Bersama Cegah Penyebaran Covid-19, Dirjen IKP : Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perubahan perilaku masyarakat merupakan ujung tombak penanganan virus korona. Artinya, penanganan virus korona akan berhasil jika masyarakat disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan seperti jaga jarak, mencuci tangan, dan pakai masker.
Survey yang dilakukan oleh Satgas COVID, mengatakan dari tiga hal yang harus diterapkan, menjaga jarak itu paling sulit untuk diterapkan di masyarakat.
Jaga jarak dianggap merupakan kebiasaan baru yang paling sulit dilakukan karena manusia pada hakikatnya sebagai makhluk sosial yang terbiasa berkumpul, bertemu, bertegur sapa dengan jarak dekat.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Prof. Dr. Widodo Muktiyo menghimbau agar masyarakat untuk lebih makin meningkatkan kewaspadaan dan menjaga jarak saat berinteraksi.
“Saat ini masyarakat harus lebih hati-hati karena jumlah penambahan positif Covid-19 menigkat cukup signifikan, untuk itu masyarkat dapat memaksimalkan pengunaan teknologi virtual dalam berinteraksi, seandainya terpaksa harus tatap muka perhatikan protokol kesehatan ketat dan jaga jarak,” ujar Widodo melalui siaran persnya, Rabu (21/9/2020).
Pemerintah terus mensosialisasikan kebiasaan baru untuk mencegah penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat, salah satunya adalah menjaga jarak.
“Minggu-minggu ini kita mulai bagaimana kita harus menjaga jarak, bagaimana kita berinteraksi betul-betul jaga jarak, paling tidak tangan kita itu kita bentangkan, juga tangannya orang lain yang kita bicara itu sama, kurang lebih 1,5-2 meter,” tambahnya.
Menurut Widodo, dengan menjaga jarak sejauh dua meter ketika masyarakat berinteraksi satu sama lain akan mencegah terjadinya penyebaran virus tersebut. Mengingat, daya jangkau percikan air yang berasal dari hidung maupun mulut tidak akan mampu mencapai jarak aman tersebut.
"Dengan jaga jarak akan terhindar dari droplet yang bisa terjadi ketika individu saling berinteraksi," tuturnya.
Dilansir dari situs covid19.go.id, Jaga Jarak efektif melindungi diri dari COVID-19, karena virus penyebab COVID-19 dapat berpindah lewat percikan air dari mulut dan hidung orang yang bicara, batuk, atau bersin.
Widodo mengingatkan masyarakat, kapan pun dan di mana pun beraktivitas bersama orang lain, agar 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
“Sekarang ini kita fokus pada 3M bagaimana kita memakai masker, menjaga jarak dan menuci tangan dengan air yang mengalir dan sangat bagus, dan itu kita fokuskan,” tutup Dirjen IKP Kominfo.
Kapan pun dan di mana pun beraktivitas bersama orang lain, Ingat selalu:
1. Selalu jaga jarak aman minimal 1 meter, hindari kerumunan.
2. Selalu hindari kontak erat seperti bersalaman dan berpelukan.
3. Selalu pakai masker menutupi hidung, mulut hingga dagu.
4. Selalu cuci tangan pakai sabun atau cairan antiseptik.
5. Selalu ikuti aturan pemerintah serta protokol di tempat umum dan usaha.
Lindungi Diri, Lindungi Negeri.
Lindungi Diri, Lindungi Negeri.
#JagaJarak
#HindariKerumunan
#PakaiMasker
#CuciTanganPakaiSabun
#LindungiDiriLindungiNegeri
Survey yang dilakukan oleh Satgas COVID, mengatakan dari tiga hal yang harus diterapkan, menjaga jarak itu paling sulit untuk diterapkan di masyarakat.
Jaga jarak dianggap merupakan kebiasaan baru yang paling sulit dilakukan karena manusia pada hakikatnya sebagai makhluk sosial yang terbiasa berkumpul, bertemu, bertegur sapa dengan jarak dekat.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Prof. Dr. Widodo Muktiyo menghimbau agar masyarakat untuk lebih makin meningkatkan kewaspadaan dan menjaga jarak saat berinteraksi.
“Saat ini masyarakat harus lebih hati-hati karena jumlah penambahan positif Covid-19 menigkat cukup signifikan, untuk itu masyarkat dapat memaksimalkan pengunaan teknologi virtual dalam berinteraksi, seandainya terpaksa harus tatap muka perhatikan protokol kesehatan ketat dan jaga jarak,” ujar Widodo melalui siaran persnya, Rabu (21/9/2020).
Pemerintah terus mensosialisasikan kebiasaan baru untuk mencegah penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat, salah satunya adalah menjaga jarak.
“Minggu-minggu ini kita mulai bagaimana kita harus menjaga jarak, bagaimana kita berinteraksi betul-betul jaga jarak, paling tidak tangan kita itu kita bentangkan, juga tangannya orang lain yang kita bicara itu sama, kurang lebih 1,5-2 meter,” tambahnya.
Menurut Widodo, dengan menjaga jarak sejauh dua meter ketika masyarakat berinteraksi satu sama lain akan mencegah terjadinya penyebaran virus tersebut. Mengingat, daya jangkau percikan air yang berasal dari hidung maupun mulut tidak akan mampu mencapai jarak aman tersebut.
"Dengan jaga jarak akan terhindar dari droplet yang bisa terjadi ketika individu saling berinteraksi," tuturnya.
Dilansir dari situs covid19.go.id, Jaga Jarak efektif melindungi diri dari COVID-19, karena virus penyebab COVID-19 dapat berpindah lewat percikan air dari mulut dan hidung orang yang bicara, batuk, atau bersin.
Widodo mengingatkan masyarakat, kapan pun dan di mana pun beraktivitas bersama orang lain, agar 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
“Sekarang ini kita fokus pada 3M bagaimana kita memakai masker, menjaga jarak dan menuci tangan dengan air yang mengalir dan sangat bagus, dan itu kita fokuskan,” tutup Dirjen IKP Kominfo.
Kapan pun dan di mana pun beraktivitas bersama orang lain, Ingat selalu:
1. Selalu jaga jarak aman minimal 1 meter, hindari kerumunan.
2. Selalu hindari kontak erat seperti bersalaman dan berpelukan.
3. Selalu pakai masker menutupi hidung, mulut hingga dagu.
4. Selalu cuci tangan pakai sabun atau cairan antiseptik.
5. Selalu ikuti aturan pemerintah serta protokol di tempat umum dan usaha.
Lindungi Diri, Lindungi Negeri.
Lindungi Diri, Lindungi Negeri.
#JagaJarak
#HindariKerumunan
#PakaiMasker
#CuciTanganPakaiSabun
#LindungiDiriLindungiNegeri
(ars)