Abraham Sridjaja: Usut Tuntas dan Transparan Penembakan 3 Polisi, Jaga Soliditas TNI-Polri
loading...

Anggota Komisi I DPR Abraham Sridjaja merespons insiden penembakan tiga anggota kepolisian oleh oknum prajurit TNI di Way Kanan, Lampung. Foto/Istimewa
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Abraham Sridjaja merespons insiden penembakan tiga anggota kepolisian oleh oknum prajurit TNI di Way Kanan , Lampung. Politikus Partai Golkar ini menyampaikan dukacita yang mendalam atas gugurnya tiga personel Polri dalam insiden tragis tersebut.
“Penembakan ini merupakan tindakan keji. Saya mengecam keras pelaku penembakan dan mendesak agar proses hukum dijalankan secara tegas,” ujarnya dalam keterangannya, Jumat (21/3/2025).
Dia mengapresiasi langkah cepat pimpinan TNI dan Polri dalam merespons insiden tersebut. Kepolisian Daerah Lampung dan Komando Resor Militer setempat telah berkoordinasi dan menjanjikan proses investigasi yang transparan serta penanganan kasus secara tuntas.
![Abraham Sridjaja: Usut Tuntas dan Transparan Penembakan 3 Polisi, Jaga Soliditas TNI-Polri]()
Bahkan, pemerintah melalui Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polhukam) Budi Gunawan telah meminta Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengambil tindakan tegas, memastikan proses hukum berjalan transparan dengan hukuman terberat tanpa pandang bulu bagi pelaku.
Dari sisi TNI, Kodam II/Sriwijaya menegaskan komitmennya untuk tidak melindungi oknum yang bersalah dan akan menjatuhkan sanksi tegas sesuai hukum militer jika terbukti. “Saya mengapresiasi TNI dan Polri yang bergerak cepat dan berkomitmen mengusut kasus ini secara terang-benderang.” kata Abraham.
Abraham mendesak dilakukannya investigasi yang transparan dan independen atas insiden ini. Ia meminta agar tidak ada fakta yang ditutup-tutupi dan proses hukum dilakukan secara profesional. “Institusi TNI maupun Polri harus menunjukkan kepada publik bahwa tidak ada toleransi terhadap penyalahgunaan wewenang. Proses investigasi harus transparan, akuntabel, dan hasilnya disampaikan terbuka kepada masyarakat,” tegas Abraham.
Ia juga mengingatkan agar pelaku diadili dan diberi hukuman seberat-beratnya sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Abraham menuturkan bahwa DPR khususnya Komisi I bakal memonitor perkembangan kasus ini untuk memastikan akuntabilitas penegakan hukum terjaga.
Abraham menegaskan pentingnya menjaga soliditas dan sinergi antara TNI dan Polri pasca-insiden agar tidak berkembang menjadi gesekan antarlembaga. Menurutnya, peristiwa ini adalah ulah oknum dan bukan mencerminkan kebijakan institusi TNI maupun Polri secara keseluruhan.
“TNI dan Polri adalah dua pilar utama keamanan negara yang harus selalu bahu-membahu. Saya yakin pimpinan kedua institusi ini sepakat bahwa kerja sama dan keharmonisan harus tetap dijaga,” ujarnya.
Dia pun mengapresiasi komunikasi intens antara jajaran Polri dan TNI di Lampung yang menunjukkan kekompakan dalam penanganan kasus ini. Ia menyerukan semua personel di lapangan untuk tetap menjaga kekompakan, saling menahan diri, dan mengutamakan koordinasi.
“Jangan sampai insiden ini memecah belah hubungan TNI-Polri. Solidaritas dan sinergi harus makin diperkuat untuk mencegah hal-hal serupa terulang di kemudian hari,” kata Abraham.
Dengan soliditas yang terjaga, ia optimistis TNI dan Polri dapat bersama-sama memulihkan kepercayaan masyarakat pasca-insiden dan terus menjalankan tugas masing-masing dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Abraham Sridjaja kembali menyampaikan belasungkawa kepada keluarga ketiga anggota Polri yang gugur.
Dia berharap proses hukum yang adil dapat memberikan rasa keadilan bagi keluarga korban maupun institusi Polri. Abraham juga mengingatkan bahwa kejadian ini harus menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk meningkatkan disiplin, profesionalisme, dan penghormatan antar-aparat di lapangan.
