Menristek/BRIN Perkuat Ekosistem Riset dan Inovasi

Senin, 28 Oktober 2019 - 08:18 WIB
Menristek/BRIN Perkuat Ekosistem Riset dan Inovasi
Menristek/BRIN Perkuat Ekosistem Riset dan Inovasi
A A A
JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro akan memimpin kementeriannya untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi. Bambang menerangkan, ekosistem riset dan inovasi akan berdampak pada beberapa pihak. Seperti mendukung sistem investasi, penciptaan lapangan kerja baru, dan memperkuat usaha kecil dan menengah.

“Kemenristek/BRIN membuka seluas-luasnya kerja sama dan kolaborasi dengan seluruh stakeholder, baik dari unsur pemerintah, akademisi, swasta, media, dan sektor lain baik di tingkat nasional maupun internasional,” tandas Bambang saat perekaman video sambutan untuk ditayangkan pada Konferensi Eisenhower Fellowship (EF) Day di Wellington di Gedung BPPT, Jakarta, kemarin.

Bambang mengucapkan apresiasi kepada panitia dan pengelola program Eisenhower Fellowship yang diyakini dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan SDM unggul Indonesia sekaligus menguatkan penguasaan riset, teknologi, dan inovasi Indonesia. Pemerintah menggabungkan Kemenristekdikti dengan BRIN sementara pendidikan tinggi dikembalikan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

BRIN sendiri dibangun atas amanat UU 11 tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnas Iptek). Melalui BRIN ini, maka seluruh kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan (litbangjirap) di setiap lembaga yang sebelumnya terpecah akan menjadi tersinergi.

Sebelumnya mantan Menristekdikti Mohammad Nasir menilai, menristek baru sudah memahami secara mendalam tentang UU Sisnas Iptek, Rencana Induk Riset Nasional (RIRN), dan BRIN. Sebab, Bambang juga yang turut merintis munculnya BRIN maupun terkait dengan undang-undang dan peraturan presiden terkait Rencana Induk Riset Nasional.

Mantan rektor Undip inipun berharap, Menteri Bambang dapat merealisasikan cita-citanya terhadap riset di Indonesia yang mendapat anggaran lebih banyak dan lebih terarah sesuai kebutuhan bangsa.

“BRIN supaya mengintegrasikan semua riset yang ada di Indonesia. Ini yang saya cita-citakan awal. Dengan keluarnya Undang-Undang Sisnas Iptek, mudah-mudahan (integrasi riset oleh BRIN) direalisasikan oleh Pak Menteri Bambang,” ungkap guru besar bidang akuntansi Undip ini.

Kepala Sub Direktorat Riset Dasar Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek Adhi Indra Hermanu mengatakan, kementerian bekerja sama dengan Newton Fund mengadakan workshop untuk meningkatkan kualitas publikasi khususnya artikel di jurnal internasional.

Workshop ini menghadirkan pakar dari universitas di Inggris untuk membagi ilmunya dengan dosen-dosen di Indonesia. “Kita bekerja sama dengan Newton Fund secara intensif dalam lima tahun terakhir ini. Kita melakukan join research dan sudah masuk tahun ke lima dan untuk workshop peningkatan kualitas publikasi ini sudah masuk tahun kedua bekerja sama dengan Newton Fund,” katanya.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7818 seconds (0.1#10.140)