Banyak Konten Asal-asalan, Saatnya Dibuat Regulasi Bermedsos

Kamis, 10 September 2020 - 23:05 WIB
loading...
Banyak Konten Asal-asalan, Saatnya Dibuat Regulasi Bermedsos
Foto: Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A A A
JAKARTA - Penggunaan platform media sosial (medsos) di Indonesia kerap kali diisi dengan berbagai konten yang asal-asalan. Ironisnya, mereka yang menggunakan medsos secara asal-asalan juga dilakukan oleh para pesohor.

Banyak yang menjadikan medsos hanya untuk memunculkan kehebohan, kelucuan, bahkan beberapa kali bernuansa hate speech dan SARA. Fenomena ini tentu sangat buruk bagi penguatan karakter bangsa.

Anggota Komisi I DPR Abdul Kadir Karding mengatakan, akhir-akhir ini fenomena penggunaan internet di Indonesia meningkat pesat. Karena itu, para pelaku medsos perlu mendapatkan edukasi agar setiap mengunggah materi atau konten dibangun atas dasar konten yang berkualitas dan bukan sekadar ego, kontroversi, atau sekadar untuk mendulang viewers.

”Salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah tak henti-hentinya kita melaksanakan edukasi kepada mereka di dalam banyak bentuk,” ujar Karding saat dihubungi, Kamis (10/9/2020). (Baca juga: Kepala BPIP Dorong Generasi Muda Manfaatkan Media Sosial untuk Bela Negara)

Di sisi lain, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu meminta negara agar membuat regulasi atau peraturan yang mengatur dan membatasi semua konten-konten yang bisa berakibat pada misalnya pornografi, memicu kekerasan terutama hoaks, atau yang memiliki dampak pada keutuhan bangsa, seperti konten berbau SARA.

”Di samping itu, literasi untuk bermedsos juga harus dibangun sehingga ada kesadaran dari masyarakat untuk hanya membaca dan menonton hal-hal yang berkualitas. Saya melihat banyak juga influencer yang mengedepankan konten-konten berkualitas tapi pengikutnya juga banyak,” tuturnya.

Karding mengatakan, hal yang penting adalah bagaimana mengkondisikan lingkungan agar orang lebih beradu pada kualitas konten di medsos namun bisa mendapatkan viewer yang banyak. (Baca juga: Mungkinkah Media Sosial Hilang di Masa Depan?)

Menurutnya, saat ini merupakan masa transisi sehingga butuh dorongan untuk dilakukan perbaikan-perbaikan bagaimana mengawal agar para pemain medsos memiliki kesadaran yang kuat untuk membuat konten–konten positif yang inspiratif, edukatif, dan juga bermanfaat.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1132 seconds (0.1#10.140)