Tingkatkan Skill Lulusan PTKI, Kemenag Rancang Program Magang dan Carier Development Center
loading...

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag, Prof Phil Sahiron dalam Public Discussion Series IKRAR PTKI Seri Ke-7 yang bertajuk Employability Mahasiswa PTKI. Foto/Ist
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) mendorong peningkatan skill mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) melalui Program Magang. Diharapkan lulusan PTKI memiliki skill yang dibutuhkan di dunia kerja maupun di masyarakat.
Hal ini disampaikan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag, Prof Phil Sahiron dalam Public Discussion Series IKRAR PTKI Seri Ke-7 yang bertajuk Employability Mahasiswa PTKI. Narasumber lain yang hadir adalah Direktur Employability dan Enterpreneurship UNU Yogyakarta, Nurhadi.
"Satu sisi mahasiswa S1 tidak semuanya akan melanjutkan ke S2, mungkin ada yang melanjutkan ke S2, tapi mungkin hanya Sebagian kecil. Sebagian besarnya memasuki ruang-ruang kerja dan itu mayoritas. Untuk mendapatkan pekerjaan perlu adanya skill yang bisa didapatkan dari workshop, training, dan tentunya juga bisa dari magang di perusahaan-perusahaan ternama," kata Prof Sahiron dalam keterangannya dikutip, Kamis (27/3/2025).
Pelopor Integrasi Hermeneutika dan Ulumul Qur'an dengan pendekatan Ma'na-cum-Maghza ini menjelaskan, upaya serius Kemenag dalam menyukseskan program magang ini juga telah tercanang melalui Direktorat PTKI dengan Subdit Sarana Prasaranan dan Kemahasiswaan yang telah mempersiapkan program Carier Development Center (CDC).
"Jadi ini seiring selaras, dari satu sisi kebutuhan mahasiswa untuk belajar bekerja atau langsung bekerja, di satu sisi lain program kami di Kementerian Agama terutama di Subdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan untuk juknisnya sudah digarap," kata Sahiron.
Program Magang ini dapat dikerjasamakan dengan perusahaan atau dunia usaha dan industri (DUDI), Yayasan nirlaba, ogranisasi multilateral, institusi pemerinta, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), maupun perusahaan rintisan dan lainnya.
Magang juga dapat diarahkan pada program magang bersertifikat kompetensi sesuai profesi bidang studi mahasiswa, yaitu bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang sudah mendapatkan legalitas dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Dalam Program Magang yang tengah dirancang, model aktivitas magang dibagi menjadi tiga, diantaranya yakni magang, microcredentials, dan kolaborasi. Magang yakni penguasaan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia industry melalui pengerjaan project atau pemecahan kasus pada sebuah posisi pekerjaan tertentu.
Hal ini disampaikan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag, Prof Phil Sahiron dalam Public Discussion Series IKRAR PTKI Seri Ke-7 yang bertajuk Employability Mahasiswa PTKI. Narasumber lain yang hadir adalah Direktur Employability dan Enterpreneurship UNU Yogyakarta, Nurhadi.
"Satu sisi mahasiswa S1 tidak semuanya akan melanjutkan ke S2, mungkin ada yang melanjutkan ke S2, tapi mungkin hanya Sebagian kecil. Sebagian besarnya memasuki ruang-ruang kerja dan itu mayoritas. Untuk mendapatkan pekerjaan perlu adanya skill yang bisa didapatkan dari workshop, training, dan tentunya juga bisa dari magang di perusahaan-perusahaan ternama," kata Prof Sahiron dalam keterangannya dikutip, Kamis (27/3/2025).
Pelopor Integrasi Hermeneutika dan Ulumul Qur'an dengan pendekatan Ma'na-cum-Maghza ini menjelaskan, upaya serius Kemenag dalam menyukseskan program magang ini juga telah tercanang melalui Direktorat PTKI dengan Subdit Sarana Prasaranan dan Kemahasiswaan yang telah mempersiapkan program Carier Development Center (CDC).
"Jadi ini seiring selaras, dari satu sisi kebutuhan mahasiswa untuk belajar bekerja atau langsung bekerja, di satu sisi lain program kami di Kementerian Agama terutama di Subdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan untuk juknisnya sudah digarap," kata Sahiron.
Program Magang ini dapat dikerjasamakan dengan perusahaan atau dunia usaha dan industri (DUDI), Yayasan nirlaba, ogranisasi multilateral, institusi pemerinta, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), maupun perusahaan rintisan dan lainnya.
Magang juga dapat diarahkan pada program magang bersertifikat kompetensi sesuai profesi bidang studi mahasiswa, yaitu bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang sudah mendapatkan legalitas dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Dalam Program Magang yang tengah dirancang, model aktivitas magang dibagi menjadi tiga, diantaranya yakni magang, microcredentials, dan kolaborasi. Magang yakni penguasaan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia industry melalui pengerjaan project atau pemecahan kasus pada sebuah posisi pekerjaan tertentu.
Lihat Juga :