“Kami di Komisi I DPR RI akan terus mendorong terciptanya hubungan harmonis TNI-Polri dan perbaikan regulasi jika diperlukan, agar kejadian tragis seperti ini tidak terulang. Keamanan dan ketertiban negara adalah tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya.
“Penembakan ini merupakan tindakan keji. Saya mengecam keras pelaku penembakan dan mendesak agar proses hukum dijalankan secara tegas,” ujarnya dalam keterangannya, Jumat (21/3/2025).
Dia mengapresiasi langkah cepat pimpinan TNI dan Polri dalam merespons insiden tersebut. Kepolisian Daerah Lampung dan Komando Resor Militer setempat telah berkoordinasi dan menjanjikan proses investigasi yang transparan serta penanganan kasus secara tuntas.

Bahkan, pemerintah melalui Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polhukam) Budi Gunawan telah meminta Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengambil tindakan tegas, memastikan proses hukum berjalan transparan dengan hukuman terberat tanpa pandang bulu bagi pelaku.
Dari sisi TNI, Kodam II/Sriwijaya menegaskan komitmennya untuk tidak melindungi oknum yang bersalah dan akan menjatuhkan sanksi tegas sesuai hukum militer jika terbukti. “Saya mengapresiasi TNI dan Polri yang bergerak cepat dan berkomitmen mengusut kasus ini secara terang-benderang.” kata Abraham.
Abraham mendesak dilakukannya investigasi yang transparan dan independen atas insiden ini. Ia meminta agar tidak ada fakta yang ditutup-tutupi dan proses hukum dilakukan secara profesional. “Institusi TNI maupun Polri harus menunjukkan kepada publik bahwa tidak ada toleransi terhadap penyalahgunaan wewenang. Proses investigasi harus transparan, akuntabel, dan hasilnya disampaikan terbuka kepada masyarakat,” tegas Abraham.
Ia juga mengingatkan agar pelaku diadili dan diberi hukuman seberat-beratnya sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Abraham menuturkan bahwa DPR khususnya Komisi I bakal memonitor perkembangan kasus ini untuk memastikan akuntabilitas penegakan hukum terjaga.
Abraham menegaskan pentingnya menjaga soliditas dan sinergi antara TNI dan Polri pasca-insiden agar tidak berkembang menjadi gesekan antarlembaga. Menurutnya, peristiwa ini adalah ulah oknum dan bukan mencerminkan kebijakan institusi TNI maupun Polri secara keseluruhan.
“TNI dan Polri adalah dua pilar utama keamanan negara yang harus selalu bahu-membahu. Saya yakin pimpinan kedua institusi ini sepakat bahwa kerja sama dan keharmonisan harus tetap dijaga,” ujarnya.
Dia pun mengapresiasi komunikasi intens antara jajaran Polri dan TNI di Lampung yang menunjukkan kekompakan dalam penanganan kasus ini. Ia menyerukan semua personel di lapangan untuk tetap menjaga kekompakan, saling menahan diri, dan mengutamakan koordinasi.
“Jangan sampai insiden ini memecah belah hubungan TNI-Polri. Solidaritas dan sinergi harus makin diperkuat untuk mencegah hal-hal serupa terulang di kemudian hari,” kata Abraham.
Dengan soliditas yang terjaga, ia optimistis TNI dan Polri dapat bersama-sama memulihkan kepercayaan masyarakat pasca-insiden dan terus menjalankan tugas masing-masing dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Abraham Sridjaja kembali menyampaikan belasungkawa kepada keluarga ketiga anggota Polri yang gugur.
Dia berharap proses hukum yang adil dapat memberikan rasa keadilan bagi keluarga korban maupun institusi Polri. Abraham juga mengingatkan bahwa kejadian ini harus menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk meningkatkan disiplin, profesionalisme, dan penghormatan antar-aparat di lapangan.
“Kami di Komisi I DPR RI akan terus mendorong terciptanya hubungan harmonis TNI-Polri dan perbaikan regulasi jika diperlukan, agar kejadian tragis seperti ini tidak terulang. Keamanan dan ketertiban negara adalah tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya.
(rca)
Lihat Juga :