AHY: Ancaman Resesi di depan Mata, Kasus Positif Covid Terus Naik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah menguras energi dan air mata seluruh masyarakat Indonesia. Sejak merebak di Tanah Air awal Maret lalu, penyebaran virus Sars Cov-II ini belum bisa dikendalikan.
Berdasarkan data Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Senin 14 September 2020, jumlah yang terpapar sebanyak 3.141, sembuh 3.395, dan 118 meninggal dunia. Total yang terpapar sebanyak 221.523 orang, sembuh 158.405, dan 8.841 meninggal dunia.
“Hampir delapan bulan kita bergelut dengn Covid-19, ancaman resesi di depan mata. Akan tetapi, kasus positif terus naik,” ujar Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono melalui akun twitter @AgusYudhoyono, Senin malam (14/9/2020).
Pandemi Covid-19 tidak hanya membuat krisis di sektor kesehatan. Namun, perekonomian Indonesia pun mengalami kontraksi -5,32% pada kuartal II. Dampak Pagebluk ini cukup luas dan nyaris melumpuhkan semua sendi kehidupan.( )
Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu meminta semua pihak bahu-membahu mengatasi masalah kesehatan dan dampaknya. Selama pandemi ini, silang pendapat antara pemerintah pusat, daerah, pelaku usaha, dan ahli kerap terjadi di ruang publik.
“Mari hindari perdebatan kebijakan di muka publik, kita bergandengan tangan menyelamatkan masyarakat dari pandemi dan resesi ekonomi. Masa mau begini terus? Ayo kita maju, akhiri krisis ini,” tutur pria yang akrab disapa AHY itu.(
)
Kini sudah saatnya seluruh elemen masyarakat bekerja sama untuk kebaikan bangsa. “Pemerintah pusat, pemda, pakar pandemi, pelaku usaha, dan masyarakat harus punya visi yang sama: mengakhiri pandemi. Utama keselamatan rakyat untuk selamatkan ekonomi akibat pandemi,” pungkasnya.
Berdasarkan data Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Senin 14 September 2020, jumlah yang terpapar sebanyak 3.141, sembuh 3.395, dan 118 meninggal dunia. Total yang terpapar sebanyak 221.523 orang, sembuh 158.405, dan 8.841 meninggal dunia.
“Hampir delapan bulan kita bergelut dengn Covid-19, ancaman resesi di depan mata. Akan tetapi, kasus positif terus naik,” ujar Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono melalui akun twitter @AgusYudhoyono, Senin malam (14/9/2020).
Pandemi Covid-19 tidak hanya membuat krisis di sektor kesehatan. Namun, perekonomian Indonesia pun mengalami kontraksi -5,32% pada kuartal II. Dampak Pagebluk ini cukup luas dan nyaris melumpuhkan semua sendi kehidupan.( )
Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu meminta semua pihak bahu-membahu mengatasi masalah kesehatan dan dampaknya. Selama pandemi ini, silang pendapat antara pemerintah pusat, daerah, pelaku usaha, dan ahli kerap terjadi di ruang publik.
“Mari hindari perdebatan kebijakan di muka publik, kita bergandengan tangan menyelamatkan masyarakat dari pandemi dan resesi ekonomi. Masa mau begini terus? Ayo kita maju, akhiri krisis ini,” tutur pria yang akrab disapa AHY itu.(
Baca Juga
Kini sudah saatnya seluruh elemen masyarakat bekerja sama untuk kebaikan bangsa. “Pemerintah pusat, pemda, pakar pandemi, pelaku usaha, dan masyarakat harus punya visi yang sama: mengakhiri pandemi. Utama keselamatan rakyat untuk selamatkan ekonomi akibat pandemi,” pungkasnya.
(dam)