Tak Ada Trah Soeharto, Mbak Tutut Didorong Kembali Bergabung ke Partai Golkar
loading...
A
A
A
Namun demikian, Prof Gde menggartis bawahi tantangan Mbak Tutut tidak mudah. Karena putri sulung Soeharto itu harus mampu memengaruhi kader-kader Golkar untuk bergabung kembali. Hal itu bergantung pada bagaimana pendekatan Mba Tutut.
Selain itu, Mba Tutut mempunyai beban sejarah. Karena akan banyak pihak yang akan melihat dirinya dengan kiprah bapaknya selama memimpin Orde Baru. Meski secara objektif, selain ada beberapa kelemahan banyak juga kelebihan selama Indonesia dipimpin Soeharto.
Prof Gde mengakui Mbak Tutut mempunyai kepedulian tinggi terhadap lingkungan sosial dan itu tidak berbeda jauh dengan kiprah ayahnya. Jiwa nasionalismenya juga tidak perlu diragukan. Hal ini menurut Prof Gde bisa menjadi modal kuat bagi Mbak Tutut jika nantinya benar-benar bergabung kembali ke Golkar.
"Kalau saya sebagai Mbak Tutut misalnya, bergabung kembali ke Golkar mengapa tidak? Beliau mempunyai rasa dan karsa kerakyatan sebagaimana diwarisi ayahnya, Soeharto," ucapnya.
Selain itu, Mba Tutut mempunyai beban sejarah. Karena akan banyak pihak yang akan melihat dirinya dengan kiprah bapaknya selama memimpin Orde Baru. Meski secara objektif, selain ada beberapa kelemahan banyak juga kelebihan selama Indonesia dipimpin Soeharto.
Prof Gde mengakui Mbak Tutut mempunyai kepedulian tinggi terhadap lingkungan sosial dan itu tidak berbeda jauh dengan kiprah ayahnya. Jiwa nasionalismenya juga tidak perlu diragukan. Hal ini menurut Prof Gde bisa menjadi modal kuat bagi Mbak Tutut jika nantinya benar-benar bergabung kembali ke Golkar.
"Kalau saya sebagai Mbak Tutut misalnya, bergabung kembali ke Golkar mengapa tidak? Beliau mempunyai rasa dan karsa kerakyatan sebagaimana diwarisi ayahnya, Soeharto," ucapnya.
(cip)