Hadapi Wabah Virus Corona, Koordinasi Pemerintah Dinilai Sudah Baik
A
A
A
JAKARTA - Langkah antisipatif yang dilakukan Pemerintah Indonesia dalam mengantisipasi Novel Corona Virus (2019- nCoV) di Wuhan, Hubei, Tiongkok sudah cukup baik. Tak hanya di dalam negeri, pemerintah Indonesia pun sangat peduli terkait pencegahan dan keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan. (Baca juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Imigrasi Andalkan Identifikasi Karantina Kesehatan)
Deputi Bidang Peningkatan Kesehatan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) Agus Suprapto menjelaskan, dalam Inpres 4 Tahun 2018, Kemenko PMK memiliki peran meningkatkan kapasitas kementerian/lembaga (K/L) di bawah koordinasinya dalam mencegah, mendeteksi dan merespons kejadian yang berpotensi menyebabkan kedaruratan kesehatan masyarakat atau bencana non-alam. (Baca juga: Pemerintah: Sudah Ada Titik Cerah Evakuasi 243 WNI di Wuhan)
Agus menilai, Kementerian dan lembaga telah melakukan koordinasi yang cukup baik dalam hal kesiapsiagaan dan antisipasi Novel Corona Virus (2019- nCoV). Termasuk dalam bidang pencegahan dan keselamatan WNI. "Beberapa pertemuan telah dilakukan. Semua K/L sangat responsif," kata Agus Suprapto saat Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (Dismed FMB 9) bertajuk ”Antisipasi Penyebaran Corona” di Ruang Serba Guna Kementerian Komunikasi dan Informatika Jakarta, Kamis (30/01/2020).
Menurut dia, hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pencegahan agar virus tersebut tidak masuk ke Indonesia. Dia berharap agar seluruh masyarakat bisa lebih tenang dalam menghadapi masalah ini. Untuk mencegah terkena virus penyakit, Agus meminta masyarakat menjaga pola hidup sehat dan rajin berolah raga. "Bagi masyarakat hidup sehat sebagai kunci pertama. Tetap olah raga dan jangan lupa minum vitamin," ujar dia. (Baca juga: Cegah Corona, Pemerintah Gunakan Thermalscanner di Seluruh TPI)
Agus menambahkan, rapat tingkat menteri juga telah dilakukan dalam kesiapsiagaan dan antisipasi Novel Corona Virus. Sehubungan dengan kondisi Indonesia yang masih kondusif dan belum ada kasus yang terkonfirmasi, Menteri Koordinator PMK Muhadjir Effendy telah memberikan arahan kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar tetap dan terus berkordinasi dengan seluruh jajaran terkait dalam melakukan upaya cegah- tangkal termasuk dalam rangka mempersiapkan rumah sakit rujukan dan memperketat pengawasan di pintu-pintu masuk.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) juga diminta tetap berkoordinasi dengan KBRI Beijing dan PPI untuk melindungi WNI yang berada di daerah terjangkit melalui penyediaan logistik dan persiapan membuka opsi evakuasi. "Kemlu juga tetap berkordinasi dengan K/L terkait dalam memberlakukan travel advise dari Tiongkok secara umum dan travel warning dari Wuhan secara khusus," katanya.
Selain itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) pun diminta tetap melaksanakan dan memantau diseminasi informasi mengenai 2019- nCoV di masyarakat. Begitu juga dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar dapat memperhitungkan pengunjung yang masuk ke Indonesia, baik langsung maupun transit dari Wuhan. "Anggaran K/L yang ada saat ini pun diharapkan dapat digunakan secara efektif dan efisien untuk pencegahan masuknya 2019- nCoV. Pemerintah dan masyarakat pun harus tetap meningkatkan kesiapsiagaan meskipun belum ada kasus di Indonesia," ujarnya.
