Hadiri Diskusi di DPP PKB, Cak Imin-Gita Wirjawan Beri Pembekalan ke Anggota Fraksi

Rabu, 18 September 2024 - 13:36 WIB
loading...
Hadiri Diskusi di DPP...
Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar bersama mantan Menteri Perdagangan Endgame Gita Wirjawan mengikuti diskusi di Kantor DPP PKB.
A A A
JAKARTA - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) menggelar diskusi kebangsaan. Diskusi tersebut untuk meluruskan arah perjuangan politik seluruh pengurus dan kadernya.

Hadir dalam diskusi tersebut mantan Menteri Perdagangan sekaligus host dari podcast Endgame Gita Wirjawan. Acara yang digelar hybrid tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar beserta seluruh jajaran pengurus DPP PKB, Selasa, 17 September 2024.

"Pertama saya bersyukur dan bahagia atas kehadiran Pak Gita Wirjawan. Bagi saya suprise dan membahagiakan. Teman lama yang sudah lama sekali ingin saya undang, tapi tidak berkesempatan enggak nyambung-nyambung. Kemarin saya WA nyambung," kata Cak Imin di Kantor DPP PKB, Rabu (18/9/2024).



Cak Imin mengaku, senang bisa berdiskusi langsung dengan Gita. Cak Imin berharap setiap materi yang dipaparkan dapat menjadi bekal seluruh pengurus serta anggota Fraksi PKB lima tahun ke depan. "Terima kasih Pak Gita. Senang sekali, saya bilang ke beliau tolong kasih briefing kami karena kami sedang semangat untuk mencoba mewarnai lima tahun yang akan datang," ungkapnya.

"Kita juga sedang berusaha melangkah supaya benar. Saya bilang ke Pak Gita supaya kita bisa lebih baik lagi. Insya Allah akan lebih baik lagi," sambung Cak Imin.



Diskusi berjalan aktif dan komunikatif. Sejumlah peserta begitu antusias menyampaikan pertanyaan-pertanyaan kepada Gita terkait ekonomi, hukum, hingga terkait peran partai politik.

"Mungkin ujungnya yang menjadi benang merah dari seluruh pertanyaan ini ada buku yang ditulis oleh James Robinson yang mendeskripsikan bagaimana kita menjadi keseimbangan antara kekuasaan dengan masyarakat sipil. Itu hanya bisa seimbang dengan penegakan hukum. Kalau ada penegakan hukum, yang seimbang antara masyarakat sipil dengan kekuasaan, sehingga kekuasaan itu tidak terlalu despotik (lalim)," kata Gita.

"Itu hanya dengan penegakan hukum, dan kalau ada penegakan hukum itu akan terjadi aktualisasi nilai yang nyambung dengan teknologi, ekonomi, spiritual, filsafat, budaya, sosial dan lain-lain. Nah, pertanyaanya adalah, kita mau nggak menjadi peradaban yang keren? Multiple choice, yes or no. Kalau yes jelas apa yang harus kita lakukan," sambung Gita.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1895 seconds (0.1#10.140)