Dubes Norwegia Apresiasi Program RHL Indonesia untuk Turunkan Emisi Karbon

Rabu, 11 Desember 2024 - 12:10 WIB
loading...
Dubes Norwegia Apresiasi...
Dubes Kerajaan Norwegia untuk Indonesia dan Timor Leste, Rut Krüger Giverin mengapresiasi Program Rehabilitasi dan Lahan (RHL) Indonesia. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Duta Besar (Dubes) Kerajaan Norwegia untuk Indonesia dan Timor Leste, Rut Krüger Giverin mengapresiasi Program Rehabilitasi dan Lahan (RHL) Indonesia. Upaya tersebut dinilai berhasil menurunkan emisi karbon.

Hal itu dikatakan Dubes Rut saat melakukan penanaman bersama dan berdialog dengan lima Kelompok Tani Hutan (KTH) di Kalimantan Selatan. Dalam dialog tersebut, masyarakat KTH menginginkan agar Program RHL khusus di Kalimantan Selatan terus ditingkatkan.

RHL di Kalimantan Selatan ini didukung oleh Program Kerja Sama Indonesia–Norwegia melalui Partnership in Support of Indonesia’s Effort to Reduce Greenhouse Gas Emission from Forestry and Other Land Use yang diimplementasikan melalui kegiatan FOLU Norway Contribution Phase One atau FOLU NC-1.



Provinsi Kalimantan Selatan memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp38,19 miliar dengan target penanaman seluas 1.724 hektare (Ha).

Duta Besar Rut Krüger mengapresiasi upaya masyarakat yang tergabung dalam KTH untuk melakukan RHL di wilayahnya masing-masing. Rut Krüger terkesan dengan pekerjaan yang dilakukan anggota KTH Berkah Sulasih di Sungai Arfat, yang bersama dengan Pemerintah Daerah Kalimantan Selatan mampu mengimplementasikan Program RHL dengan hasil yang baik.



"Kami menyadari pentingnya partisipasi aktif masyarakat dan pemerintah daerah untuk mendukung upaya penurunan emisi melalui rehabilitasi lahan. Semangat dan kerja sama yang bapak dan ibu tunjukkan hari ini, menunjukkan komitmen dan partisipasi aktif bersama dalam upaya pengendalian dan penanggulangan perubahan iklim," ujarnya.

Mantan Menteri LHK era Presiden Joko Widodo, Siti Nurbaya yang juga merupakan inisiator FOLU Net Sink 2030 mengungkapkan, jika pelaksanaan RHL di Kalimantan Selatan menunjukan hasil yang menggembirakan. Keterlibatan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam RHL juga dinilai baik dan mengesankan.

"Saya semakin yakin kalau Provinsi Kalimantan Selatan adalah yang terbaik dalam hal rehabilitasi lahan dengan penanaman pohon. Untuk selanjutnya Result Based Contribution (RBC) Phase 2 ke Provinsi Kalimantan Selatan perlu terus didukung," ujarnya, Rabu (11/12/2024).

Dukungan Pemerintah Norwegia kepada Pemerintah Indonesia disebabkan prestasi Pemerintah Indonesia yang berhasil menurunkan deforestasi secara signifikan menyebabkan menurunnya emisi karbon. Upaya ini diganjar dengan dukungan pembiayaan dari Pemerintah Norwegia melalui Program Partnership in Support of Indonesia’s Effort to Reduce Greenhouse Gas Emission from Forestry and Other Land Use untuk mendukung upaya-upaya penurunan emisi karbon di Indonesia ke depannya.

Sebagai informasi, KTH Berkah Sulasih terletak di Desa Sungai Arfat Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan. Kegiatan RHL dilokasi tersebut dilakukan dengan pola agroforestry ditargetkan seluas 70 Ha.

Progress kegiatan agroforestry di wilayah KTH Berkah Sulasih tersebut telah mencakup 70 Ha dalam persiapan lahan, sehingga sudah siap tanam–sudah dibersihkan dan sebagian sudah dipasang ajir. Pengadaan bibit sudah selesai.

Lahan RHL tersebut merupakan milik masyarakat di mana KTH Berkat Sulasih telah berkomitmen untuk melaksanakan penanaman agroforestri dengan jenis tanaman buah antara lain durian, petai, jengkol dan alpukat.

Kelembagaan KTH sudah terbentuk dengan nama KTH Berkat Sulasih dengan anggota masyarakat umum berjumlah 50 orang campuran antara warga asli lokal dan warga pendatang dengan komposisi warga asli sekitar 20% dan 80% adalah warga pendatang dengan keikutsertaan kaum perempuan dalam kelompok adalah 16 orang dari total jumlah kelompok 50 orang.

(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1742 seconds (0.1#10.140)