Closing Statement Rocky Gerung Ini Bikin Semua Pembicara Terdiam
loading...
A
A
A
Rocky kemudian menceritakan pengalamannya ketika naik Gunung Himalaya. Di ketinggian sekitar 5.000 meter dan suhu minus 20 derajat Celsius ia kehilangan orientasi. Satu-satunya tempat berlindung adalah kandang yah, hewan endemik Himalaya yang mirip banteng kecil. Rocky menggunakan kotoran yah untuk alas tidur menghangatkan diri.
"Kotoran itu berguna untuk menyelamatkan saya. Tidak semua yang najis itu tidak berguna, apalagi dalam politik," katanya.
Dalam kesempatan itu, Rocky juga menceritakan dirinya dibully karena menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi ketika atlet panjat tebing meraih medali emas. Rocky merupakan salah satu Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI).
"Saya puji Jokowi dari situ. Terima kasih Pak Jokowi karena memungkinkan saya membawa pulang medali emas, saya dibully di sini, ngapain puji-puji Presiden Jokowi Rock? Dia presiden saya ketika saya di luar negeri, yang menang Indonesia, saya ikut upacara bendera, kenapa saya tidak mau berterima kasih kepada Jokowi. Kan itu yang kita sebut value, kejujuran dalam berpolitik," katanya.
Rocky kembali menegaskan bahwa ia tidak memiliki masalah dengan pemerintah. Yang dipersoalkan adalah kebijakan pemerintah yang tidak jelas. Di zaman Presiden SBY, Rocky juga kerap melontarkan kritik keras. Namun saat ini ia kerap berdiskusi dengan SBY. Ia ingin memisahkan tentang mental seorang yang mampu memisahkan pengetahuan tentang kebijakan dan penghormatan kepada personal.
"Saya akan tetap kritik. Dan tidak mungkin saya dipidana karena caci maki Jokowi atau memuji Jokowi. Pasal penghinaan presiden sudah tidak ada lagi," katanya.
Rocky menegaskan bahwa dirinya mencintai Negara Indonesia. Tidak ada gunanya mencintai presiden, pejabat, dan politik busuk, karena umur mereka hanya 5 tahun, sedangkan bangsa Indonesia sepanjang hidup.
Karena itu, politik yang sehat harus dimulai dari ambang batas 0% bagi calon pemimpin agar dapat memberikan argumen yang bagus. Rocky mengajukan dua prinsip utama dalam memilih calon pemimpin, yakni etikabilitas dan intelektualitas. Setelah lolos dua prinsip tersebut, maka baru berbicara elektabilitas.
Lihat Juga: Rancang Program Tambak Rakyat, Pasangan BERAMAL Didukung Nelayan dan Penjual Ikan di Donggala
"Kotoran itu berguna untuk menyelamatkan saya. Tidak semua yang najis itu tidak berguna, apalagi dalam politik," katanya.
Dalam kesempatan itu, Rocky juga menceritakan dirinya dibully karena menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi ketika atlet panjat tebing meraih medali emas. Rocky merupakan salah satu Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI).
"Saya puji Jokowi dari situ. Terima kasih Pak Jokowi karena memungkinkan saya membawa pulang medali emas, saya dibully di sini, ngapain puji-puji Presiden Jokowi Rock? Dia presiden saya ketika saya di luar negeri, yang menang Indonesia, saya ikut upacara bendera, kenapa saya tidak mau berterima kasih kepada Jokowi. Kan itu yang kita sebut value, kejujuran dalam berpolitik," katanya.
Rocky kembali menegaskan bahwa ia tidak memiliki masalah dengan pemerintah. Yang dipersoalkan adalah kebijakan pemerintah yang tidak jelas. Di zaman Presiden SBY, Rocky juga kerap melontarkan kritik keras. Namun saat ini ia kerap berdiskusi dengan SBY. Ia ingin memisahkan tentang mental seorang yang mampu memisahkan pengetahuan tentang kebijakan dan penghormatan kepada personal.
"Saya akan tetap kritik. Dan tidak mungkin saya dipidana karena caci maki Jokowi atau memuji Jokowi. Pasal penghinaan presiden sudah tidak ada lagi," katanya.
Rocky menegaskan bahwa dirinya mencintai Negara Indonesia. Tidak ada gunanya mencintai presiden, pejabat, dan politik busuk, karena umur mereka hanya 5 tahun, sedangkan bangsa Indonesia sepanjang hidup.
Karena itu, politik yang sehat harus dimulai dari ambang batas 0% bagi calon pemimpin agar dapat memberikan argumen yang bagus. Rocky mengajukan dua prinsip utama dalam memilih calon pemimpin, yakni etikabilitas dan intelektualitas. Setelah lolos dua prinsip tersebut, maka baru berbicara elektabilitas.
Lihat Juga: Rancang Program Tambak Rakyat, Pasangan BERAMAL Didukung Nelayan dan Penjual Ikan di Donggala
(abd)