Penyelamatan Lingkungan Butuh Peran Ormas

Jum'at, 14 Februari 2020 - 08:05 WIB
Penyelamatan Lingkungan Butuh Peran Ormas
Penyelamatan Lingkungan Butuh Peran Ormas
A A A
JAKARTA - Ancaman dampak perubahan iklim akibat kerusakan lingkungan telah banyak memberikan kerugian bagi masyarakat. Dibutuhkan peran aktif banyak kalangan, termasuk organisasi masyarakat (ormas), untuk melakukan berbagai langkah penyelamatan lingkungan.

Langkah itu antara lain dilakukan oleh Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang terus menggelorakan gerakan Go Green. Terbaru, LDII mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya di Pondok Pesantren Wali Barokah, Kediri, Jawa Timur, dan pembangkit listrik mikrohidro di perkebunan teh Jamus, Ngawi, Jawa Timur.
Sebelumnya LDII telah melakukan penanaman pohon di berbagai wilayah. Tercatat sejak 2008 LDII telah menanam 3.553.000 pohon dengan tingkat kematian 7,2%.

“Bila lingkungan rusak, ibadah pun sulit dan kesejahteraan masyarakat merosot. Lingkungan berdampak secara pribadi maupun sosial. Untuk itu, LDII sangat perhatian dengan isu-isu lingkungan sekaligus memberi solusi,” ujar Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam.

Menurut Abdullah, LDII terus mendorong warganya untuk berinovasi membantu pemerintah dalam penyelamatan lingkungan, termasuk wacana penggunaan mobil elektrik menggantikan mobil berbahan bakar fosil, “Presiden Jokowi telah menandatangani peraturan pemerintah dan peraturan presiden mengenai kendaraan listrik, namun implementasinya di lapangan masih mengalami kendala,” ujarnya.

Ketua DPP LDII Prasetyo Sunaryo mengatakan, Indonesia telah menyetujui gagasan Uni Eropa yang menerapkan aturan ada 2040 memerintahkan 33 negara anggotanya, untuk beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik. “Secara infrastruktur dan teknologi Uni Eropa sudah sangat siap dengan kendaraan listrik, lalu bagaimana dengan Indonesia? Di sisi lain kerusakan lingkungan sangat masif,” imbuh Prasetyo.

Bahan bakar fosil dan deforestasi memicu pemanasan global. Maka, diskusi kelompok terarah atau forum group discussion (FGD) mengenai mobil listrik, dianggap LDII sangat strategis. DPP LDII menggelar FGD pada 12 Februari 2019, dengan tema “Menyong song Era Mobil Listrik Nasional”. FGD ini akan mengulas kesiapan infrastruktur dan penerapan aturan, yang akan dibawakan oleh Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin RI, Harjanto.

Perhelatan ini, menurut Prasetyo, selain mengundang pemerintah sebagai regulator, juga mengundang korporasi seperti Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gai kindo), dan Dedid Cahya Happyanto, lektor kepala Politeknik Elektronik Negeri Surabaya, warga LDII yang menemukan sistem kendali kecepatan motor induksi tiga fase untuk dinamika pergerakan mobil elektrik berbasis teknologi soft computing.

Menurut Prasetyo, LDII berharap hasil dari FGD ini nantinya dapat memberi masukan kepada pemerintah sekaligus menjadi solusi praktis, mengenai penggunaan kendaraan listrik. (Binti Mufarida)
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3253 seconds (0.1#10.140)