Dukung PSBB, Gerindra Minta DKI Koordinasi dengan Daerah Penyangga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mendukung rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai Senin (14/9) depan. Karena, selain sudah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), angka positif di DKI juga melonjak sehingga perlu langkah yang tegas.
“Pertama menurut saya, PSBB itu kan sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Kesehatan tanggal 7 April dan sampai sekarang memang belum dicabut. Kemudian sudah beberapa kali dilakukan modifikasi yang dilakukan dengan keadaan PSBB yang terbatas. Akhirnya dengan melihat situasi dan kondisi saat ini di DKI angka Covid-19 melonjak sehingga kemudian dikembalikan lagi ke PSBB seperti yang awal,” kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (11/9/2020). (Baca juga: Soal PSBB di DKI, Satgas: Mundur Satu Langkah untuk Melangkah ke Depan)
Menurut politikus Partai Gerindra itu, satu-satunya cara untuk menekan kasus positif Covid-19 di DKI dengan melakukan PSBB yang ketat seperti awal pandemi ini. Dia juga berharap agar kebijakan ini bisa menekan Covid. Namun, kesuksesan PSBB ini juga ditentukan oleh ketaatan semua pihak dalam mematuhi semua aturan yang ada. “Tetapi kita minta kepada pemerintah untuk menyiapkan jaring-jaring pengaman selama masa PSBB agar tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran yang disebabkan satu dan lain hal yang berhubungan dengan fasilitas, sarana dan prasarana yang tidak siap dalam hal PSBB ini,” ujarnya. (Baca juga: Tak Didukung Pusat dan Kota Penyangga, PSBB DKI Jakarta Tidak Akan Efektif)
Selain itu, dia meminta kepada Pemprov DKI Jakarta juga untuk berkoordinasi dengan daerah-daerah penyangga. Karena, sebagai ibu kota negara, DKI Jakarta menjadi sentral berbagai jenis kegiatan perekonomian. “Jangan lupa melakukan koordinasi dengan daerah-daerah penyangga untuk melakukan pencegahan-pencegahan yang dianggap perlu dalam hal pelaksanan PSBB ini,” saran Dasco.
Adapun masa PSBB transisi sebelumnya yang terjadi lonjakan kasus positif, Dasco melihat bahwa penetapan PSBB transisi itu dilakukan sesuai kebutuhan yang ada namun, karena memang angka positif yang meningkat maka mau tidak mau DKI harus kembali ke PSBB. “Belum ada pola baku di seluruh dunia bagaimana penanganan Covid, ini bisa dimaklumi,” tandasnya.
“Pertama menurut saya, PSBB itu kan sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Kesehatan tanggal 7 April dan sampai sekarang memang belum dicabut. Kemudian sudah beberapa kali dilakukan modifikasi yang dilakukan dengan keadaan PSBB yang terbatas. Akhirnya dengan melihat situasi dan kondisi saat ini di DKI angka Covid-19 melonjak sehingga kemudian dikembalikan lagi ke PSBB seperti yang awal,” kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (11/9/2020). (Baca juga: Soal PSBB di DKI, Satgas: Mundur Satu Langkah untuk Melangkah ke Depan)
Menurut politikus Partai Gerindra itu, satu-satunya cara untuk menekan kasus positif Covid-19 di DKI dengan melakukan PSBB yang ketat seperti awal pandemi ini. Dia juga berharap agar kebijakan ini bisa menekan Covid. Namun, kesuksesan PSBB ini juga ditentukan oleh ketaatan semua pihak dalam mematuhi semua aturan yang ada. “Tetapi kita minta kepada pemerintah untuk menyiapkan jaring-jaring pengaman selama masa PSBB agar tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran yang disebabkan satu dan lain hal yang berhubungan dengan fasilitas, sarana dan prasarana yang tidak siap dalam hal PSBB ini,” ujarnya. (Baca juga: Tak Didukung Pusat dan Kota Penyangga, PSBB DKI Jakarta Tidak Akan Efektif)
Selain itu, dia meminta kepada Pemprov DKI Jakarta juga untuk berkoordinasi dengan daerah-daerah penyangga. Karena, sebagai ibu kota negara, DKI Jakarta menjadi sentral berbagai jenis kegiatan perekonomian. “Jangan lupa melakukan koordinasi dengan daerah-daerah penyangga untuk melakukan pencegahan-pencegahan yang dianggap perlu dalam hal pelaksanan PSBB ini,” saran Dasco.
Adapun masa PSBB transisi sebelumnya yang terjadi lonjakan kasus positif, Dasco melihat bahwa penetapan PSBB transisi itu dilakukan sesuai kebutuhan yang ada namun, karena memang angka positif yang meningkat maka mau tidak mau DKI harus kembali ke PSBB. “Belum ada pola baku di seluruh dunia bagaimana penanganan Covid, ini bisa dimaklumi,” tandasnya.
(cip)