Waketum Gerindra Sebut Jubir Khusus untuk Tangkal Serangan ke Pemerintah

Minggu, 08 Desember 2019 - 15:53 WIB
Waketum Gerindra Sebut Jubir Khusus untuk Tangkal Serangan ke Pemerintah
Waketum Gerindra Sebut Jubir Khusus untuk Tangkal Serangan ke Pemerintah
A A A
JAKARTA - Penunjukan lima Juru Bicara Khusus (Jubirsus) oleh Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto masih menyisakan tanda tanya. Pasalnya, setiap elite di Partai Gerindra selama ini bisa bersuara dengan vokal terkait isu apapun.

Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono mengungkapkan bahwa para Jubirsus ini akan bertugas untuk mengamankan atau menangkal serangan terhadap pemerintah mengingat Gerindra sudah menjadi bagian dari koalisi pemerintah.

“Jubir khusus Gerindra punya tugas mengamankan serangan serangan terhadap pemerintah termasuk juga serangan terhadap Prabowo dalam mensukseskan program program Joko Widodo,” ujar Arief dalam siara pers yang diterima SINDOnews, Minggu (8/12/2019).

Kemudian, Arief melanjutkan, Jubirsus juga harus bisa menjelaskan dan mengkampanyekan pada publik terkait program program Pemerintahan Jokowi. Arief juga mengaku aneh karena alasan dibentuknya Jubirsus ini karena dirinya yang sering vokal bersuara terkait berbagai isu.

“Dibentuk jubir khusus dibentuk Prabowo di banyak pemberitaan karena disebabkab oleh Arief Poyuono salah salah, ini membuat saya mau muntah dan buang air besar ya. Padahal saya ini cuma seorang buruh yang cuma bisa manggul karung,” ucapnya.

Padahal, Arief melanjutkan, dirinya selama ini hanya menyuarakan suara rakyat karena untuk kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan Prabowo ataupun Gerindra. Sebab, Prabowo dan Gerindra itu corongnya rakyat dan selalu jadi harapan rakyat Indonesia untuk hidup lebih layak di negeri sendiri.

Karena itu, dia menegaskan bahwa dirinya enggan menjadi pesuruh pemerintah. Dia akan tetap bersama rakyat dan mengkritisi Pemerintahan Jokowi agar tetap berjalan lurus dan Jokowi tidak tertipu ataupun dilengserkan oleh para pengikutnya di pemerintahan.

“Dan Saya tidak punya darah kacung neolib atau kacung pemerintah serta kacung pemimpin rakyat palsu, yang bisa tidur nyenyak ketika rakyat ditindas dan dirampas haknya. Mohon maaf aja ya. Saya akan selalu bersama rakyat untuk terus mengkritisi Joko Widodo pemimpin rakyat sejati, agar jangan sampai ditipu dan di kudeta nanti alias dilengserkan kayak Suharto dari orang-orang dalamnya,” tandasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5778 seconds (0.1#10.140)