Curhat ke Jokowi, Rumah Sakit Kekurangan Tenaga Medis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di tengah perjuangan tenaga kesehatan menangani pasien Covid-19, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan kepeduliannya dengan menyempatkan berbincang dengan dokter dan perawat. Perbincangan dilakukan melalui sambungan video call kemarin.
Jokowi mendengarkan apa yang dirasakan tenaga kesehatan selama merawat pasien, dan juga mendengarkan sejumlah masukan dari petugas garda terdepan tersebut. Jokowi antara lain berbincang dengan Sifira Kristiningrum, seorang perawat di RSAL Dr Ramelan, Surabaya, Jawa Timur. (Baca: Berkata Kotor dan Keji, Dosa yang Sering Diremehkan)
"Ini di rumah sakit mana ya? Mbak Fira ya?" tanya Jokowi di awal perbincangan melalui sambungan video sebagaimana dikutip dari Biro Pers Sekretariat Presiden, kemarin.
"Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Ramelan, Pak," jawab Suster Fira.
Suster Fira bercerita bahwa dirinya telah bertugas menangani pasien yang terpapar Covid-19 selama lima bulan atau sejak Mei lalu. Selama rentang waktu tersebut, ia bisa dikatakan jarang bertemu dengan keluarganya.
"Kapan terakhir bertemu dengan keluarga? Apakah diizinkan pulang atau harus berjaga terus di rumah sakit?" tanya Jokowi yang tampak berada di Istana Bogor.
"Diizinkan pulang Pak, setelah satu bulan kita cek swab, kalau negatif kita pulang," kata Suster Fira.
Di rumah sakit tempatnya bertugas, Suster Fira sehari-hari ditempatkan di ruangan Intensive Care Unit (ICU) yang memiliki 16 tempat tidur dan dilengkapi dengan 11 ventilator. Menurut penuturannya, dalam dua pekan terakhir ini pasien yang masuk ke ICU menurun. (Baca juga: Mahasiswa ITS Buat Aplikasi Pemantau Kondisi Manula)
"Oh, pasiennya menurun? Ya syukur. Untuk soal fasilitas ketersediaan alat medis dan tenaga medisnya cukup ya berarti?" kata Jokowi melanjutkan perbincangan.
"Iya cukup, puji Tuhan cukup Pak, apalagi mulai bulan ini ada bantuan relawan di ICU," ungkap Suster Fira.
Jokowi mendengarkan apa yang dirasakan tenaga kesehatan selama merawat pasien, dan juga mendengarkan sejumlah masukan dari petugas garda terdepan tersebut. Jokowi antara lain berbincang dengan Sifira Kristiningrum, seorang perawat di RSAL Dr Ramelan, Surabaya, Jawa Timur. (Baca: Berkata Kotor dan Keji, Dosa yang Sering Diremehkan)
"Ini di rumah sakit mana ya? Mbak Fira ya?" tanya Jokowi di awal perbincangan melalui sambungan video sebagaimana dikutip dari Biro Pers Sekretariat Presiden, kemarin.
"Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Ramelan, Pak," jawab Suster Fira.
Suster Fira bercerita bahwa dirinya telah bertugas menangani pasien yang terpapar Covid-19 selama lima bulan atau sejak Mei lalu. Selama rentang waktu tersebut, ia bisa dikatakan jarang bertemu dengan keluarganya.
"Kapan terakhir bertemu dengan keluarga? Apakah diizinkan pulang atau harus berjaga terus di rumah sakit?" tanya Jokowi yang tampak berada di Istana Bogor.
"Diizinkan pulang Pak, setelah satu bulan kita cek swab, kalau negatif kita pulang," kata Suster Fira.
Di rumah sakit tempatnya bertugas, Suster Fira sehari-hari ditempatkan di ruangan Intensive Care Unit (ICU) yang memiliki 16 tempat tidur dan dilengkapi dengan 11 ventilator. Menurut penuturannya, dalam dua pekan terakhir ini pasien yang masuk ke ICU menurun. (Baca juga: Mahasiswa ITS Buat Aplikasi Pemantau Kondisi Manula)
"Oh, pasiennya menurun? Ya syukur. Untuk soal fasilitas ketersediaan alat medis dan tenaga medisnya cukup ya berarti?" kata Jokowi melanjutkan perbincangan.
"Iya cukup, puji Tuhan cukup Pak, apalagi mulai bulan ini ada bantuan relawan di ICU," ungkap Suster Fira.