Abu Sayyaf Culik WNI, DPR Minta Kerja Sama Militer RI-Filipina-Malaysia Dievaluasi

Kamis, 12 Desember 2019 - 11:16 WIB
Abu Sayyaf Culik WNI, DPR Minta Kerja Sama Militer RI-Filipina-Malaysia Dievaluasi
Abu Sayyaf Culik WNI, DPR Minta Kerja Sama Militer RI-Filipina-Malaysia Dievaluasi
A A A
JAKARTA - Kasus penculikan tiga nelayan warga negara Indonesia (WNI) baru-baru ini oleh kelompok teroris Abu Sayyaf di selatan Filipina masih menjadi perhatian kalangan DPR RI. Kali ini, Anggota Komisi I DPR RI, Bobby Adhityo Rizaldi yang menyorotinya.

Menurut Bobby, Indonesia perlu mengevaluasi kembali kerja sama militer di wilayah darat dengan Malaysia dan Filipina. Adapun kerja sama trilateral itu ditandatangani di ajang Shangri-La Dialogue di Singapura, Januari 2019 lalu. (Baca juga: WNI Disandera Abu Sayyaf Minta Tolong, Ini Respons Kemlu )

"RI juga perlu evaluasi kembali perjanjian trilateral militer tiga negara tersebut yang terakhir di update dalam Shangri-La dialogue- Singapura Januari 2019," ujar Bobby Rizaldi kepada SINDOnews, Kamis (12/12/2019).

Selain itu, kata Politikus Partai Golkar ini, investigasi juga perlu dilakukan Indonesia. Mengingat, kasus penculikan WNI oleh kelompok Abu Sayyaf sudah berulangkali terjadi termasuk meminta tebusan.

"Iya semoga ada solusi dari komunikasi bilateral RI dan Filipina, termasuk soal tebusan, karena bila menyangkut nyawa WNI kita, negara harus melakukan apapun yang terbaik untuk membawa mereka pulang dengan selamat," kata Legislator asal daerah pemilihan Sumatera Selatan II ini.

Adapun ketiga WNI yang diculik kelompok Abu Sayyaf itu adalah Maharudin Lunani (48), Muhammad Farhan (27) dan Samiun Maneu (27). Ketiga WNI itu diculik saat tengah melaut dan mencari udang di Pulau Tambisan, Lahad Datu, Sabah, 24 September lalu.

Kelompok Abu Sayyaf meminta tebusan sekitar Rp8,3 miliar agar ketiganya bisa dibebaskan.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7003 seconds (0.1#10.140)