Kasus Suap Komisioner KPU, Hasto Mengaku Tak Tahu Siapa Harun Masiku

Jum'at, 10 Januari 2020 - 21:14 WIB
Kasus Suap Komisioner KPU, Hasto Mengaku Tak Tahu Siapa Harun Masiku
Kasus Suap Komisioner KPU, Hasto Mengaku Tak Tahu Siapa Harun Masiku
A A A
JAKARTA - Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengaku tidak tahu tentang Harun Masiku, calon anggota legislatif (caleg) asal PDI Perjuangan yang ditetapkan sebagai tersangka karena diduga memberi suap kepada Komisioner KPU, Wahyu Setiawan.

"Kalau Harun Arsyid di dalam cerita kita sering mendengar. Tapi kalau Harun (Masiku) ini saya enggak tahu," kata Hasto saat acara Rakernas I dan HUT ke 47 PDIP yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020). (Baca juga: KPK Tetapkan Komisioner KPU Wahyu Setiawan Tersangka Penerima Suap)

Diketahui, KPK meminta caleg PDIP Ha‎run Masiku (HAR) untuk menyerahkan diri ke lembaga antikorupsi. Harun sendiri sudah ditetapkan tersangka oleh KPK sebagai pihak pemberi suap terkait dengan penetapan anggota DPR-RI Terpilih 2019-2024. (Baca juga: KPK Minta Caleg PDIP Harun Masiku Serahkan Diri)

Menurut Hasto, konferensi pers yang digelar KPK kemarin malam setidaknya membuat kasus tersebut terang benderang. Di mana, tudingan adanya dua orang yang mengaku stafnya tidak terbukti. "Ini menunjukan adanya berbagai kepentingan yang ikut membuat framing, tetapi sebagai partai politik yang menang dua kali berturut-turut, yang selalu mengalami ujian-ujian sejarah, terpaan badai, kami diajarkan Bu Megawati Sokarnoputri untuk berpolitik dengan evan setia jayate, pada akhirnya kebenaran yang akan menang," ujarnya. (Baca juga: Dikaitkan Kasus Wahyu Setiawan, Hasto Bilang Ada yang Framing)

Sebagai contoh, kata Hasto, framing soal adanya staf kesekjenan bernama Doni. Hasto mengaku tidak mengenal Doni tersebut. ”Hal itulah yang dikatakan sebagai framing. Partai di dalam melakukan pergantian antar waktu (PAW) demikian KPU, bedasarkan peraturan perundang-undangan yang ada, dan itu sangat rijit, tidak bisa sembarangan hanya karena melakukan lobi-lobi politik. Lalu PAW tersebut dijalankan," tegasnya.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7653 seconds (0.1#10.140)