Pemerintah Diminta Terus Perjuangkan Kepentingan RI di Laut China Selatan

Minggu, 30 Agustus 2020 - 13:39 WIB
loading...
Pemerintah Diminta Terus...
Anggota Komisi I DPR Dave Akbarshah Laksono meminta, agar pemerintah Indonesia tetap terus memperjuangkan kepentingan negara ini di Laut China Selatan. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Dave Akbarshah Laksono meminta, agar pemerintah Indonesia tetap memperjuangkan kepentingannya di Laut China Selatan . (Baca juga: China Mulai Jerat Indonesia dalam Pusaran Konflik Laut China Selatan)

Hal ini menanggapi upaya China untuk menarik Indonesia masuk ke dalam kepentingannya di konflik Laut China Selatan (LCS) dengan Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara lainnya yang menggugat.

(Baca juga: Memanas, China Usir Kapal Perang AS dari Laut China Selatan)

"Jadi kalau kita mau masuk ke dalam ini, kita harus tetap mengutamakan bebas aktif, kita jangan memihak pada satu sisi, yang harus kita utamakan adalah kepentingan kita," kata Dave saat dihubungi SINDO Media, Minggu (30/8/2020).

Dave mengingatkan agar Indonesia jangan sampai terbawa dalam perseteruan China dengan AS, serta sejumlah negara lainnya dalam konflik Laut China Selatan ini. Apalagi, kalau Indonesia sampai kehilangan kepentingannya di Kawasan tersebut.

"Kita harus pastikan interest kita harus benar-benar terjaga full," tegas Dave.

Politikus Partai Golkar ini menilai, Indonesia selama ini selalu mengutamakan kepentingannya, khususnya menjaga kedaulatan wilayahnya di Laut Natuna Utara. Terlebih, kasus masuknya kapal nelayan China yang dikawal Coast Guard China dan kapal nelayan negara lain masih terus terjadi.

"Nah, kapal China dikawal oleh coast guardnya memancing di Laut Natuna Utara, itu yang harus dikawal dan jangan terulang terus, kadang-kadang dari Vietnam, kadang-kadang dari China, kadang-kadang dari negara lain, yang jelas bukan nelayan dari Indonesia," bebernya.

Menurut Dave, meskipun sikap Indonesia terkait konflik Laut China Selatan ini sudah benar dan cukup tegas. Namun, Indonesia harus tetap memperjuangkan ketegasannya terkait dengan kedaulatan wilayah Indonesia di Kawasan Laut China Selatan.

"Jangan kita berhenti di tengah, kita harus terus lanjut, posisi kita harus tetap tegas bahwa kita ini punya kepentingan sendiri dan yang paling utama adalah kepentingan kita terpenuhi," pintanya.

Terkait proposal pembentukan Spratly Resource Management Authority (SRMA) dari Beijing, China, Dave menegaskan, jika memang proposal itu lebih memberatkan pada kepentingan China, tentu Indonesia harus menolaknya.

"Saya belum membaca secara detail proposalnya gimana, tapi kalau itu berat sebelah dan hanya mengutamakan kepentingan China ya tidak mungkin diterima," ujarnya.

Apakah isu ini akan dibahas Komisi I DPR dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Dave menjelaskan bahwa dalam waktu dekat akan ada rapat dengan Kemlu namun, lebih kepaa agenda pertanggungjawaban anggaran Kemlu tahun 2019 dan pengesahan anggaran Kemlu untuk tahun 2021.

"Ya mungkin bisa juga kita smapaikan di rapat tersebut. Alangkah baiknya untuk topik seperti ini dijadwalkan terpisah," pungkas Dave.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Sekjen Partai Komunis...
Sekjen Partai Komunis Vietnam Y.M To Lam Tiba di Indonesia, Disambut Sejumlah Pejabat
Keanggotaan Indonesia...
Keanggotaan Indonesia di BRICS Perluas Pengaruh Indonesia di Internasional
Lawatan ke Mesir, Prabowo...
Lawatan ke Mesir, Prabowo Subianto Hanya Didampingi Seskab Teddy
Kunjungi Mesir, Prabowo:...
Kunjungi Mesir, Prabowo: Kunjungan Kenegaraan Pertama Presiden RI Sejak 2013
Menlu Tegaskan Tak Ada...
Menlu Tegaskan Tak Ada Pergeseran Kedaulatan Indonesia di Laut China Selatan
Menjaga Kedaulatan Indonesia...
Menjaga Kedaulatan Indonesia di Tengah Dinamika Diplomasi Laut China Selatan
Hikmahanto Pertanyakan...
Hikmahanto Pertanyakan Pernyataan Prabowo dan Xi Jinping soal Laut China Selatan
Kunjungan Prabowo ke...
Kunjungan Prabowo ke China, Bara Maritim-SETARA Institute: Misintrepretasi Potensi Kerjasama Kemaritiman
Agresivitas China di...
Agresivitas China di Natuna Jadi Tantangan bagi Strategi Diplomasi Pertahanan Indonesia
Rekomendasi
Snow White Live Action...
Snow White Live Action Jadi Film Disney Paling Mengecewakan Sepanjang Sejarah
Dukung Kelancaran Mudik...
Dukung Kelancaran Mudik 2025, Antam Buka Posko Bersama di Bandara Sultan Hasanuddin
Malam Takbiran, Masih...
Malam Takbiran, Masih Banyak Pemudik Terjebak di Pantura Cirebon
Berita Terkini
10 Pati Polri Naik Pangkat...
10 Pati Polri Naik Pangkat Jadi Jenderal Bintang 2, Nomor 4 Jebolan Akpol 1989
6 jam yang lalu
Idulfitri 1446 Hijriah,...
Idulfitri 1446 Hijriah, Prabowo: Momen Suci untuk Saling Memaafkan
11 jam yang lalu
Prabowo Maknai Hari...
Prabowo Maknai Hari Raya Nyepi sebagai Momen Refleksi dan Kedamaian Bangsa
11 jam yang lalu
Jokowi Akan Salat Idulfitri...
Jokowi Akan Salat Idulfitri di Dekat Rumah, Tak Jadi di Masjid Istiqlal
12 jam yang lalu
Dihadiri Prabowo-Gibran,...
Dihadiri Prabowo-Gibran, Ini Jadwal Pelaksanaan Salat Idulfitri 1446 H di Masjid Istiqlal
13 jam yang lalu
Misi Kemanusiaan TNI...
Misi Kemanusiaan TNI ke Myanmar, Helikopter Super Puma hingga Kapal Rumah Sakit Dikerahkan
13 jam yang lalu
Infografis
DeepSeek AI China Diblokir...
DeepSeek AI China Diblokir di Amerika Serikat, Italia, Australia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved