HUT Polisi Wanita, Firli Bahuri: Polwan Adalah Kekuatan Feminim
loading...
A
A
A
Peran perempuan diakui Firli sangat penting dalam pencegahan korupsi karena perempuan mampu memberikan pengaruh tak hanya untuk keluarga, tapi juga masyarakat.
"Polwan, tentunya bisa punya pengaruh lebih luas lagi, mengingat keseharian tugasnya membuat mereka bertemu dengan banyak orang, untuk menyampaikan pesan-pesan anti korupsi," ujarnya.
Kata dia, para polwan diberi materi tentang gratifikasi, tindak pencucian uang, dampak destruktif korupsi, hingga cara-cara menjadi fasilitator antikorupsi. Bukan hanya di Mabes Polri, SPAK juga telah menggelar pelatihan kepada Polwan di beberapa Kepolisian Daerah (Polda), seperti Polda DI Yogyakarta dan Polda Sulawesi Selatan dan beberapa Polres di Indonesia.
Menurut Firli, bukan hanya efektif mempengaruhi orang lain agar tidak berperilaku koruptif, coba-coba apalagi berani melakukan tindak pidana korupsi, Polwan yang menjadi agen SPAK juga terbukti telah menaikkan citra positif Institusi Bhayangkara dalam hal pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Jika Polwan sudah berubah, tidak menutup kemungkinan rekan kerja lain sesama polisi dan orang lain disekitarnya, akan berubah menjadi pribadi anti korupsi, lalu membentuk cluster pro pemberantasan korupsi, hingga menjadi gerakan bersama nasional anti KKN (korupsi, kolusi, nepotisme)," tegasnya.
"Pelatihan yang melibatkan perempuan termasuk Polwan dalam program SPAK, akan semakin kita galakkan tiap tahunnya karena Perempuan adalah target sosialisasi yang sangat penting dalam upaya pencegahan korupsi, mengingat tidak sedikit kasus korupsi yang ditangani KPK, menunjukan fakta dugaan adanya peran perempuan, meski keterlibatan mereka harus benar-benar dikaji terlebih dahulu," sambungnya.
Gerakan (SPAK) melibatkan Polwan di dalamnya, adalah salah satu dari program Strategi Pencegahan Korupsi KPK yang sukses, karena mampu membentuk mindset dan culture-set segenap elemen dan anak bangsa agar terbebas dari perilaku koruptif dan laten korupsi. Selamat merayakan Hari Polwan Ke-72 Tahun.
"Polwan, tentunya bisa punya pengaruh lebih luas lagi, mengingat keseharian tugasnya membuat mereka bertemu dengan banyak orang, untuk menyampaikan pesan-pesan anti korupsi," ujarnya.
Kata dia, para polwan diberi materi tentang gratifikasi, tindak pencucian uang, dampak destruktif korupsi, hingga cara-cara menjadi fasilitator antikorupsi. Bukan hanya di Mabes Polri, SPAK juga telah menggelar pelatihan kepada Polwan di beberapa Kepolisian Daerah (Polda), seperti Polda DI Yogyakarta dan Polda Sulawesi Selatan dan beberapa Polres di Indonesia.
Menurut Firli, bukan hanya efektif mempengaruhi orang lain agar tidak berperilaku koruptif, coba-coba apalagi berani melakukan tindak pidana korupsi, Polwan yang menjadi agen SPAK juga terbukti telah menaikkan citra positif Institusi Bhayangkara dalam hal pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Jika Polwan sudah berubah, tidak menutup kemungkinan rekan kerja lain sesama polisi dan orang lain disekitarnya, akan berubah menjadi pribadi anti korupsi, lalu membentuk cluster pro pemberantasan korupsi, hingga menjadi gerakan bersama nasional anti KKN (korupsi, kolusi, nepotisme)," tegasnya.
"Pelatihan yang melibatkan perempuan termasuk Polwan dalam program SPAK, akan semakin kita galakkan tiap tahunnya karena Perempuan adalah target sosialisasi yang sangat penting dalam upaya pencegahan korupsi, mengingat tidak sedikit kasus korupsi yang ditangani KPK, menunjukan fakta dugaan adanya peran perempuan, meski keterlibatan mereka harus benar-benar dikaji terlebih dahulu," sambungnya.
Gerakan (SPAK) melibatkan Polwan di dalamnya, adalah salah satu dari program Strategi Pencegahan Korupsi KPK yang sukses, karena mampu membentuk mindset dan culture-set segenap elemen dan anak bangsa agar terbebas dari perilaku koruptif dan laten korupsi. Selamat merayakan Hari Polwan Ke-72 Tahun.
(maf)