Reaksi PDIP Soal Tudingan Ada Calon Boneka di Pilkada Solo

Kamis, 27 Agustus 2020 - 08:58 WIB
loading...
Reaksi PDIP Soal Tudingan...
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menepis tuduhan adanya "calon boneka" dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Solo sebagai upaya agar calon yang diusung PDIP, Gibran Rakabuming Raka tidak melawan kotak kosong.

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan banyak spekulasi yang berkembang meragukan pasangan independen di Solo, Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) dibantu untuk lolos. "Spekulasinya adalah untuk menghindarkan Mas Gibran melawan kotak kosong. Jadi isu yang berkembang hanyalah pasangan boneka," tutur Hasto Kristiyanto dalam konferensi pers via virtual, Rabu 26 Agustus 2020.

Selama ini, pasangan Bajo ramai disebut sebagai pasangan boneka. "PDIP tidak pernah merencanakan adanya calon-calon boneka," tegas Hasto.

Hasto kemudian menceritakan pengalaman PDIP yang pernah dengan tidak sengaja mencalonkan pasangan "calon boneka" di Pilkada Pacitan, Jawa Timur.

"Dulu di Pacitan, di dalam kontestasi Pilkada di Pacitan, kami pernah mencalonkan seseorang sebagai calon Bupati. Tiba-tiba, dua minggu sebelum Pemilu, yang bersangkutan menghilang dan tidak aktif lagi di dalam proses Pilkada tersebut. Nah, beberapa tahun kemudian, kami baru tahu bahwa yang bersangkutan menjadi caleg yang menjadi kompetitor kami itu. Nah, ini kan akan semacam jurus, calon-calon boneka kalau seperti itu," sambung Hasto.( )

Dia menegaskan, dalam kontestasi politik, partainya tidak pernah menempuh cara-cara tidak terhormat untuk memenangkan jagoannya. Sebab, kata Hasto, menang-kalah di kontestasi pemilu merupakan hal biasa.

"Tapi PDIP tidak pernah memikirkan, punya niatan untuk mengaburkan suatu kontestasi yang sehat dalam demokrasi dengan menciptakan calon-calon fiktif atau calon boneka. Itu enggak ada di dalam kamus PDIP," katanya.( )

Menurutnya, PDIP adalah partai pelopor dan selalu siap bersaing secara sehat. "Kalau menang lima tahun, kalah lima tahun, itu biasa. Sehingga kami tidak mengenal cara-cara kotor di dalam demokrasi. Politik itu membangun peradaban," tegas Hasto.

Hasto menyatakan PDIP berjuang dengan penuh keyakinan untuk mempersiapkan calon kepala daerah dengan sebaik-baiknya. Dia juga menegaskan Gibran, yang merupakan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), juga bekerja keras untuk memenangi pertarungan politik di Solo.

"Buktinya Mas Gibran sangat serius mengikuti seluruh sekolah para cakada dengan disiplin. Bahkan hari ini langsung tancap gas. Itu artinya bahwa kita serius di dalam menanggapi calon-calon baik itu independen maupun dari parpol lain," papar Hasto.
(nbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2687 seconds (0.1#10.140)