Komitmen Kemendagri Menjaga dan Menghidupkan ASN Ber-AKHLAK Diapresiasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Langkah Kementerian Dalam Negeri ( Kemendagri ) yang berkomitmen menjaga dan menghidupkan ASN Ber-AKHLAK yakni, Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif yang telah menjadi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 diapresiasi.
Hal itu disampaikan Pendiri ESQ Group Ary Ginanjar Agustian dalam acara "Internalisasi Ber-AKHLAK: Menuju Kemendagri Ber-AKHLAK" di Jakarta, Kamis, 21 November 2024.
“Kemendagri kembali menjadi kementerian pertama yang komitmen menjaga dan menghidupkan ASN ber-AKHLAK. Pak Menteri, Pak Wamen tetap yang terdepan untuk menjaga integritas moral ASN ber-AKHLAK. Semoga lahir ASN yang berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif yang bangga melayani bangsa,” katanya, dikutip Sabtu (23/11/2024).
Menurut Ary, penting merespons secara bijak terhadap teknologi, terutama dalam menghadapi tantangan era modern. Ary menyoroti teknologi, termasuk AI, seharusnya menjadi alat yang memudahkan pekerjaan, bukan justru menyulitkan. “Dalam menjalankan pekerjaannya, pegawai di lingkup Kemendagri harus didasari oleh niat yang kuat dan terarah, seperti strong why, big why, dan grand why, sehingga bisa memberikan dampak maksimal,” ungkapnya.
Ary juga mengingatkan agar pegawai di lingkup Kemendagri memiliki mentalitas positif dan berfokus pada hal baik. Karakter tersebut perlu diterapkan untuk membangun pemerintahan yang adaptif dan humanis.
"Jadi kita ini punya laci-laci, di mana laci-laci kita ada masalah negatif, masalah baik, masalah positif, masalah juara. Jangan pernah salah tarik laci dalam hidup," ungkapnya.
Sebagai bentuk konsistensi Kemendagri bekerja sama dengan ESQ/ACT Consulting International menggelar BerAKHLAK Awards. Ajang ini sebagai penghargaan bagi sejumlah unit kerja yang dinilai berhasil mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN Ber-AKHLAK.
Adapun ber-AKHLAK adalah nilai-nilai dasar ASN yang baru, yakni Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Ajang tersebut diselenggarakan dalam mengukur dan melakukan survei pemetaan Budaya Kerja ASN (Indeks Ber-AKHLAK).
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mendorong implementasi Kemendagri Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (Ber-AKHLAK) untuk menuju Indonesia Emas 2045.
Di tengah ketidakpastian politik dan kondisi di lingkup internasional, dia menyebut implementasi core value Ber-AKHLAK merupakan landasan moral yang kuat dalam menjalankan organisasi. "Jadi, Ber-AKHLAK ini canggih banget. Semua sudah ada di sini. Moral issues, kompetensi ada di sini, pelayanannya, accountability-nya, kompetensi, loyal, adaptif, kolaboratif, dan yang paling penting adalah harmoni," kata Bima.
Ia menyebut core value Ber-AKHLAK bersinggungan dengan visi dan misi Presiden RI Prabowo Subianto maupun tugas dan fungsi Kemendagri, yaitu bekerja untuk rakyat. Hal ini diwujudkan dengan bersama-sama memikirkan bagaimana rakyat bisa sejahtera, tindakan korupsi bisa diatasi, serta anggaran untuk rakyat bisa secara efektif dan efisien.
“Untuk itu, membentuk kader-kader yang Ber-AKHLAK, khususnya bagi keluarga besar Kemendagri sangat penting. Integritas dan loyalitas menjadi karakter penting yang harus dipunyai oleh setiap pegawai di Kemendagri,” tandansnya.
Hal itu disampaikan Pendiri ESQ Group Ary Ginanjar Agustian dalam acara "Internalisasi Ber-AKHLAK: Menuju Kemendagri Ber-AKHLAK" di Jakarta, Kamis, 21 November 2024.
“Kemendagri kembali menjadi kementerian pertama yang komitmen menjaga dan menghidupkan ASN ber-AKHLAK. Pak Menteri, Pak Wamen tetap yang terdepan untuk menjaga integritas moral ASN ber-AKHLAK. Semoga lahir ASN yang berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif yang bangga melayani bangsa,” katanya, dikutip Sabtu (23/11/2024).
Menurut Ary, penting merespons secara bijak terhadap teknologi, terutama dalam menghadapi tantangan era modern. Ary menyoroti teknologi, termasuk AI, seharusnya menjadi alat yang memudahkan pekerjaan, bukan justru menyulitkan. “Dalam menjalankan pekerjaannya, pegawai di lingkup Kemendagri harus didasari oleh niat yang kuat dan terarah, seperti strong why, big why, dan grand why, sehingga bisa memberikan dampak maksimal,” ungkapnya.
Ary juga mengingatkan agar pegawai di lingkup Kemendagri memiliki mentalitas positif dan berfokus pada hal baik. Karakter tersebut perlu diterapkan untuk membangun pemerintahan yang adaptif dan humanis.
"Jadi kita ini punya laci-laci, di mana laci-laci kita ada masalah negatif, masalah baik, masalah positif, masalah juara. Jangan pernah salah tarik laci dalam hidup," ungkapnya.
Sebagai bentuk konsistensi Kemendagri bekerja sama dengan ESQ/ACT Consulting International menggelar BerAKHLAK Awards. Ajang ini sebagai penghargaan bagi sejumlah unit kerja yang dinilai berhasil mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN Ber-AKHLAK.
Adapun ber-AKHLAK adalah nilai-nilai dasar ASN yang baru, yakni Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Ajang tersebut diselenggarakan dalam mengukur dan melakukan survei pemetaan Budaya Kerja ASN (Indeks Ber-AKHLAK).
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mendorong implementasi Kemendagri Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (Ber-AKHLAK) untuk menuju Indonesia Emas 2045.
Di tengah ketidakpastian politik dan kondisi di lingkup internasional, dia menyebut implementasi core value Ber-AKHLAK merupakan landasan moral yang kuat dalam menjalankan organisasi. "Jadi, Ber-AKHLAK ini canggih banget. Semua sudah ada di sini. Moral issues, kompetensi ada di sini, pelayanannya, accountability-nya, kompetensi, loyal, adaptif, kolaboratif, dan yang paling penting adalah harmoni," kata Bima.
Ia menyebut core value Ber-AKHLAK bersinggungan dengan visi dan misi Presiden RI Prabowo Subianto maupun tugas dan fungsi Kemendagri, yaitu bekerja untuk rakyat. Hal ini diwujudkan dengan bersama-sama memikirkan bagaimana rakyat bisa sejahtera, tindakan korupsi bisa diatasi, serta anggaran untuk rakyat bisa secara efektif dan efisien.
“Untuk itu, membentuk kader-kader yang Ber-AKHLAK, khususnya bagi keluarga besar Kemendagri sangat penting. Integritas dan loyalitas menjadi karakter penting yang harus dipunyai oleh setiap pegawai di Kemendagri,” tandansnya.
(cip)