Denny JA: Puisi Esai Sangat Potensial untuk Alih Wahana ke Film hingga Karya Seni Lain
loading...
A
A
A
Puisi itu mediumnya kata-kata, tetapi kalau teater itu mediumnya audio visual kinetik, dan tentu saja disaksikan secara langsung. “Suatu seni pertunjukan itu artinya harus kini dan di sini. Peralihan dari puisi esai ke teater itu melalui proses adaptasi atau familiarisasi,” ujar Ipit, Rabu (18/12/2024).
Dari Puisi Esai bisa dialihwahanakan menjadi monolog, dialog, story telling, dan dramatic reading. Sedangkan Isti Nugroho pada Festival Puisi Esai ini malah sudah mempertunjukkan hasil alih wahananya dari Puisi Esai ke monoplay. Pada jam yang berbeda, ada penampilan teater karya Isti Nugroho, aktivis dan seniman asal Yogyakarta tersebut.
Judulnya, “Doktrin Sinatra.” Penampilnya adalah Isti Nugroho dan Agusto Sulistio, pengarah dramatika Indra Tranggono, dan penata musik Agusto Sulistio.
Temanya berkaitan dengan gerakan perubahan Glasnost (keterbukaan) dan Perestroika (restrukturisasi) di Uni Soviet masa Gorbachev. Masa krusial menjelang runtuhnya komunisme di Uni Soviet dan Eropa Timur.
Format pertunjukan ini adalah satu Puisi Esai karya Isti Nugroho dibaca oleh tiga orang. Karena Puisi Esai ini merupakan perpaduan antara fakta dan fiksi, maka ada alur ceritanya. Penampilan mereka diiringi musik, serta dilengkapi kostum dan properti.
Dari Puisi Esai bisa dialihwahanakan menjadi monolog, dialog, story telling, dan dramatic reading. Sedangkan Isti Nugroho pada Festival Puisi Esai ini malah sudah mempertunjukkan hasil alih wahananya dari Puisi Esai ke monoplay. Pada jam yang berbeda, ada penampilan teater karya Isti Nugroho, aktivis dan seniman asal Yogyakarta tersebut.
Judulnya, “Doktrin Sinatra.” Penampilnya adalah Isti Nugroho dan Agusto Sulistio, pengarah dramatika Indra Tranggono, dan penata musik Agusto Sulistio.
Temanya berkaitan dengan gerakan perubahan Glasnost (keterbukaan) dan Perestroika (restrukturisasi) di Uni Soviet masa Gorbachev. Masa krusial menjelang runtuhnya komunisme di Uni Soviet dan Eropa Timur.
Format pertunjukan ini adalah satu Puisi Esai karya Isti Nugroho dibaca oleh tiga orang. Karena Puisi Esai ini merupakan perpaduan antara fakta dan fiksi, maka ada alur ceritanya. Penampilan mereka diiringi musik, serta dilengkapi kostum dan properti.
(cip)