Pakar Pertahanan Sebut Bisa Saja Virus Corona Diubah Jadi Senjata Perang
A
A
A
JAKARTA - Pengamat Pertahanan dan Militer, Connie Rahakundini Bakrie menilai, tidak menutup kemungkinan bahwa virus corona atau COVID-19 menjadi senjata biologi. Namun kata dia, awalnya virus seperti corona itu diciptakan bukan untuk senjata biologi.
"Bahwa kemudian diubah menjadi senjata perang atau biological warfare (Peperangan dengan senjata biologi-red), itu sangat sekali mungkin," ujar Connie Rahakundini Bakrie kepada SINDOnews, Jumat (20/3/2020).
(Baca juga: China Klaim Kasus Baru Corona dari Indonesia, Begini Reaksi DPR)
Menurutnya, tren peperangan ke depan akan menggunakan senjata yang biayanya paling murah. "Kalau misalnya kita mau ukur, dalam peperangan biasa, 1 kilometer persegi itu kalau senjatanya konvensional ya, itu perlu 2.000 dolar Amerika Serikat," katanya.
Sedangkan peperangan menggunakan nuklir kata Connie, membutuhkan 800 dolar Amerika Serikat. "Pakai senjata biologi semacam virus ini hanya 1 dolar Amerika Serikat," tuturnya.
Maka itu, virus semacam corona tergolong murah ketimbang menggunakan senjata konvensional ataupun perang dengan nuklir. "Daripada pakai senjata konvensional, ribet, terawasi, terlihat, atau nuklir yang besar, kelihatan gitu kan, maka paling murah itu senjata biologi," imbuhnya.
"Bahwa kemudian diubah menjadi senjata perang atau biological warfare (Peperangan dengan senjata biologi-red), itu sangat sekali mungkin," ujar Connie Rahakundini Bakrie kepada SINDOnews, Jumat (20/3/2020).
(Baca juga: China Klaim Kasus Baru Corona dari Indonesia, Begini Reaksi DPR)
Menurutnya, tren peperangan ke depan akan menggunakan senjata yang biayanya paling murah. "Kalau misalnya kita mau ukur, dalam peperangan biasa, 1 kilometer persegi itu kalau senjatanya konvensional ya, itu perlu 2.000 dolar Amerika Serikat," katanya.
Sedangkan peperangan menggunakan nuklir kata Connie, membutuhkan 800 dolar Amerika Serikat. "Pakai senjata biologi semacam virus ini hanya 1 dolar Amerika Serikat," tuturnya.
Maka itu, virus semacam corona tergolong murah ketimbang menggunakan senjata konvensional ataupun perang dengan nuklir. "Daripada pakai senjata konvensional, ribet, terawasi, terlihat, atau nuklir yang besar, kelihatan gitu kan, maka paling murah itu senjata biologi," imbuhnya.
(maf)