Sepanjang Januari 2020, BMKG Mencatat Terjadi 518 Kali Gempa
A
A
A
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sepanjang Januari 2020, Indonesia diguncang gempa tektonik sebanyak 518 kali. Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam Konferensi Pers Tim Intelijen Bencana bulan Januari 2020 di Ruang Serbaguna Dr Sutopo Purwo Nugroho, Graha BNPB, Jakarta, Jumat (31/1/2020).
Daryono mengatakan jumlah ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan gempa pada bulan Desember 2019 lalu. “Jumlah aktivitas gempa tektonik buan Januari 2020 sebanyak 518 kali. Jumlah ini menurun karena jumlah gempa teknonik sepanjang Desember 2019 sebanyak 691 kali,” ujarnya.
Ia mengatakan jumlah aktivitas gempa yang terjadi di Indonesia ini masih dapat dikatakan dalam batas normal. “Aktivitas gempa tektonik pada bulan Januari 2020 dapat dikatakan sebagai kondisi yang normal dimana rata-rata dalam sebulan di Indonesia terjadi gempa sebanyak 500 kali,” jelas Daryono.
Daryono menjelaskan dari 518 kali gempa didominasi oleh aktivitas gempa yang berkekuatan kecil sebesar kurang dari 5,0 magnitudo sekitar 500 kali. “Kemudian gempa yang signifikan terjadi dengan kekuatan lebih dari 5,0 magnitudo terjadi sebanyak 18 kali,” ucapnya.
“Kemudian dari sejumlah gempa yang terjadi, hanya 54 kali gempa yang terasa. Dimana kluster gempa yang paling aktif di bulan Januari ini ada di Laut Maluku, Bali, Lombok dan Sumba,” sambung Daryono.
Sementara itu, dalam satu bulan ini hanya satu kali gempa yang benar-benar dirasakan. “Hanya satu kali gempa yang dirasakan sangat berat dan merusak beberapa fasilitas umum juga rumah warga yaitu gempa yang terjadi di Pulau Simeulue yakni dengan kekuatan 6,4 magnitudo yang terjadi pada 7 Januari lalu. Gempa itu dipicu oleh aktivitas subduksi lempeng,” jelas Daryono.
Daryono mengatakan jumlah ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan gempa pada bulan Desember 2019 lalu. “Jumlah aktivitas gempa tektonik buan Januari 2020 sebanyak 518 kali. Jumlah ini menurun karena jumlah gempa teknonik sepanjang Desember 2019 sebanyak 691 kali,” ujarnya.
Ia mengatakan jumlah aktivitas gempa yang terjadi di Indonesia ini masih dapat dikatakan dalam batas normal. “Aktivitas gempa tektonik pada bulan Januari 2020 dapat dikatakan sebagai kondisi yang normal dimana rata-rata dalam sebulan di Indonesia terjadi gempa sebanyak 500 kali,” jelas Daryono.
Daryono menjelaskan dari 518 kali gempa didominasi oleh aktivitas gempa yang berkekuatan kecil sebesar kurang dari 5,0 magnitudo sekitar 500 kali. “Kemudian gempa yang signifikan terjadi dengan kekuatan lebih dari 5,0 magnitudo terjadi sebanyak 18 kali,” ucapnya.
“Kemudian dari sejumlah gempa yang terjadi, hanya 54 kali gempa yang terasa. Dimana kluster gempa yang paling aktif di bulan Januari ini ada di Laut Maluku, Bali, Lombok dan Sumba,” sambung Daryono.
Sementara itu, dalam satu bulan ini hanya satu kali gempa yang benar-benar dirasakan. “Hanya satu kali gempa yang dirasakan sangat berat dan merusak beberapa fasilitas umum juga rumah warga yaitu gempa yang terjadi di Pulau Simeulue yakni dengan kekuatan 6,4 magnitudo yang terjadi pada 7 Januari lalu. Gempa itu dipicu oleh aktivitas subduksi lempeng,” jelas Daryono.
(kri)