Ini Strategi Baru Gugus Tugas dalam Mencegah Penyebaran Corona

Sabtu, 02 Mei 2020 - 20:13 WIB
loading...
Ini Strategi Baru Gugus...
Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo melakukan pendekatan psikologis sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 melakukan rapat virtual koordinasi dengan Komisi VI DPR untuk membahas strategi baru penanganan pandemi virus Corona. (Baca juga: Update Kasus Corona: 10.843 Positif, 1.665 Sembuh, 831 Meninggal Dunia)

Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo mengatakan pihaknya melakukan pendekatan psikologis sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona. Penanganan secara medis tetap dilaksanakan secara komprehensif. (Baca juga: WNI Terinfeksi Corona Bertambah di Tiga Negara, Total 661 Kasus)

Hal itu menjadi sangat penting karena jumlah tenaga medis beserta infrastruktur yang dimiliki pemerintah saat ini terbatas. Penanganan secara medis dan psikologis nantinya berjalan beriringan. “Keseimbangan itu harus kita jaga,” ucap Doni di Graha Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB), Sabtu (2/5/2020).

Dalam kesempatan itu, Doni kembali menegaskan dokter itu bukan garda terdepan dalam penanganan pandemi COVID-19. Masyarakatlah yang menjadi garda terdepan sehingga perlu disehatkan. Jika masyarakat sehat, dokter pun dapat diselamatkan. "Dokter bukan jadi benteng utama, tapi benteng terakhir," ujarnya.

Untuk itu, perlu pemenuhan gizi kepada masyarakat sehingga imunitasnya meningkat. Gizi ini terkait dengan pangan, maka perlu pengaturan kelancaran penjualan dari petani ke masyarakat. Ini akan menggerakkan roda perekenomian.

Mantan Danjen Kopassus itu ingin menyelesaikan bencana tanpa memunculkan bencana baru. "Hungry man becomes angry man. Kita tidak ingin arahnya ke sana," tuturnya.

Berdasarkan Gugus Tugas, ada 2,5 juta petani yang kesulitan menjual hasil pertanian dan perkebunan sebagai dampak dari pandemi COVID-19. Doni meminta kementerian terkait dan kepala daerah untuk mengatasi masalah tersebut dengan inovasi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Beberapa pasar tradisional, seperti di Salatiga dan Sumatera Barat, tetap berjalan dengan pola berbeda dengan biasanya. Pedagang tetap bisa berjualan di luar ruangan, tapi diatur jarak dengan penjual lain dan pembeli. Tetap menggunakan masker.

Ketua Komisi VI DPR Faisol Riza menyambut positif gagasan Gugus Tugas itu. Komisi VI, katanya, akan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengenai pengaturan barang dan kebutuhan ekonomi pasar di tengah pandemi Corona. “Kita tetap optimistis bahwa ekonomi bisa tetap jalan,” ucapnya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1815 seconds (0.1#10.140)