Profil Lengkap Rahayu Saraswati, Keponakan Prabowo yang Bela Ipda Rudy Soik
loading...
A
A
A
Di dunia bisnis, Sara pernah menjabat sebagai direktur dan komisaris di sejumlah perusahaan ternama, termasuk PT Arsari Media Internasional, PT Arsari Duta Semesta, PT Arsari Putra Indonesia, dan PT Media Desa Indonesia.
Di dunia politik, Sara bergabung dengan Partai Gerindra dan terpilih sebagai Anggota DPR RI pada periode 2014-2019. Ia dikenal karena dedikasinya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak, serta memberantas perdagangan manusia.
Ketika gagal terpilih pada Pemilu 2019, pamannya, Prabowo Subianto, menunjuknya sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra untuk periode 2020-2025. Pada Pileg 2024, Sara terpilih kembali menjadi Anggota DPR. Ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR.
Selain di bidang politik, Rahayu Saraswati juga memiliki karier yang sukses di dunia perfilman dan seni peran. Ia terlibat dalam sejumlah film nasional seperti Merah Putih (2009), Darah Garuda (2010), dan Hati Merdeka (2011). Dedikasi dan kemampuan aktingnya membawanya meraih berbagai penghargaan, termasuk Best Actress di Bali International Film Festival dan nominasi dalam beberapa ajang bergengsi lainnya.
Dalam kehidupan pribadinya, Sara pernah mengalami perlakuan diskriminatif secara daring, terutama ketika ia menjadi korban perundungan online terkait foto kehamilannya yang diunggah pada 2015.
Kejadian ini menjadi salah satu motivasinya untuk terus memperjuangkan hak-hak perempuan di Indonesia, khususnya melawan stigma dan diskriminasi yang kerap dialami oleh perempuan.
MG/Inda Farahainnisa
Di dunia politik, Sara bergabung dengan Partai Gerindra dan terpilih sebagai Anggota DPR RI pada periode 2014-2019. Ia dikenal karena dedikasinya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak, serta memberantas perdagangan manusia.
Ketika gagal terpilih pada Pemilu 2019, pamannya, Prabowo Subianto, menunjuknya sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra untuk periode 2020-2025. Pada Pileg 2024, Sara terpilih kembali menjadi Anggota DPR. Ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR.
Selain di bidang politik, Rahayu Saraswati juga memiliki karier yang sukses di dunia perfilman dan seni peran. Ia terlibat dalam sejumlah film nasional seperti Merah Putih (2009), Darah Garuda (2010), dan Hati Merdeka (2011). Dedikasi dan kemampuan aktingnya membawanya meraih berbagai penghargaan, termasuk Best Actress di Bali International Film Festival dan nominasi dalam beberapa ajang bergengsi lainnya.
Dalam kehidupan pribadinya, Sara pernah mengalami perlakuan diskriminatif secara daring, terutama ketika ia menjadi korban perundungan online terkait foto kehamilannya yang diunggah pada 2015.
Kejadian ini menjadi salah satu motivasinya untuk terus memperjuangkan hak-hak perempuan di Indonesia, khususnya melawan stigma dan diskriminasi yang kerap dialami oleh perempuan.
MG/Inda Farahainnisa
(abd)