Turut hadir sebagai narasumber pada FMB9 kali ini Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah, Direktur Keamanan Penerbangan Ditjen Hubungan Udara, Kementerian Perhubungan Mohammad Alwi dan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono
Kegiatan FMB 9 juga bisa disaksikan secara langsung di www.fmb9.go.id, FMB9ID_ (Twitter), FMB9.ID (Instagram), FMB9.ID (Facebook), dan FMB9ID_IKP (Youtube).
Deputi Bidang Peningkatan Kesehatan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) Agus Suprapto menjelaskan, dalam Inpres 4 Tahun 2018, Kemenko PMK memiliki peran meningkatkan kapasitas kementerian/lembaga (K/L) di bawah koordinasinya dalam mencegah, mendeteksi dan merespons kejadian yang berpotensi menyebabkan kedaruratan kesehatan masyarakat atau bencana non-alam. (Baca juga: Pemerintah: Sudah Ada Titik Cerah Evakuasi 243 WNI di Wuhan)
Agus menilai, Kementerian dan lembaga telah melakukan koordinasi yang cukup baik dalam hal kesiapsiagaan dan antisipasi Novel Corona Virus (2019- nCoV). Termasuk dalam bidang pencegahan dan keselamatan WNI. "Beberapa pertemuan telah dilakukan. Semua K/L sangat responsif," kata Agus Suprapto saat Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (Dismed FMB 9) bertajuk ”Antisipasi Penyebaran Corona” di Ruang Serba Guna Kementerian Komunikasi dan Informatika Jakarta, Kamis (30/01/2020).
Menurut dia, hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pencegahan agar virus tersebut tidak masuk ke Indonesia. Dia berharap agar seluruh masyarakat bisa lebih tenang dalam menghadapi masalah ini. Untuk mencegah terkena virus penyakit, Agus meminta masyarakat menjaga pola hidup sehat dan rajin berolah raga. "Bagi masyarakat hidup sehat sebagai kunci pertama. Tetap olah raga dan jangan lupa minum vitamin," ujar dia. (Baca juga: Cegah Corona, Pemerintah Gunakan Thermalscanner di Seluruh TPI)
Agus menambahkan, rapat tingkat menteri juga telah dilakukan dalam kesiapsiagaan dan antisipasi Novel Corona Virus. Sehubungan dengan kondisi Indonesia yang masih kondusif dan belum ada kasus yang terkonfirmasi, Menteri Koordinator PMK Muhadjir Effendy telah memberikan arahan kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar tetap dan terus berkordinasi dengan seluruh jajaran terkait dalam melakukan upaya cegah- tangkal termasuk dalam rangka mempersiapkan rumah sakit rujukan dan memperketat pengawasan di pintu-pintu masuk.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) juga diminta tetap berkoordinasi dengan KBRI Beijing dan PPI untuk melindungi WNI yang berada di daerah terjangkit melalui penyediaan logistik dan persiapan membuka opsi evakuasi. "Kemlu juga tetap berkordinasi dengan K/L terkait dalam memberlakukan travel advise dari Tiongkok secara umum dan travel warning dari Wuhan secara khusus," katanya.
Selain itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) pun diminta tetap melaksanakan dan memantau diseminasi informasi mengenai 2019- nCoV di masyarakat. Begitu juga dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar dapat memperhitungkan pengunjung yang masuk ke Indonesia, baik langsung maupun transit dari Wuhan. "Anggaran K/L yang ada saat ini pun diharapkan dapat digunakan secara efektif dan efisien untuk pencegahan masuknya 2019- nCoV. Pemerintah dan masyarakat pun harus tetap meningkatkan kesiapsiagaan meskipun belum ada kasus di Indonesia," ujarnya.
Turut hadir sebagai narasumber pada FMB9 kali ini Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah, Direktur Keamanan Penerbangan Ditjen Hubungan Udara, Kementerian Perhubungan Mohammad Alwi dan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono
Kegiatan FMB 9 juga bisa disaksikan secara langsung di www.fmb9.go.id, FMB9ID_ (Twitter), FMB9.ID (Instagram), FMB9.ID (Facebook), dan FMB9ID_IKP (Youtube).
(cip)