaran untuk itu dan akan kita lakukan," katanya.
"Tentu seperti yang sudah disampaikan beberapa kali, vaksin ini bukan sekadar masalah membeli. Tapi kalau kita sudah membeli, kita juga harus melakukan vaksinasi untuk seluruh Indonesia. Tentu ini menjadi pekerjaan juga nanti lintas sektoral," katanya. ( erapan Anggaran Kesehatan Penanganan Corona Baru 7,22% )
(abd)