Dari Komika, Sutradara, hingga Pemusik Jazz Suarakan Tunda Pilkada
loading...
A
A
A
JAKARTA - Desakan meminta penundaan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak terus bergulir, meski pemerintah bersikeras tetap menggelar perhelatan tersebut pada 9 Desember mendatang.
Desakan juga banyak disuarakan kalangan selebritas, salah satunya para musikus. Kali ini usulan penundaan pilkada disuarakan Dwiki Darmawan. Pria yang selama ini dikenal sebagai pemusik jazz ini menilai penundaan pilkada merupakan langkah bijak bila pemerintah belum bisa menjamin keselamatan rakyat dari ancaman pandemi virus Corona (Covid-19).
Anggota grup band Krakatau ini juga meminta pemerintah mendengarkan aspirasi masyarakat yang telah disampaikan sejumlah organisasi di antaranya Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
"Sebelum pemerintah punya keyakinan mampu menjamin keselamatan rakyat dari ancaman Covid akibat kerumunan kampanye dan Hari H di pilkada, maka menunda itu lebih bijak. sekaligus sebagai langkah akomodatif terhadap harapan rakyat yang diantaranya disuarakan NU, Muhammadiyah, IDI, MUI," kata Dwiki melalui akun Twitternya, @dwiki_dharmawan, Jumat (25/9/2020).( )
Sebelumnya, penyanyi jazz, Tompi melalui akun Twitternya juga menyuarakan penundaan pilkada. "Tunda Pilkada!" cuit Tompi, 21 September 2020. Dalam cuitan sebelumnya, Tompi yang juga seorang dokter berpendapat musikus juga seharusnya kompak tidak bersedia tampil di acara pilkada selama masa pandemi.
"Musisi harusya kompak untuk tidak perform di acara pilkada selama masa pendemi. Kita harus mencerdaskan orang-orang yang akan terpaksa kita pilih," kata Tompi melalui akun Twitternya, @dr_tompi, 16 September 2020.( )
Komika Ernest Prakasa juga menyuarakan kekecewaannya atas sikap pemerintah yang tetap bersikeras menggelar pilkada. Bahkan Ernest secara tegas menyatakan ketidakpercayaanya terhadap pemerintah dalam menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat.
"Saya sudah tidak percaya pada keseriusan pemerintah menjaga kesehatan & keselamatan rakyat. Pakai masker, cuci tangan, hindari kerumunan sebisa mungkin. Mari jaga diri kita masing-masing," cuit Ernest melalui akun Twitternya, @ernestprakasa, Selasa 22 September 2020.
Polemik Pilkada juga menjadi perhatian sutradara film,Hanung Bramantyo. Menurut dia, tidak mudah untuk mengatur banyak orang untuk mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Hanung mencontohkan pengalamannya sulit mengatur ratusan kru film untuk mematuhi kru film. "Sepengetahuan saya di lapangan mengatur ratusan crew untuk patuh pada protokol Covid saja sulit banget. Apalagi ratusan ribu orang saat Pilkada. Please mohon dikaji ulang Pak Jokowi," kata Hanung melalui akun Twitternya, @Hanungbramantyo, Rabu 23 September 2020.
Desakan juga banyak disuarakan kalangan selebritas, salah satunya para musikus. Kali ini usulan penundaan pilkada disuarakan Dwiki Darmawan. Pria yang selama ini dikenal sebagai pemusik jazz ini menilai penundaan pilkada merupakan langkah bijak bila pemerintah belum bisa menjamin keselamatan rakyat dari ancaman pandemi virus Corona (Covid-19).
Anggota grup band Krakatau ini juga meminta pemerintah mendengarkan aspirasi masyarakat yang telah disampaikan sejumlah organisasi di antaranya Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
"Sebelum pemerintah punya keyakinan mampu menjamin keselamatan rakyat dari ancaman Covid akibat kerumunan kampanye dan Hari H di pilkada, maka menunda itu lebih bijak. sekaligus sebagai langkah akomodatif terhadap harapan rakyat yang diantaranya disuarakan NU, Muhammadiyah, IDI, MUI," kata Dwiki melalui akun Twitternya, @dwiki_dharmawan, Jumat (25/9/2020).( )
Sebelumnya, penyanyi jazz, Tompi melalui akun Twitternya juga menyuarakan penundaan pilkada. "Tunda Pilkada!" cuit Tompi, 21 September 2020. Dalam cuitan sebelumnya, Tompi yang juga seorang dokter berpendapat musikus juga seharusnya kompak tidak bersedia tampil di acara pilkada selama masa pandemi.
"Musisi harusya kompak untuk tidak perform di acara pilkada selama masa pendemi. Kita harus mencerdaskan orang-orang yang akan terpaksa kita pilih," kata Tompi melalui akun Twitternya, @dr_tompi, 16 September 2020.( )
Komika Ernest Prakasa juga menyuarakan kekecewaannya atas sikap pemerintah yang tetap bersikeras menggelar pilkada. Bahkan Ernest secara tegas menyatakan ketidakpercayaanya terhadap pemerintah dalam menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat.
"Saya sudah tidak percaya pada keseriusan pemerintah menjaga kesehatan & keselamatan rakyat. Pakai masker, cuci tangan, hindari kerumunan sebisa mungkin. Mari jaga diri kita masing-masing," cuit Ernest melalui akun Twitternya, @ernestprakasa, Selasa 22 September 2020.
Polemik Pilkada juga menjadi perhatian sutradara film,Hanung Bramantyo. Menurut dia, tidak mudah untuk mengatur banyak orang untuk mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Hanung mencontohkan pengalamannya sulit mengatur ratusan kru film untuk mematuhi kru film. "Sepengetahuan saya di lapangan mengatur ratusan crew untuk patuh pada protokol Covid saja sulit banget. Apalagi ratusan ribu orang saat Pilkada. Please mohon dikaji ulang Pak Jokowi," kata Hanung melalui akun Twitternya, @Hanungbramantyo, Rabu 23 September 2020.
(dam)